ID/Prabhupada 0670 - Ketika Kamu Menjadi Mantap Di Dalam Kṛṣṇa, Maka Tidak Ada Lagi Gerakan-gerakan Material: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0670 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1969 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 8: Line 8:
[[Category:Indonesian Language]]
[[Category:Indonesian Language]]
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0669 - Memantapkan Pikiran Artinya Adalah Menjaga Agar Pikiran Selalu Ada Di Dalam Kṛṣṇa|0669|ID/Prabhupada 0671 - Kenikmatan Itu Selalu Berarti Adanya Dua Belah Pihak - Kṛṣṇa Dan Dirimu|0671}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 16: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|MfMM9OZEdYo|Ketika Kamu Menjadi Mantap Di Dalam Kṛṣṇa, Maka Tidak Ada Lagi Gerakan-gerakan Material<br />- Prabhupāda 0670}}
{{youtube_right|j62fqX_XqSM|Ketika Kamu Menjadi Mantap Di Dalam Kṛṣṇa, Maka Tidak Ada Lagi Gerakan-gerakan Material<br />- Prabhupāda 0670}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<mp3player>http://vaniquotes.org/w/images/690217BG-LA_Clip4.MP3</mp3player>
<mp3player>https://s3.amazonaws.com/vanipedia/clip/690217BG-LA_Clip4.mp3</mp3player>
<!-- END AUDIO LINK -->
<!-- END AUDIO LINK -->


Line 28: Line 31:


<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT -->
<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT -->
Penyembah : (membaca) Śloka sembilanbelas. "Ibarat lampu di tempat yang tidak ada angin tidak bergoyang ... ([[Vanisource:BG 6.19|BG 6.19]])."  
Penyembah : (membaca) Śloka sembilanbelas. "Ibarat lampu di tempat yang tidak ada angin tidak bergoyang ... ([[ID/BG 6.19|BG 6.19]])."  


Prabhupāda : Inilah contohnya, perhatikanlah.  
Prabhupāda : Inilah contohnya, perhatikanlah.  
Line 36: Line 39:
Prabhupāda : Di dalam ruangan ini, karena tidak ada angin, maka lihatlah lampu itu, apinya tenang dan tidak bergoyang-goyang. Begitu juga halnya, jika .... Api dari pikiranmu akan selalu tenang seperti api ini, jika kamu menjadikan pikiranmu khusyuk di dalam kesadaran Kṛṣṇa. Maka kamu ... Sebagaimana api itu tidak terganggu, maka pikiranmupun tidak akan menjadi terganggu. Dan itulah kesempurnaan yoga.  
Prabhupāda : Di dalam ruangan ini, karena tidak ada angin, maka lihatlah lampu itu, apinya tenang dan tidak bergoyang-goyang. Begitu juga halnya, jika .... Api dari pikiranmu akan selalu tenang seperti api ini, jika kamu menjadikan pikiranmu khusyuk di dalam kesadaran Kṛṣṇa. Maka kamu ... Sebagaimana api itu tidak terganggu, maka pikiranmupun tidak akan menjadi terganggu. Dan itulah kesempurnaan yoga.  


Penyembah : (membaca) Śloka 20 sampai 23. "Pada tingkat kesempurnaan yang disebut semadi atau samādhi, pikiran seseorang terkekang sepenuhnya dari kegiatan pikiran yang bersifat material melalui latihan yoga. ([[Vanisource:BG 6.20-23|BG 6.20-23]])."
Penyembah : (membaca) Śloka 20 sampai 23. "Pada tingkat kesempurnaan yang disebut semadi atau samādhi, pikiran seseorang terkekang sepenuhnya dari kegiatan pikiran yang bersifat material melalui latihan yoga. ([[ID/BG 6.20-23|BG 6.20-23]])."


Prabhupāda : Samādhi berarti, samādhi berarti ... Bukanlah membuat kekosongan, itu mustahil. Kleśo 'dhikaratas teṣām avyaktāsakta-cetasām. ([[Vanisource:BG 12.5|BG 12.5]]). Beberapa yogī berkata agar kamu menghentikan dirimu, menjadikan dirimu diam. Bagaimana mungkin membuat dirimu menjadi diam? Aku adalah jiwa yang selalu bergerak. Itu mustahil. Diam itu artinya adalah bahwa, ketika kamu menjadi mantap di dalam Kṛṣṇa, maka tidak ada lagi gerakan-gerakan material. Itulah yang dimaksud dengan diam. Kecenderungan material ini tidak akan mengganggumu lagi.  
Prabhupāda : Samādhi berarti, samādhi berarti ... Bukanlah membuat kekosongan, itu mustahil. Kleśo 'dhikaratas teṣām avyaktāsakta-cetasām. ([[ID/BG 12.5|BG 12.5]]). Beberapa yogī berkata agar kamu menghentikan dirimu, menjadikan dirimu diam. Bagaimana mungkin membuat dirimu menjadi diam? Aku adalah jiwa yang selalu bergerak. Itu mustahil. Diam itu artinya adalah bahwa, ketika kamu menjadi mantap di dalam Kṛṣṇa, maka tidak ada lagi gerakan-gerakan material. Itulah yang dimaksud dengan diam. Kecenderungan material ini tidak akan mengganggumu lagi.  


Itulah yang dimaksud dengan diam. Tetapi gerakanmu untuk kegiatan-kegiatan Kṛṣṇa justru akan meningkat. Semakin banyak kamu meningkatkan gerakan atau kegiatan-kegiatanmu di dalam kesadaran Kṛṣṇa, maka dengan sendirinya kamu menjadi diam di dalam kegiatan-kegiatan material. Itulah prosesnya. Tetapi jika kamu ingin mewujudkan keadaan diam itu, maka seperti inilah contohnya - seorang anak, seorang anak itu selalu gelisah. Kamu tidak bisa membuat seorang anak menjadi diam. Tetapi berilah sesuatu kepadanya, entah apakah itu mainan atau gambar yang bagus. Maka ia akan melihat mainan atau gambar itu, menjadi sibuk dengannya dan lalu menjadi diam.  
Itulah yang dimaksud dengan diam. Tetapi gerakanmu untuk kegiatan-kegiatan Kṛṣṇa justru akan meningkat. Semakin banyak kamu meningkatkan gerakan atau kegiatan-kegiatanmu di dalam kesadaran Kṛṣṇa, maka dengan sendirinya kamu menjadi diam di dalam kegiatan-kegiatan material. Itulah prosesnya. Tetapi jika kamu ingin mewujudkan keadaan diam itu, maka seperti inilah contohnya - seorang anak, seorang anak itu selalu gelisah. Kamu tidak bisa membuat seorang anak menjadi diam. Tetapi berilah sesuatu kepadanya, entah apakah itu mainan atau gambar yang bagus. Maka ia akan melihat mainan atau gambar itu, menjadi sibuk dengannya dan lalu menjadi diam.  
Line 44: Line 47:
Itulah caranya. Jadi orang-orang itu selalu diam. Oh, bukan ... bukan ... Bukan diam, apa namanya? Orang-orang selalu bergerak. Tetapi jika kamu ingin membuatnya menjadi diam, maka berikanlah kepadanya kesibukan di dalam Kṛṣṇa. Maka ia akan menjadi diam. Dan ia akan (tidak jelas) ... Dan itulah keinsyafan. Mengapa ia harus disibukkan di dalam kesadaran Kṛṣṇa kecuali jika ia sudah menginsyafi bahwa "Aku adalah milik Kṛṣṇa."? Aku bukanlah milik materi, aku bukanlah milik bangsa ini, aku bukanlah milik masyarakat ini, aku bukanlah milik para bajingan ini, aku hanyalah milik Kṛṣṇa." Maka ia lalu menjadi diam. Ia menjadi penuh pengetahuan.  
Itulah caranya. Jadi orang-orang itu selalu diam. Oh, bukan ... bukan ... Bukan diam, apa namanya? Orang-orang selalu bergerak. Tetapi jika kamu ingin membuatnya menjadi diam, maka berikanlah kepadanya kesibukan di dalam Kṛṣṇa. Maka ia akan menjadi diam. Dan ia akan (tidak jelas) ... Dan itulah keinsyafan. Mengapa ia harus disibukkan di dalam kesadaran Kṛṣṇa kecuali jika ia sudah menginsyafi bahwa "Aku adalah milik Kṛṣṇa."? Aku bukanlah milik materi, aku bukanlah milik bangsa ini, aku bukanlah milik masyarakat ini, aku bukanlah milik para bajingan ini, aku hanyalah milik Kṛṣṇa." Maka ia lalu menjadi diam. Ia menjadi penuh pengetahuan.  


Itulah kedudukanku, karena aku adalah bagian yang tidak terpisahkan. Mamaivāṁśo jīva ([[Vanisource:BG 15.7|BG 15.7]]) - semua makhluk hidup adalah bagian yang tidak terpisahkan dariKu. Jadi, begitu kamu memahami bahwa "Aku adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Kṛṣṇa," maka dengan segera kamu menjadi diam di dalam kegiatan-kegiatan material. Ya.  
Itulah kedudukanku, karena aku adalah bagian yang tidak terpisahkan. Mamaivāṁśo jīva ([[ID/BG 15.7|BG 15.7]]) - semua makhluk hidup adalah bagian yang tidak terpisahkan dariKu. Jadi, begitu kamu memahami bahwa "Aku adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Kṛṣṇa," maka dengan segera kamu menjadi diam di dalam kegiatan-kegiatan material. Ya.  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 03:29, 12 July 2019



Lecture on BG 6.16-24 -- Los Angeles, February 17, 1969

Penyembah : (membaca) Śloka sembilanbelas. "Ibarat lampu di tempat yang tidak ada angin tidak bergoyang ... (BG 6.19)."

Prabhupāda : Inilah contohnya, perhatikanlah.

Penyembah : (membaca) " ... seorang rohaniwan yang pikirannya terkendalikan selalu mantap dalam semadinya pada sang diri yang rohani dan melampaui hal-hal duniawi."

Prabhupāda : Di dalam ruangan ini, karena tidak ada angin, maka lihatlah lampu itu, apinya tenang dan tidak bergoyang-goyang. Begitu juga halnya, jika .... Api dari pikiranmu akan selalu tenang seperti api ini, jika kamu menjadikan pikiranmu khusyuk di dalam kesadaran Kṛṣṇa. Maka kamu ... Sebagaimana api itu tidak terganggu, maka pikiranmupun tidak akan menjadi terganggu. Dan itulah kesempurnaan yoga.

Penyembah : (membaca) Śloka 20 sampai 23. "Pada tingkat kesempurnaan yang disebut semadi atau samādhi, pikiran seseorang terkekang sepenuhnya dari kegiatan pikiran yang bersifat material melalui latihan yoga. (BG 6.20-23)."

Prabhupāda : Samādhi berarti, samādhi berarti ... Bukanlah membuat kekosongan, itu mustahil. Kleśo 'dhikaratas teṣām avyaktāsakta-cetasām. (BG 12.5). Beberapa yogī berkata agar kamu menghentikan dirimu, menjadikan dirimu diam. Bagaimana mungkin membuat dirimu menjadi diam? Aku adalah jiwa yang selalu bergerak. Itu mustahil. Diam itu artinya adalah bahwa, ketika kamu menjadi mantap di dalam Kṛṣṇa, maka tidak ada lagi gerakan-gerakan material. Itulah yang dimaksud dengan diam. Kecenderungan material ini tidak akan mengganggumu lagi.

Itulah yang dimaksud dengan diam. Tetapi gerakanmu untuk kegiatan-kegiatan Kṛṣṇa justru akan meningkat. Semakin banyak kamu meningkatkan gerakan atau kegiatan-kegiatanmu di dalam kesadaran Kṛṣṇa, maka dengan sendirinya kamu menjadi diam di dalam kegiatan-kegiatan material. Itulah prosesnya. Tetapi jika kamu ingin mewujudkan keadaan diam itu, maka seperti inilah contohnya - seorang anak, seorang anak itu selalu gelisah. Kamu tidak bisa membuat seorang anak menjadi diam. Tetapi berilah sesuatu kepadanya, entah apakah itu mainan atau gambar yang bagus. Maka ia akan melihat mainan atau gambar itu, menjadi sibuk dengannya dan lalu menjadi diam.

Itulah caranya. Jadi orang-orang itu selalu diam. Oh, bukan ... bukan ... Bukan diam, apa namanya? Orang-orang selalu bergerak. Tetapi jika kamu ingin membuatnya menjadi diam, maka berikanlah kepadanya kesibukan di dalam Kṛṣṇa. Maka ia akan menjadi diam. Dan ia akan (tidak jelas) ... Dan itulah keinsyafan. Mengapa ia harus disibukkan di dalam kesadaran Kṛṣṇa kecuali jika ia sudah menginsyafi bahwa "Aku adalah milik Kṛṣṇa."? Aku bukanlah milik materi, aku bukanlah milik bangsa ini, aku bukanlah milik masyarakat ini, aku bukanlah milik para bajingan ini, aku hanyalah milik Kṛṣṇa." Maka ia lalu menjadi diam. Ia menjadi penuh pengetahuan.

Itulah kedudukanku, karena aku adalah bagian yang tidak terpisahkan. Mamaivāṁśo jīva (BG 15.7) - semua makhluk hidup adalah bagian yang tidak terpisahkan dariKu. Jadi, begitu kamu memahami bahwa "Aku adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Kṛṣṇa," maka dengan segera kamu menjadi diam di dalam kegiatan-kegiatan material. Ya.