ID/Prabhupada 0662 - Mereka Dipenuhi Oleh Kekhawatiran Karena Mereka Telah Mendapatkan Sesuatu Yang Tidak Kekal

Revision as of 07:49, 23 March 2017 by Gusti (talk | contribs) (Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0662 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1969 Category:ID-Quotes...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Invalid URL, must be MP3

Lecture on BG 6.13-15 -- Los Angeles, February 16, 1969

Tamal Krishna : (membaca) Śloka limabelas. "Dengan bermeditasi seperti ini, dengan selalu mengendalikan badan, pikiran dan kegiatan seperti itu, seorang ahli kebatinan mencapai kedamaian (nirvāṇa yang utama) yang ada di dalam diriKu. (BG 6.15)."

Prabhupāda : Nirvāṇa berarti ... arti sebenarnya dari kata nirvāṇa dalam bahasa Sansekerta adalah selesai. Selesai. Itu disebut sebagai nirvāṇa. Artinya adalah bahwa kegiatan-kegiatan materialistik sudah menjadi selesai. Itu disebut sebagai nirvāṇa. Dan kecuali jika kamu sudah menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang tidak masuk akal ini, maka tidak ada yang namanya kedamaian. Selama kamu masih disibukkan di dalam kegiatan materialistik, maka tidak akan ada kedamaian.

Prahlāda Mahārāja berkata kepada ayahnya, tat sādhu manye 'sura-varya dehināṁ sadā samudvigna-dhiyām asad-grahāt. Ayahnya bertanya kepadanya, "Anakku, kamu sangatlah terpelajar ..." Saat itu Prahlāda Mahārāja adalah seorang anak kecil yang baru berusia lima tahun. Seorang ayah selalu sangat penuh cinta kasih, dan sang ayah ini bertanya, "Anakku, hal terbaik apakah yang sudah kamu pelajari sampai saat ini?" Oh, dengan segera ia menjawab, "Ya, ayah, aku akan mengatakan kepadamu hal yang terbaik itu ..." "Apakah itu?" Ia menjawab bahwa hal itu adalah, tat sādhu manye 'sura-varya dehināṁ. "Ayahku yang baik, inilah hal yang terbaik." Untuk siapa? Hal yang terbaik untuk siapa? Ia berkata lagi, tat sādhu manye 'sura-varya dehināṁ sadā samudvigna-dhiyām asad-grahāt. (SB 7.5.5). Untuk orang-orang ini, para orang-orang materialistik yang telah menerima sesuatu yang tidak kekal ini ...

Berusahalah untuk memahami setiap kata-kata itu. Para orang-orang materialistik, mereka sedang sangat menginginkan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak kekal, itu saja. Kamu sudah melihatnya dan mengalaminya sendiri. Sekarang, presiden itu, Tuan Kennedy, ia adalah orang yang kaya raya. Ia ingin menjadi presiden, dan ia menghabiskan uang dalam jumlah yang sangat besar. Lalu ia berhasil menjadi presiden. Ia memiliki keluarga yang baik, istri, anak, jabatan presiden - dan semuanya selesai dalam sekejap. Begitu juga halnya, setiap orang di dunia material ini sedang berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang tidak kekal. Tetapi aku ini adalah jiwa rohani, yang bersifat kekal.

Jadi, para bajingan ini, mereka tidak bisa berpikir bahwa, "Aku ini kekal. Mengapa aku berusaha mendapatkan sesuatu yang tidak kekal?" Aku selalu sibuk mencari kenyamanan bagi badanku ini, tetapi aku mengetahui bahwa badan ini akan berakhir, entah apakah itu akan terjadi hari ini, besok ataupun seratus tahun lagi, dan sejauh yang aku pahami, aku adalah jiwa rohani, aku tidak dilahirkan dan aku tidak mati. Jadi apakah fungsi dari diriku ini? Selama ini, yang aku lakukan hanyalah kegiatan-kegiatan material yang merupakan fungsi badan materialku saja. Karena itu Prahlāda Mahārāja berkata, asad-grahāt. Lihatlah, betapa tepatnya pernyataan itu. Mereka sedang khawatir, mereka dipenuhi oleh kekhawatiran karena mereka telah mendapatkan sesuatu yang tidak kekal. Seluruh kegiatan mereka diarahkan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak kekal. Karena itulah mereka selalu dipenuhi dengan kekhawatiran. Setiap orang, setiap makhluk hidup, manusia, binatang buas, hewan ataupun burung, mereka semua selalu khawatir. Inilah penyakit material.

Jadi, jika kamu dipenuhi dengan kekhawatiran, maka bagaimana bisa ada kedamaian? Kamu, aku sedang berjalan di jalanan, dan aku berkata, "Berhati-hatilah, ada anjing." Mereka tinggal di suatu rumah yang sangat bagus, tetapi rumah itu penuh dengan kekhawatiran. Tidak akan ada orang yang datang, karena khawatir ada anjing. Paham? "Berhati-hatilah, ada anjing." "Dilarang melintas." Itu berarti, meskipun tinggal di suatu rumah yang sangat bagus, tetapi rumah itu dipenuhi dengan kekhawatiran. Penuh dengan kecemasan. Kamu sedang duduk di kantor, dengan mendapatkan gaji yang sangat besar, tetapi kamu selalu berpikir, "Oh, aku mungkin akan kehilangan kantor ini." Paham? Bisa dipahami? Bangsa Amerika, bangsa yang sangat kaya, dengan pertahanan negara yang sangat baik, dengan kekuatan militer yang hebat, segalanya. Tetapi, selalu saja khawatir. "Oh, para orang Vietnam ini tidak mungkin datang ke mari." Paham? Jadi, siapakah yang bebas dari kekhawatiran? Karena itu kesimpulannya adalah bahwa jika kamu ingin mendapatkan kedamaian tanpa adanya kekhawatiran, maka kamu harus datang kepada kesadaran Kṛṣṇa. Tidak ada cara lain. Ini adalah cara yang praktis dan nyata. Cobalah untuk memahaminya.

Karena itu juga dikatakan, "Dengan bermeditasi seperti ini, dengan bermeditasi kepadaKu, dengan selalu mengendalikan badan." Pengendalian pertama adalah pada lidah. Dan pengendalian berikutnya adalah pada alat kelamin. Maka sesudahnya kamu akan mengendalikan segala sesuatunya. Berilah kesibukkan pada lidahmu untuk berjapa dan untuk melayani Kṛṣṇa prasāda, maka ia akan menjadi terkendali, menjadi selesai. Dan begitu lidahmu terkendali, maka dengan segera perutmu juga menjadi terkendali, dan berikutnya, dengan segera juga alat kelaminmu menjadi tekendali. Ini adalah hal yang sederhana. Pengendalian badan, dan juga pengendalian pikiran. Pikiran harus menjadi mantap kepada Kṛṣṇa, tidak ada kesibukkan lain, dan ia menjadi terkendali. Kegiatan-kegiatan - selalu lakukanlah pekerjaan-pekerjaan bagi Kṛṣṇa. Berkebun, mengetik, memasak, bekerja, segala sesuatunya dilakukan untuk kegiatan-kegiatan Kṛṣṇa "Seorang ahli kebatinan kemudian - dengan segera mereka menjadi seorang ahli kebatinan - mencapai kedamaian (nirvāṇa yang utama) yang ada di dalam diriKu." Segala sesuatunya ada di dalam Kṛṣṇa. Kamu tidak bisa menemukan kedamaian di luar kegiatan-kegiatan Kṛṣṇa. Di luar kesadaran Kṛṣṇa, hal itu mustahil. Lanjutkan!