ID/Prabhupada 0634 - Kṛṣṇa Tidak Pernah Terpengaruh Oleh Energi Yang Mengkhayalkan: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0634 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1973 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 7: Line 7:
[[Category:Indonesian Language]]
[[Category:Indonesian Language]]
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0633 - Kita Juga Adalah Bagaikan Percikan Yang Bercahaya Dari Kṛṣṇa|0633|ID/Prabhupada 0635 - Sang Jiwa Ada Di Dalam Setiap Makhluk hidup, Bahkan Di Dalam Seekor Semut Sekalipun|0635}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 15: Line 18:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|P16Gj41Gy5M|Kṛṣṇa Tidak Pernah Terpengaruh Oleh Energi Yang Mengkhayalkan<br />- Prabhupāda 0634}}
{{youtube_right|LMhDrpG0QWo|Kṛṣṇa Tidak Pernah Terpengaruh Oleh Energi Yang Mengkhayalkan<br />- Prabhupāda 0634}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


<!-- BEGIN AUDIO LINK (from English page -->
<!-- BEGIN AUDIO LINK (from English page -->
<mp3player>http://vaniquotes.org/w/images/730830BG-LON_clip_05.mp3</mp3player>
<mp3player>https://s3.amazonaws.com/vanipedia/clip/730830BG-LON_clip_05.mp3</mp3player>
<!-- END AUDIO LINK -->
<!-- END AUDIO LINK -->


Line 27: Line 30:


<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT (from DotSub) -->
<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT (from DotSub) -->
Karena itulah, Vyāsadeva melihat, apaśyat puruṣaṁ pūrṇam. ([[Vanisource:SB 1.7.4|SB 1.7.4]]). Ia melihat ... Seperti halnya ketika kamu ada di dalam pesawat terbang, kamu terbang jauh di atas awan. Matahari tidak terpengaruh oleh semua awan itu. Meskipun  kamu melihat bidang awan yang sangat besar di bawah pesawat terbang. Begitu juga halnya, māyā tidak bisa mempengaruhi Kṛṣṇa. Karena itu, Bhagavad-gītā mengatakan, daivī hy eṣā guṇamayī mama māyā. Mama māyā. ([[Vanisource:BG 7.14|BG 7.14]]), Kṛṣṇa berkata, "Energiku yang mengkhayalkan." Kṛṣṇa tidak pernah terpengaruh oleh energi yang mengkhayalkan. Persis sama seperti awan tersebut.  
Karena itulah, Vyāsadeva melihat, apaśyat puruṣaṁ pūrṇam. ([[Vanisource:SB 1.7.4|SB 1.7.4]]). Ia melihat ... Seperti halnya ketika kamu ada di dalam pesawat terbang, kamu terbang jauh di atas awan. Matahari tidak terpengaruh oleh semua awan itu. Meskipun  kamu melihat bidang awan yang sangat besar di bawah pesawat terbang. Begitu juga halnya, māyā tidak bisa mempengaruhi Kṛṣṇa. Karena itu, Bhagavad-gītā mengatakan, daivī hy eṣā guṇamayī mama māyā. Mama māyā. ([[ID/BG 7.14|BG 7.14]]), Kṛṣṇa berkata, "Energiku yang mengkhayalkan." Kṛṣṇa tidak pernah terpengaruh oleh energi yang mengkhayalkan. Persis sama seperti awan tersebut.  


Namun para filsuf Māyāvādī, mereka mengatakan bahwa Kebenaran Mutlak yang tanpa kepribadian yang datang atau muncul, mereka juga menerima adanya inkarnasi, tetapi filsafat mereka adalah bahwa pada akhirnya Kebenaran Mutlak itu adalah tanpa kepribadian. Ketika Beliau muncul sebagai manusia, Maka Beliau menerima badan yang māyā. Inilah Māyāvāda. Kṛṣṇa bisa diterima sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi Beliau telah menerima sebuah badan material. Itu berarti bahwa mereka ingin membandingkan Kṛṣṇa dengan makhluk hidup biasa, dan hal seperti itu dikutuk di dalam Bhagavad-gītā. Dikatakan bahwa, avajānanti māṁ mūḍhā mānuṣīṁ tanum āśritam. ([[Vanisource:BG 9.11|BG 9.11]]).  
Namun para filsuf Māyāvādī, mereka mengatakan bahwa Kebenaran Mutlak yang tanpa kepribadian yang datang atau muncul, mereka juga menerima adanya inkarnasi, tetapi filsafat mereka adalah bahwa pada akhirnya Kebenaran Mutlak itu adalah tanpa kepribadian. Ketika Beliau muncul sebagai manusia, Maka Beliau menerima badan yang māyā. Inilah Māyāvāda. Kṛṣṇa bisa diterima sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi Beliau telah menerima sebuah badan material. Itu berarti bahwa mereka ingin membandingkan Kṛṣṇa dengan makhluk hidup biasa, dan hal seperti itu dikutuk di dalam Bhagavad-gītā. Dikatakan bahwa, avajānanti māṁ mūḍhā mānuṣīṁ tanum āśritam. ([[ID/BG 9.11|BG 9.11]]).  


Karena Kṛṣṇa muncul di dalam bentuk asliNya ... Bentuk asliNya adalah bentuk yang berlengan dua. Hal itu juga diterima di dalam Injil, "Manusia dibuat dengan mengikuti citra dari Tuhan." Jadi, Tuhan memiliki dua lengan. Bahkan bentuk Viṣṇu yang berlengan empatpun bukanlah merupakan bentuk yang asli. Bentuk Viṣṇu merupakan perwujudan ke dua dari Saṅkarṣaṇa. Jadi, Kṛṣṇa tidak pernah terpengaruh oleh māyā. Itulah yang dimaksudkan.  
Karena Kṛṣṇa muncul di dalam bentuk asliNya ... Bentuk asliNya adalah bentuk yang berlengan dua. Hal itu juga diterima di dalam Injil, "Manusia dibuat dengan mengikuti citra dari Tuhan." Jadi, Tuhan memiliki dua lengan. Bahkan bentuk Viṣṇu yang berlengan empatpun bukanlah merupakan bentuk yang asli. Bentuk Viṣṇu merupakan perwujudan ke dua dari Saṅkarṣaṇa. Jadi, Kṛṣṇa tidak pernah terpengaruh oleh māyā. Itulah yang dimaksudkan.  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 03:26, 12 July 2019



Lecture on BG 2.28 -- London, August 30, 1973

Karena itulah, Vyāsadeva melihat, apaśyat puruṣaṁ pūrṇam. (SB 1.7.4). Ia melihat ... Seperti halnya ketika kamu ada di dalam pesawat terbang, kamu terbang jauh di atas awan. Matahari tidak terpengaruh oleh semua awan itu. Meskipun kamu melihat bidang awan yang sangat besar di bawah pesawat terbang. Begitu juga halnya, māyā tidak bisa mempengaruhi Kṛṣṇa. Karena itu, Bhagavad-gītā mengatakan, daivī hy eṣā guṇamayī mama māyā. Mama māyā. (BG 7.14), Kṛṣṇa berkata, "Energiku yang mengkhayalkan." Kṛṣṇa tidak pernah terpengaruh oleh energi yang mengkhayalkan. Persis sama seperti awan tersebut.

Namun para filsuf Māyāvādī, mereka mengatakan bahwa Kebenaran Mutlak yang tanpa kepribadian yang datang atau muncul, mereka juga menerima adanya inkarnasi, tetapi filsafat mereka adalah bahwa pada akhirnya Kebenaran Mutlak itu adalah tanpa kepribadian. Ketika Beliau muncul sebagai manusia, Maka Beliau menerima badan yang māyā. Inilah Māyāvāda. Kṛṣṇa bisa diterima sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi Beliau telah menerima sebuah badan material. Itu berarti bahwa mereka ingin membandingkan Kṛṣṇa dengan makhluk hidup biasa, dan hal seperti itu dikutuk di dalam Bhagavad-gītā. Dikatakan bahwa, avajānanti māṁ mūḍhā mānuṣīṁ tanum āśritam. (BG 9.11).

Karena Kṛṣṇa muncul di dalam bentuk asliNya ... Bentuk asliNya adalah bentuk yang berlengan dua. Hal itu juga diterima di dalam Injil, "Manusia dibuat dengan mengikuti citra dari Tuhan." Jadi, Tuhan memiliki dua lengan. Bahkan bentuk Viṣṇu yang berlengan empatpun bukanlah merupakan bentuk yang asli. Bentuk Viṣṇu merupakan perwujudan ke dua dari Saṅkarṣaṇa. Jadi, Kṛṣṇa tidak pernah terpengaruh oleh māyā. Itulah yang dimaksudkan.