ID/Prabhupada 0694 - Kita Harus Menempatkan Kembali Diri Kita Di Dalam Sikap Pelayanan Tersebut - Itulah Pengobatan Yang Sempurna

Revision as of 16:25, 14 April 2017 by Gusti (talk | contribs) (Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0694 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1969 Category:ID-Quotes...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Invalid URL, must be MP3

Lecture on BG 6.46-47 -- Los Angeles, February 21, 1969

Penyembah : (membaca) "Kalau ia gagal melakukan demikian, maka ia akan jatuh. Hal ini dibenarkan dalam Śrīmad-Bhāgavatam sebagai berikut : Siapapun yang tidak mengabdikan diri dan mengalpakan kewajibannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa - sumber segala makhluk hidup, pasti akan jatuh dari kedudukan dasarnya."

Prabhupāda : Ya.

ya eṣāṁ puruṣaṁ sākṣād
ātma-prabhavam īśvaram
na bhajanty avajānanti
sthānād bhraṣṭāḥ patanty adhaḥ
(SB 11.5.3)

Ini juga merupakan contoh yang sangat baik. Bhāgavatam mengatakan bahwa kita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Yang Maha Kuasa. Jika kita tidak melayani Yang Maha Kuasa, maka kita jatuh dari kedudukan yang telah diperuntukkan bagi kita. Apa maksudnya? Contoh yang sama bisa diberikan, bahwa jari ini, jika ia menjadi sakit dan tidak bisa melayani seluruh badan, maka ia hanya menimbulkan masalah saja. Aspek lainnya dari bagian yang tidak terpisahkan - berusahalah untuk memahami hal ini. Jika bagian yang tidak terpisahkan itu tidak bisa melakukan pelayanan dengan teratur, maka berarti ia merupakan masalah. Jadi, setiap orang yang tidak melakukan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka ia hanyalah menimbulkan masalah bagi Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia hanya menimbulkan kesulitan belaka. Karena itulah ia harus menderita. Seperti halnya setiap orang yang tidak mematuhi hukum negara, maka ia hanyalah menimbulkan masalah bagi pemerintah dan ia cenderung menjadi penjahat. Ia mungkin berpikir bahwa, "Aku ini orang yang sangat baik," namun karena ia melanggar hukum negara, maka sebenarnya ia hanya sedang melakukan penyiksaan atas negara saja. Seperti itulah penjelasan secara sederhananya.

Jadi, setiap orang, setiap makhluk hidup, yang tidak melayani Tuhan, maka ia merupakan suatu masalah. Dan karena ia merupakan suatu masalah, maka Kṛṣṇa datang. Beliau merasakan permasalahan itu. Adalah suatu dosa jika kita menimbulkan masalah. Contoh yang sama. Sthānād bhraṣṭāḥ patanty adhaḥ. Dan khususnya begitu sesuatu itu merupakan sesuatu yang sangat bermasalah ... Seperti halnya pemerintah menempatkan semua warga yang bermasalah itu di dalam rumah penjara. Mereka dikumpulkan bersama. "Tinggallah di sini, para orang kurang ajar dan para penjahat. Tinggallah di sini. Jangan membuat keonaran di dalam masyarakat." Maka begitu juga halnya, semua penjahat ini telah melangar hukum-hukum Tuhan, dan mereka yang semata-mata hanya merupakan masalah bagi Tuhan, mereka ditempatkan di dunia material ini. Mereka semuanya. Dan sthānād bhraṣṭāḥ patanty adhaḥ, dan ia jatuh dari kedudukan yang diperuntukkan baginya. Seperti halnya contoh yang sama, jika jarimu hanya menimbulkan kesakitan saja, maka dokter akan memberikan saran, "OhTuan, jari anda sekarang harus diamputasi. Jika tidak, maka ia akan mencemari keseluruhan badan." Jadi, sthānād bhraṣṭāḥ, ia menjadi jatuh dari kedudukan yang diepruntukkan baginya.

Jadi, kita juga sudah jatuh. Karena kita sudah memberontak kepada prinsip-prinsip kesadaran Tuhan, maka karena itulah kita sudah jatuh. Jika kita ingin menghidupkan kembali kedudukan kita yang sejati, maka kita harus menempatkan kembali diri kita di dalam sikap pelayanan tersebut. Itulah pengobatan yang sempurna. Jika tidak maka kita akan harus merasakan penderitaan, dan Tuhan juga akan menjadi menderita akibat kita. Seperti halnya jika anakmu sangat nakal, maka kamu akan menderita dan anakmu itu juga akan menderita. Begitu juga halnya, kita semua merupakan anak-anak Tuhan. Jadi, jika kita bermasalah, maka Tuhan juga menjadi ada dalam masalah. Hal terbaik adalah dengan cara membangkitkan kembali kesadaran Kṛṣṇa kita yang sejati dan dengan menyibukkan diri kita di dalam pelayanan kepada Tuhan. Itulah kehidupan yang alamiah, dan hal itu juga dimungkinkan di angkasa spiritual atau di Goloka Vṛndāvana. Lanjutkan!