ID/Prabhupada 0714 - Tidak Perduli Apapun Keuntungannya, Aku Akan Berbicara Untuk Kṛṣṇa: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0714 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1974 Category:ID-Quotes -...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 1: Line 1:
<!-- BEGIN CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN CATEGORY LIST -->
[[Category:1080Indonesian Pages with Videos]]
[[Category:1080 Indonesian Pages with Videos]]
[[Category:Prabhupada 0714 - in all Languages]]
[[Category:Prabhupada 0714 - in all Languages]]
[[Category:ID-Quotes - 1974]]
[[Category:ID-Quotes - 1974]]
Line 9: Line 9:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0713 - Orang Bodoh Yang Sibuk Sangatlah Berbahaya|0713|ID/Prabhupada 1057 - Bhagavad-gītā Juga Dikenal Sebagai Gītopaniṣad, Intisari Dari Segala Pengetahuan Vedan|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0713 - Orang Bodoh Yang Sibuk Sangatlah Berbahaya|0713|ID/Prabhupada 0715 - Jadilah Pencinta Tuhan - Inilah Agama Yang Berkualitas Kelas Satu|0715}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 20: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|ju_2_Iz5Tqw|Tidak Perduli Apapun Keuntungannya, Aku Akan Berbicara Untuk Kṛṣṇa<br />- Prabhupāda 0714}}
{{youtube_right|2WN9vyOjSu4|Tidak Perduli Apapun Keuntungannya, Aku Akan Berbicara Untuk Kṛṣṇa<br />- Prabhupāda 0714}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


Line 36: Line 35:
Karenanya, bagi para pemula, kita harus memiliki banyak kesibukan. Di dalam tahapan pemula, jika kamu berusaha untuk menirukan hal-hal yang dilakukan di dalam tahapan yang sudah maju, maka itu hanya akan menjadi suatu hal yang menggelikan saja. Di dalam tahapan pemula, kita harus selalu disibukkan. Kṛṣṇa memiliki berbagai bidang pelaksanaan pelayanan yang berbeda-beda. Kamu bisa melayani Kṛṣṇa melalui banyak cara. Karmaṇā manasā vācā etāvaj janma-sāphalyaṁ dehinām iha dehiṣu. ([[Vanisource:SB 10.22.35|SB 10.22.35]]). Karmaṇā manasā vācā śreya-ācaraṇaṁ sadā.  Karmaṇā manasā, kita memiliki tiga bidang pelaksanaan : melalui bekerja, karmaṇā; melalui berpikir, manasā; karmaṇā manasā vācā, dan melalui berbicara.. Kita bisa melakukan berbagai macam hal.  Karmaṇā manasā vācā. Jadi, tridaṇḍa-sannyāsa artinya adalah ... Ada empat macam daṇḍa. Satu daṇḍa adalah yang merupakan lambang dari kepribadiannya. Dan ke tiga daṇḍa lainnya merupakan lambang dari badannya, pikirannya serta ucapannya. Jadi daṇḍa artinya adalah, mungkin kamu mengetahuinya, atau tidak mengetahui hal itu. Cobalah untuk memahami hal ini ... Jadi karmaṇā, daṇḍa ini artinya adalah, "Aku sudah bersumpah sekarang untuk menyibukkan diriku, bahkan dengan apapun yang ada padaku." Jadi, aku memiliki sesuatu yang merupakan modalku. Aku bisa bekerja dengan badanku, aku bisa bekerja dengan pikiranku dan aku bisa bekerja melalui ucapanku. Jadi, tridaṇḍa-sannyāsa artinya adalah seseorang yang sudah membhaktikan hidupnya, seseorang yang sudah membhaktikan kegiatannya, badannya serta ucapannya. Itulah tridaṇḍa-sannyāsa. Setiap orang yang sudah membhaktikan pikiran, badan serta ucapannya untuk melayani Tuhan, maka ia adalah sannyāsī. Sannyāsī bukanlah hanya sekedar mengganti pakaian dan kemudian berpikir yang sebaliknya. Bukan. Sannyāsī, setiap orang, tidak perduli apakah pakaiannya diganti atau tidak, jika orang tersebut benar-benar sepenuhnya menyibukkan badan, pikiran serta ucapannya, maka "sa sannyāsī."  
Karenanya, bagi para pemula, kita harus memiliki banyak kesibukan. Di dalam tahapan pemula, jika kamu berusaha untuk menirukan hal-hal yang dilakukan di dalam tahapan yang sudah maju, maka itu hanya akan menjadi suatu hal yang menggelikan saja. Di dalam tahapan pemula, kita harus selalu disibukkan. Kṛṣṇa memiliki berbagai bidang pelaksanaan pelayanan yang berbeda-beda. Kamu bisa melayani Kṛṣṇa melalui banyak cara. Karmaṇā manasā vācā etāvaj janma-sāphalyaṁ dehinām iha dehiṣu. ([[Vanisource:SB 10.22.35|SB 10.22.35]]). Karmaṇā manasā vācā śreya-ācaraṇaṁ sadā.  Karmaṇā manasā, kita memiliki tiga bidang pelaksanaan : melalui bekerja, karmaṇā; melalui berpikir, manasā; karmaṇā manasā vācā, dan melalui berbicara.. Kita bisa melakukan berbagai macam hal.  Karmaṇā manasā vācā. Jadi, tridaṇḍa-sannyāsa artinya adalah ... Ada empat macam daṇḍa. Satu daṇḍa adalah yang merupakan lambang dari kepribadiannya. Dan ke tiga daṇḍa lainnya merupakan lambang dari badannya, pikirannya serta ucapannya. Jadi daṇḍa artinya adalah, mungkin kamu mengetahuinya, atau tidak mengetahui hal itu. Cobalah untuk memahami hal ini ... Jadi karmaṇā, daṇḍa ini artinya adalah, "Aku sudah bersumpah sekarang untuk menyibukkan diriku, bahkan dengan apapun yang ada padaku." Jadi, aku memiliki sesuatu yang merupakan modalku. Aku bisa bekerja dengan badanku, aku bisa bekerja dengan pikiranku dan aku bisa bekerja melalui ucapanku. Jadi, tridaṇḍa-sannyāsa artinya adalah seseorang yang sudah membhaktikan hidupnya, seseorang yang sudah membhaktikan kegiatannya, badannya serta ucapannya. Itulah tridaṇḍa-sannyāsa. Setiap orang yang sudah membhaktikan pikiran, badan serta ucapannya untuk melayani Tuhan, maka ia adalah sannyāsī. Sannyāsī bukanlah hanya sekedar mengganti pakaian dan kemudian berpikir yang sebaliknya. Bukan. Sannyāsī, setiap orang, tidak perduli apakah pakaiannya diganti atau tidak, jika orang tersebut benar-benar sepenuhnya menyibukkan badan, pikiran serta ucapannya, maka "sa sannyāsī."  


Anāśritaḥ karma-phalaṁ kāryaṁ karma karoti yaḥ, sa sannyāsī ([[Vanisource:BG 6.1|BG 6.1]]), demikian yang dikatakan oleh Kṛṣṇa. Siapakah sannyāsī itu? Anāśritaḥ karma-phalam. "Aku akan berbicara untuk Kṛṣṇa." Lalu, apa keuntungan yang akan kamu dapatkan? "Tidak perduli apapun keuntungannya, aku akan berbicara untuk Kṛṣṇa. Itu saja." Sa sannyāsī, demikianlah yang dikatakan oleh Kṛṣṇa. "Ini adalah kewajibanku,  kāryam." Kāryam artinya adalah kewajiban. "Kewajibanku adalah untuk hanya berbicara bagi Kṛṣṇa. Itu saja. Aku tidak akan berbicara mengenai hal lain." Maka ia adalah seorang sannyāsī. Anāśritaḥ karma ... Sekarang, jika kamu mempergunakan jasa pengacara di pengadilan untuk membelamu maka dengan segera, "Beri saya dua ribu dollar." Ia akan menagih biaya untuk jasanya itu. Tetapi seorang sannyāsī, ia akan berbicara selama duapuluh empat jam sehari untuk Kṛṣṇa, tanpa mengharapkan adanya keuntungan. Itulah sannyāsī. Duapuluh empat jam sehari selalu menyibukkan badan ini untuk bekerja bagi Kṛṣṇa - maka ia adalah seorang sannyāsī. Duapuluh empat jam sehari memikirkan tentang Kṛṣṇa - maka ia adalah seorang sannyāsī. Inilah sannyāsī. Tidak ada urusan lain baginya. Anāśritaḥ karma-phalaṁ kāryaṁ karma ... Setiap orang sedang bekerja bagi keuntungan dirinya sendiri, "Berapa banyak uang yang bisa aku dapatkan? Seberapa besarnya nama baik serta kemashyuran yang akan aku dapatkan?" Semuanya hanya untuk keuntungan dirinya sendiri saja. Dan hal itu bersifat material. Itu bersifat material. Begitu kamu bekerja bagi keuntungan pribadimu, maka hal itu bersifat material. Dan begitu kamu bekerja bagi keuntungan Kṛṣṇa, maka hal itu bersifat spiritual. Itu saja. Itulah perbedaan antara material dan spiritual.  
Anāśritaḥ karma-phalaṁ kāryaṁ karma karoti yaḥ, sa sannyāsī ([[ID/BG 6.1|BG 6.1]]), demikian yang dikatakan oleh Kṛṣṇa. Siapakah sannyāsī itu? Anāśritaḥ karma-phalam. "Aku akan berbicara untuk Kṛṣṇa." Lalu, apa keuntungan yang akan kamu dapatkan? "Tidak perduli apapun keuntungannya, aku akan berbicara untuk Kṛṣṇa. Itu saja." Sa sannyāsī, demikianlah yang dikatakan oleh Kṛṣṇa. "Ini adalah kewajibanku,  kāryam." Kāryam artinya adalah kewajiban. "Kewajibanku adalah untuk hanya berbicara bagi Kṛṣṇa. Itu saja. Aku tidak akan berbicara mengenai hal lain." Maka ia adalah seorang sannyāsī. Anāśritaḥ karma ... Sekarang, jika kamu mempergunakan jasa pengacara di pengadilan untuk membelamu maka dengan segera, "Beri saya dua ribu dollar." Ia akan menagih biaya untuk jasanya itu. Tetapi seorang sannyāsī, ia akan berbicara selama duapuluh empat jam sehari untuk Kṛṣṇa, tanpa mengharapkan adanya keuntungan. Itulah sannyāsī. Duapuluh empat jam sehari selalu menyibukkan badan ini untuk bekerja bagi Kṛṣṇa - maka ia adalah seorang sannyāsī. Duapuluh empat jam sehari memikirkan tentang Kṛṣṇa - maka ia adalah seorang sannyāsī. Inilah sannyāsī. Tidak ada urusan lain baginya. Anāśritaḥ karma-phalaṁ kāryaṁ karma ... Setiap orang sedang bekerja bagi keuntungan dirinya sendiri, "Berapa banyak uang yang bisa aku dapatkan? Seberapa besarnya nama baik serta kemashyuran yang akan aku dapatkan?" Semuanya hanya untuk keuntungan dirinya sendiri saja. Dan hal itu bersifat material. Itu bersifat material. Begitu kamu bekerja bagi keuntungan pribadimu, maka hal itu bersifat material. Dan begitu kamu bekerja bagi keuntungan Kṛṣṇa, maka hal itu bersifat spiritual. Itu saja. Itulah perbedaan antara material dan spiritual.  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 03:33, 12 July 2019



Lecture on SB 1.16.24 -- Hawaii, January 20, 1974

Kāla atau waktu itu sangatlah perkasa. Waktu ... Tepat pada saatnya nanti segala sesuatu bisa dilaksanakan. Tepat pada saatnya kamu bisa menjadi sangat berbahagia, dan tepat pada waktunya kamu juga bisa menjadi sangat tertekan, benar-benar sangat tertekan serta tidak berbahagia. Waktu bisa merubah semuanya. Dan waktu itu juga adalah Kṛṣṇa, kāla-rūpeṇa. Ketika ... Kamu akan menemukan di dalam Bhagavad-gītā, dalam Bab Sebelas ... Aku lupa sekarang, bahwa ... "Siapakah kamu?" Sang virāt-rūpa, wujud semesta memperlihatkan diriNya, dan Arjuna bertanya, "Siapakah Anda, Tuan?" Maka Beliau menjawab bahwa, "Akulah sang kāla-rūpa, yang berwujud sebagai waktu, sekarang. Aku telah datang untuk membinasakan kalian semua." Jadi karena itu, urusan kita seharusnya adalah bahwa hidup ini harus dipergunakan hanya untuk kesadaran Kṛṣṇa sepenuhnya saja. Tidak ada urusan lainnya lagi. Itulah ajaran dari Caitanya Mahāprabhu. Dan hal itu tidaklah terlalu sulit. Tidak sulit sama sekali. Kīrtanīyaḥ sadā hariḥ. (CC Adi 17.31). Namun hal itu juga sulit. Sangatlah sulit untuk mengucapkan atau berjapa mantra Hare Kṛṣṇa selama duapuluh empat jam sehari. Mereka yang tidak terbiasa, mereka akan menjadi gila hanya karena berjapa. Hal itu tidaklah (tidak jelas). Kamu tidak bisa meniru Haridāsa Ṭhākura bahwa, "Sekarang aku akan pergi ke tempat terpencil dan lalu berjapa Hare Kṛṣṇa." Hal itu mustahil, tuan. Dibutuhkan kemajuan kehidupan spiritual yang sangat besar sehingga seseorang bisa memusatkan dirinya dalam berjapa mantra Hare Kṛṣṇa. Hal itu tidaklah sedemikian mudahnya.

Karenanya, bagi para pemula, kita harus memiliki banyak kesibukan. Di dalam tahapan pemula, jika kamu berusaha untuk menirukan hal-hal yang dilakukan di dalam tahapan yang sudah maju, maka itu hanya akan menjadi suatu hal yang menggelikan saja. Di dalam tahapan pemula, kita harus selalu disibukkan. Kṛṣṇa memiliki berbagai bidang pelaksanaan pelayanan yang berbeda-beda. Kamu bisa melayani Kṛṣṇa melalui banyak cara. Karmaṇā manasā vācā etāvaj janma-sāphalyaṁ dehinām iha dehiṣu. (SB 10.22.35). Karmaṇā manasā vācā śreya-ācaraṇaṁ sadā. Karmaṇā manasā, kita memiliki tiga bidang pelaksanaan : melalui bekerja, karmaṇā; melalui berpikir, manasā; karmaṇā manasā vācā, dan melalui berbicara.. Kita bisa melakukan berbagai macam hal. Karmaṇā manasā vācā. Jadi, tridaṇḍa-sannyāsa artinya adalah ... Ada empat macam daṇḍa. Satu daṇḍa adalah yang merupakan lambang dari kepribadiannya. Dan ke tiga daṇḍa lainnya merupakan lambang dari badannya, pikirannya serta ucapannya. Jadi daṇḍa artinya adalah, mungkin kamu mengetahuinya, atau tidak mengetahui hal itu. Cobalah untuk memahami hal ini ... Jadi karmaṇā, daṇḍa ini artinya adalah, "Aku sudah bersumpah sekarang untuk menyibukkan diriku, bahkan dengan apapun yang ada padaku." Jadi, aku memiliki sesuatu yang merupakan modalku. Aku bisa bekerja dengan badanku, aku bisa bekerja dengan pikiranku dan aku bisa bekerja melalui ucapanku. Jadi, tridaṇḍa-sannyāsa artinya adalah seseorang yang sudah membhaktikan hidupnya, seseorang yang sudah membhaktikan kegiatannya, badannya serta ucapannya. Itulah tridaṇḍa-sannyāsa. Setiap orang yang sudah membhaktikan pikiran, badan serta ucapannya untuk melayani Tuhan, maka ia adalah sannyāsī. Sannyāsī bukanlah hanya sekedar mengganti pakaian dan kemudian berpikir yang sebaliknya. Bukan. Sannyāsī, setiap orang, tidak perduli apakah pakaiannya diganti atau tidak, jika orang tersebut benar-benar sepenuhnya menyibukkan badan, pikiran serta ucapannya, maka "sa sannyāsī."

Anāśritaḥ karma-phalaṁ kāryaṁ karma karoti yaḥ, sa sannyāsī (BG 6.1), demikian yang dikatakan oleh Kṛṣṇa. Siapakah sannyāsī itu? Anāśritaḥ karma-phalam. "Aku akan berbicara untuk Kṛṣṇa." Lalu, apa keuntungan yang akan kamu dapatkan? "Tidak perduli apapun keuntungannya, aku akan berbicara untuk Kṛṣṇa. Itu saja." Sa sannyāsī, demikianlah yang dikatakan oleh Kṛṣṇa. "Ini adalah kewajibanku, kāryam." Kāryam artinya adalah kewajiban. "Kewajibanku adalah untuk hanya berbicara bagi Kṛṣṇa. Itu saja. Aku tidak akan berbicara mengenai hal lain." Maka ia adalah seorang sannyāsī. Anāśritaḥ karma ... Sekarang, jika kamu mempergunakan jasa pengacara di pengadilan untuk membelamu maka dengan segera, "Beri saya dua ribu dollar." Ia akan menagih biaya untuk jasanya itu. Tetapi seorang sannyāsī, ia akan berbicara selama duapuluh empat jam sehari untuk Kṛṣṇa, tanpa mengharapkan adanya keuntungan. Itulah sannyāsī. Duapuluh empat jam sehari selalu menyibukkan badan ini untuk bekerja bagi Kṛṣṇa - maka ia adalah seorang sannyāsī. Duapuluh empat jam sehari memikirkan tentang Kṛṣṇa - maka ia adalah seorang sannyāsī. Inilah sannyāsī. Tidak ada urusan lain baginya. Anāśritaḥ karma-phalaṁ kāryaṁ karma ... Setiap orang sedang bekerja bagi keuntungan dirinya sendiri, "Berapa banyak uang yang bisa aku dapatkan? Seberapa besarnya nama baik serta kemashyuran yang akan aku dapatkan?" Semuanya hanya untuk keuntungan dirinya sendiri saja. Dan hal itu bersifat material. Itu bersifat material. Begitu kamu bekerja bagi keuntungan pribadimu, maka hal itu bersifat material. Dan begitu kamu bekerja bagi keuntungan Kṛṣṇa, maka hal itu bersifat spiritual. Itu saja. Itulah perbedaan antara material dan spiritual.