ID/Prabhupada 0642 - Pelaksanaan Kesadaran Kṛṣṇa Ini Merupakan Proses Pengubahan Badan Material Ini Menjadi Badan Spiritual

Revision as of 03:27, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on BG 6.1 -- Los Angeles, February 13, 1969

Penyembah : Prabhupāda? Anda mengatakan bahwa sang jiwa rohani itu memiliki ukuran sebesar sepersepuluh ribu bagian dari ujung rambut. Di angkasa spiritual, apakah ukuran sang jiwa itu juga tetap sebesar itu?

Prabhupāda : Hmm?

Penyembah : Sang jiwa rohani, pada saat ia pulang kembali ke ...

Prabhupāda : Itu adalah kedudukan dasar dari sang jiwa rohani itu.. Entah apakah di angkasa spiritual ataukah di angkasa material, ia selalu sama. Namun sebagaimana kamu mengembangkan suatu badan material di dunia material ini, maka begitu juga halnya dunia spiritual kamu juga bisa mengembangkan suatu badan spiritual. Apakah kamu bisa memahaminya? Kedudukanmu itu adalah sebagai suatu partikel yang kecil, tetapi jiwa bisa mengembang. Pengembangan di dalam dunia material ini dilaksanakan dalam hubungan dengan materi. Dan di dunia spiritual, pengembangan itu bisa dilaksanakan di dalam jiwa. Di dunia material ini aku adalah jiwa rohani. Aku berbeda dengan badan ini, karena badan ini adalah materi sedangkan aku adalah sesuatu yang hidup. Aku ini adalah suatu daya hidup, tetapi badan material ini bukanlah suatu daya hidup. Dan di dalam dunia spiritual, segala sesuatunya merupakan daya hidup. Tidak ada materi yang mati di sana. Karena itulah badan juga bersifat spiritual.

Seperti halnya air dicampur dengan air, maka akan menjadi air, itu saja. Tetapi jika air dicampur dengan minyak, maka akan ada perbedaan. Sama halnya, aku adalah jiwa rohani. Aku adalah, katakan saja, minyak. Jadi, jika aku ada di dalam air, maka berarti ada perbedaan. Tetapi jika aku ditempatkan di dalam minyak, maka segala sesuatunya menjadi baik-baik saja. Jadi, para impersonalis, mereka tidak mengembangkan badan. Mereka hanya ingin tetap menjadi partikel rohani saja. Itulah gagasan mereka. Tetapi kita para Vaiṣṇava, kita ingin melayani Kṛṣṇa, karena itulah kita memerlukan tangan, kaki, mulut, lidah dan segalanya. Jadi, kita diberikan badan yang seperti ini. Sebagaimana kamu mendapatkan badan dari kandungan ibu, maka begitu juga halnya kita mendapatkan badan di dalam dunia spiritual. Bukan melalui kandungan ibu, melainkan ada suatu proses untuk mendapatkannya. Kamu bisa mendapatkannya.

Penyembah : Hal itu tentunya tidak bisa dilakukan secara buatan. Tidak seorangpun bisa melakukan hal itu sebagai suatu tipuan.

Prabhupāda : Buatan?

Penyembah : Ya, tidak seorangpun bisa mengembangkan badan spiritual dengan hanya melalui keinginannya saja, "Oh, aku akan mengembangkan suatu badan spiritual. Dengan sebenarnya."

Prabhupāda : Pelaksanaan kesadaran Kṛṣṇa ini merupakan proses pengubahan badan material ini menjadi badan spiritual. Bagaimana hal itu dilaksanakan? Contohnya telah aku berikan beberapa kali, yaitu dengan menempatkan besi ke dalam api. Semakin besi itu menjadi panas, maka ia semakin menjadi api. Ketika besi itu sudah menyala merah, maka itu berarti bahwa besi itu sudah mencapai kualitas dari api, dan jika kamu menyentuh besi itu di bagian manapun, maka ia akan bertindak seperti api. Begitu juga halnya dengan badan ini, meskipun ia bersifat material - ada sangat banyak contoh mengenai hal ini. Suatu logam yang dialiri listrik, logam itu bukanlah daya listrik. Tetapi ketika ia dialiri listrik, dan kemudian kamu menyentuh logam itu, maka dengan segera kamu akan tersengat aliran listrik itu. Seperti halnya kabel listrik. Tembaga, kabel itu terbuat dari tembaga. Namun begitu ia dialiri listrik, dan kamu menyentuhnya, maka kamu akan tersengat aliran listrik itu. Ada sangat banyak contoh lainnya. Maka begitu juga halnya, jika badanmu dispiritualkan, maka tidak ada lagi kegiatan yang bersifat material. Kegiatan material artinya adalah pemuasan indria-indria. Jadi, semakin seseorang menjadi dispiritualkan, maka tuntutan material akan menjadi semakin tidak ada. Dan kemudian, tidak ada lagi kegiatan material.

Jadi, bagaimana kamu bisa melakukan hal itu? Contoh yang sama. Kamu harus menjaga agar besi itu tetap terus berada di dalam api. Kamu harus menjaga agar dirimu tetap berada di dalam kesadaran Kṛṣṇa. Maka bahkan badanmu ini, badan materialmu ini, akan menjadi dispiritualkan. Ada sebuah hukum garamatika bahasa Sansekerta yang disebut mayat, mayat-pratyaya. Mayat berarti, ada sebuah kata, yaitu svarṇamaya. Svarṇamaya berarti keemasan. Istilah keemasan bisa diterapkan pada sesuatu, di mana sesuatu itu terbuat dari emas murni, hal itu disebut sebagai keemasan. Dan jika sesuatu itu dibuat dari bahan lain, namun diberi lapisan emas dengan jumlah emas yang banyak, maka hal itu juga disebut sebagai keemasan. Maka begitu juga halnya, ketika badan material ini dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan spiritual saja, maka badan ini juga menjadi spiritual. Karena itu para orang suci, tentu saja di negaramu setiap orang akan dikuburkan sesudah mereka meninggal, namun di India, menurut sistem Veda, hanya kepribadian yang sangat mulia saja, para penyembah, badan mereka tidak dikremasi. Karena badan itu dianggap sebagai sesuatu yang spiritual. Badan seorang sannyāsī tidaklah dikremasi karena badan itu dianggap sebagai sesuatu yang spiritual. Jadi, bagaimana badan itu menjadi spiritual? Contoh yang sama. Ketika badan tersebut tidak lagi memiliki kegiatan-kegiatan material, yang ada hanyalah kegiatan-kegiatan di dalam kesadaran Kṛṣṇa saja, maka badan itu menjadi spiritual.

Jadi, jika dunia ini menjadi penuh di dalam kesadaran Kṛṣṇa, di mana tidak seorangpun bekerja untuk memuaskan indria-indria, tetapi hanya bekerja bagi kepuasan Kṛṣṇa saja, maka dengan segera dunia ini menjadi dunia spiritual. Hal ini memerlukan sedikit waktu untuk bisa dipahami. Segala sesuatu yang dipergunakan untuk Kṛṣṇa, hanya untuk kepuasan Kṛṣṇa saja, maka itu adalah spiritual. Seperti ketika kita mempergunakan mikrofon untuk membicarakan tentang Kṛṣṇa, maka mikrofon itupun menjadi spiritual. Jika tidak, apa perbedaan antara prasādam ini dengan makanan biasa? Kita membagikan prasādam dan orang-orang akan bertanya, "Mengapa ada prasādam?" Buah yang sama yang kita makan, yang sebelumnya hanya kamu potong menjadi potongan-potongan, itu sudah menjadi prasādam?" Mereka bisa berkata seperti itu. Bagaimana itu menjadi prasādam? Namun, buah-buahan itu memang sudah menjadi prasādam. Makanlah prasādam ini, maka kamu akan menjadi dispiritualkan. Sebenarnya itu memang prasādam. Sebagaimana contoh yang sama, jika aku menempatkan besi, besi yang panas itu, lalu jika aku berkata, "Ini adalah api." Seseorang mungkin akan menjawab, "Oh, mengapa kamu mengatakan bahwa ini adalah api." Maka aku akan berkata lagi, "Sentuhlah besi ini." Jadi, bisa dipahami? Ini adalah contoh yang kasar saja, namun bahwa ...

Ketika kegiatan-kegiatanmu - sebenarnya dalam pemahaman yang lebih tinggi, materi itu tidak ada. Tidak ada materi, segala sesuatunya itu spiritual karena Kṛṣṇa juga spiritual. Kṛṣṇa merupakan jiwa rohani keseluruhan, dan materi merupakan salah satu energi dari Kṛṣṇa. Karena itulah, materi sebenarnya juga adalah sesuatu yang rohani. Namun karena ia telah dipergunakan secara keliru, bukan untuk tujuan bagi Kṛṣṇa, maka karena itulah ia menjadi materi. Jadi, gerakan kesadaran Kṛṣṇa kita ini dimaksudkan untuk menspiritualkan, menspiritualkan kembali segala sesuatunya. Keseluruhan dari kedudukan sosial, kedudukan politik, apapun. Ini adalah gerakan yang sangat baik. Orang-orang seyogyanya berusaha untuk memahami hal ini. Dan jika hal ini akan benar-benar menspiritualkan seluruh dunia - tentu saja hal ini mustahil, tetapi idealnya adalah seperti itu. Tetapi setidaknya jika seseorang mencoba metode untuk menspiritualkan kembali ini secara sendiri-sendiri, maka hidupnya menjadi berhasil.