ID/Prabhupada 0629 - Kita Adalah Anak-anak Tuhan Yang Berbeda Di Dalam Pakaian Yang Berbeda-beda: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0629 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1972 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 8: Line 8:
[[Category:Indonesian Language]]
[[Category:Indonesian Language]]
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0628 - Kita Tidak Menerima Hal Yang Hanya Sekedar "Mungkin" Dan "Barangkali" Seperti Itu. Tidak. Kita Menerima Apa Yang Merupakan Kenyataan|0628|ID/Prabhupada 0630 - Tidak Ada Alasan Untuk Penyesalan, Karena Jiwa Akan Tetap Ada|0630}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 16: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|SyJJKgiDOe4|Kita Adalah Anak-anak Tuhan Yang Berbeda Di Dalam Pakaian Yang Berbeda-beda<br />- Prabhupāda 0629}}
{{youtube_right|cvmLjCXCKgI|Kita Adalah Anak-anak Tuhan Yang Berbeda Di Dalam Pakaian Yang Berbeda-beda<br />- Prabhupāda 0629}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


<!-- BEGIN AUDIO LINK (from English page -->
<!-- BEGIN AUDIO LINK (from English page -->
<mp3player>http://vaniquotes.org/w/images/720908BG-PIT_clip07.mp3</mp3player>
<mp3player>https://s3.amazonaws.com/vanipedia/clip/720908BG-PIT_clip07.mp3</mp3player>
<!-- END AUDIO LINK -->
<!-- END AUDIO LINK -->


Line 34: Line 37:
:suhṛdaṁ sarva-bhūtānāṁ
:suhṛdaṁ sarva-bhūtānāṁ
:jñātvā māṁ śāntim ṛcchati
:jñātvā māṁ śāntim ṛcchati
:([[Vanisource:BG 5.29|BG 5.29]])  
:([[ID/BG 5.29|BG 5.29]])  


Setiap orang dari kita sedang berusaha untuk menjadi berbahagia, menjadi terpuaskan. Itulah perjuangan untuk hidup. Namun jika kita memahami ke tiga prinsip ini, bahwa Tuhan adalah Ayah Yang Utama, bahwa Tuhan adalah Sang Pemilik Yang Utama dan bahwa Tuhan adalah Sahabat Yang Utama, ke tiga hal ini jika kamu memahaminya, maka dengan segera kamu menjadi damai. Dengan segera. Kamu sedang mencari teman-teman yang bisa membantumu, begitu banyak teman yang kamu cari. Namun jika kamu menerima Tuhan, Kṛṣṇa, sebagai temanmu, sebagai sahabat sejatimu, maka masalah persahabatanmu akan terselesaikan. Begitu juga halnya, jika kita menerima Tuhan sebagai pemilik yang utama, maka masalah kita yang lainnya juga terselesaikan. Karena kita menuntut kepemilikan atas segala sesuatu yang menjadi milik Tuhan secara keliru. Dengan menuntut secara keliru bahwa, "Tanah ini, tanah Amerika ini adalah milik orang Amerika, tanah Afrika ini adalah milik orang Afrika." Tidak. Setiap tanah adalah milik Tuhan.  
Setiap orang dari kita sedang berusaha untuk menjadi berbahagia, menjadi terpuaskan. Itulah perjuangan untuk hidup. Namun jika kita memahami ke tiga prinsip ini, bahwa Tuhan adalah Ayah Yang Utama, bahwa Tuhan adalah Sang Pemilik Yang Utama dan bahwa Tuhan adalah Sahabat Yang Utama, ke tiga hal ini jika kamu memahaminya, maka dengan segera kamu menjadi damai. Dengan segera. Kamu sedang mencari teman-teman yang bisa membantumu, begitu banyak teman yang kamu cari. Namun jika kamu menerima Tuhan, Kṛṣṇa, sebagai temanmu, sebagai sahabat sejatimu, maka masalah persahabatanmu akan terselesaikan. Begitu juga halnya, jika kita menerima Tuhan sebagai pemilik yang utama, maka masalah kita yang lainnya juga terselesaikan. Karena kita menuntut kepemilikan atas segala sesuatu yang menjadi milik Tuhan secara keliru. Dengan menuntut secara keliru bahwa, "Tanah ini, tanah Amerika ini adalah milik orang Amerika, tanah Afrika ini adalah milik orang Afrika." Tidak. Setiap tanah adalah milik Tuhan.  

Latest revision as of 03:26, 12 July 2019



Lecture on BG 2.13 -- Pittsburgh, September 8, 1972

Jadi, untuk menjadi sadar akan Kṛṣṇa, kita hanya perlu memahami tiga hal saja,

bhoktāraṁ yajña-tapasāṁ
sarva-loka-maheśvaram
suhṛdaṁ sarva-bhūtānāṁ
jñātvā māṁ śāntim ṛcchati
(BG 5.29)

Setiap orang dari kita sedang berusaha untuk menjadi berbahagia, menjadi terpuaskan. Itulah perjuangan untuk hidup. Namun jika kita memahami ke tiga prinsip ini, bahwa Tuhan adalah Ayah Yang Utama, bahwa Tuhan adalah Sang Pemilik Yang Utama dan bahwa Tuhan adalah Sahabat Yang Utama, ke tiga hal ini jika kamu memahaminya, maka dengan segera kamu menjadi damai. Dengan segera. Kamu sedang mencari teman-teman yang bisa membantumu, begitu banyak teman yang kamu cari. Namun jika kamu menerima Tuhan, Kṛṣṇa, sebagai temanmu, sebagai sahabat sejatimu, maka masalah persahabatanmu akan terselesaikan. Begitu juga halnya, jika kita menerima Tuhan sebagai pemilik yang utama, maka masalah kita yang lainnya juga terselesaikan. Karena kita menuntut kepemilikan atas segala sesuatu yang menjadi milik Tuhan secara keliru. Dengan menuntut secara keliru bahwa, "Tanah ini, tanah Amerika ini adalah milik orang Amerika, tanah Afrika ini adalah milik orang Afrika." Tidak. Setiap tanah adalah milik Tuhan.

Kita adalah anak-anak Tuhan yang berbeda di dalam pakaian yang berbeda-beda. Kita memiliki hak untuk menikmati milik ayah kita, Tuhan, tanpa melanggar hak orang lain. Seperti halnya di dalam keluarga, kita hidup bersama begitu banyak saudara-saudara kita. Jadi, apapun yang diberikan oleh ayah dan ibu untuk dimakan, maka kita akan memakannya. Kita tidak melanggar batas piring orang lain. Hal seperti itu bukanlah keluarga yang beradab. Begitu juga halnya, jika kita sadar akan Tuhan, sadar akan Kṛṣṇa, maka seluruh masalah di dunia - sosiologi, agama, pengembangan ekonomi, politik - segala sesuatu akan diselesaikan. Itulah kenyataannya.

Karena itu kita berusaha mengembangkan gerakan kesadaran Kṛṣṇa untuk manfaat bagi keseluruhan masyarakat manusia. Kami meminta para orang yang cerdas, khususnya para murid-murid di masyarakat, untuk bergabung dengan gerakan ini, untuk berusaha memahami apakah gerakan ini secara ilmiah. Kami memiliki banyak buku, setidaknya ada dua lusin buku, sangat banyak sekali jumlahnya. Jadi, kamu bisa membaca buku-buku itu, kamu bisa berusaha untuk memahami gerakan ini dan bergabung dengan kami.

Terimakasih banyak. Hare Kṛṣṇa.

(Para pengunjung bertepuk tangan).