ID/Prabhupada 0724 - Ujian Bhakti: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0724 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1976 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 9: Line 9:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0723 - Bahan-Bahan Kimia Berasal Dari Kehidupan - Kehidupan Tidaklah Berasal Dari Bahan-bahan Kimia|0723|ID/Prabhupada 1057 - Bhagavad-gītā Juga Dikenal Sebagai Gītopaniṣad, Intisari Dari Segala Pengetahuan Veda|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0723 - Bahan-Bahan Kimia Berasal Dari Kehidupan - Kehidupan Tidaklah Berasal Dari Bahan-bahan Kimia|0723|ID/Prabhupada 0725 - Segala Sesuatu Tidaklah Akan Berlangsung Dengan Mudah, Māyā Itu Sungguh Sangatlah Kuatnya|0725}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 20: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|5D9Ma0it3y4|Ujian Bhakti<br />- Prabhupāda 0724}}
{{youtube_right|u6H2HWjJz4w|Ujian Bhakti<br />- Prabhupāda 0724}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


Line 34: Line 33:
Dunia material ini sangatlah menakutkan bagi para penyembah. Para penyembah sangat takut pada dunia material ini. Inilah perbedaannya. Orang yang materialistis, mereka justru berpikir, "Dunia ini sangat menyenangkan. Kita sedang menikmati. Makan, minum dan menikmati." Namun para penyembah, mereka justru berpikir, "Dunia ini sangatlah menakutkan. Kapankah kita bisa segera keluar dari sini?" Guru Mahārājaku biasa berkata bahwa, "Dunia material ini bukanlah tempat tinggal yang tepat bagi orang-orang yang terhormat." Beliau juga biasa berkata, "Tidak ada satu orang terhormatpun yang bisa hidup di sini."  
Dunia material ini sangatlah menakutkan bagi para penyembah. Para penyembah sangat takut pada dunia material ini. Inilah perbedaannya. Orang yang materialistis, mereka justru berpikir, "Dunia ini sangat menyenangkan. Kita sedang menikmati. Makan, minum dan menikmati." Namun para penyembah, mereka justru berpikir, "Dunia ini sangatlah menakutkan. Kapankah kita bisa segera keluar dari sini?" Guru Mahārājaku biasa berkata bahwa, "Dunia material ini bukanlah tempat tinggal yang tepat bagi orang-orang yang terhormat." Beliau juga biasa berkata, "Tidak ada satu orang terhormatpun yang bisa hidup di sini."  


Jadi, hal ini tidaklah dipahami oleh mereka yang bukan penyembah, bahwa betapa dunia material ini sangatlah kuat menjepit kita. Duḥkhāla ... Kṛṣṇa berkata bahwa dunia material itu adalah duḥkhālayam aśāśvatam. ([[Vanisource:BG 8.15|BG 8.15]]). Itulah perbedaan antara penyembah dan mereka yang bukan penyembah. Duḥkhālayam ini, mereka sedang berusaha untuk mengubahnya menjadi sukhālayam. Dan itu adalah suatu hal yang mustahil. Jadi, kecuali jika seseorang sudah menjadi merasa jijik terhadap dunia material ini, maka haruslah dipahami bahwa ia belum sampai masuk ke dalam pemahaman spiritual. Bhaktiḥ pareśānubhavo viraktir anyatra syāt. ([[Vanisource:SB 11.2.42|SB 11.2.42]]). Inilah ujian bhakti. Jika seseorang telah masuk ke dalam wilayah pelayanan bhakti, maka dunia material ini akan membuatnya menjadi sangat tidak  berselera. Virakti. Tidak lagi. Āra nāre bapa. Jagāi-Mādhāi, yang sangat materialistis, pemburu wanita, pemabuk serta pemakan daging ...  
Jadi, hal ini tidaklah dipahami oleh mereka yang bukan penyembah, bahwa betapa dunia material ini sangatlah kuat menjepit kita. Duḥkhāla ... Kṛṣṇa berkata bahwa dunia material itu adalah duḥkhālayam aśāśvatam. ([[ID/BG 8.15|BG 8.15]]). Itulah perbedaan antara penyembah dan mereka yang bukan penyembah. Duḥkhālayam ini, mereka sedang berusaha untuk mengubahnya menjadi sukhālayam. Dan itu adalah suatu hal yang mustahil. Jadi, kecuali jika seseorang sudah menjadi merasa jijik terhadap dunia material ini, maka haruslah dipahami bahwa ia belum sampai masuk ke dalam pemahaman spiritual. Bhaktiḥ pareśānubhavo viraktir anyatra syāt. ([[Vanisource:SB 11.2.42|SB 11.2.42]]). Inilah ujian bhakti. Jika seseorang telah masuk ke dalam wilayah pelayanan bhakti, maka dunia material ini akan membuatnya menjadi sangat tidak  berselera. Virakti. Tidak lagi. Āra nāre bapa. Jagāi-Mādhāi, yang sangat materialistis, pemburu wanita, pemabuk serta pemakan daging ...  


Jadi, hal-hal seperti ini telah menjadi urusan yang sangat umum. Tetapi hal-hal itu justru sangatlah menakutkan bagi para penyembah. Karena itulah kita berkata, "Jangan mabuk-mabukan, jangan berhubungan seks yang terlarang, jangan makan daging." Hal itu sangatlah menakutkan. Tetapi mereka tidak memahaminya. Mūḍhaḥ nābhijānāti. Mereka tidak memahami hal itu. Mereka justru memuaskan diri mereka di dalam hal itu. Seluruh dunia sedang berputar dan dan berlangsung di atas tataran tersebut. Ia tidak memahami bahwa ia sedang menciptakan suatu keadaan yang sangat mengerikan dengan memuaskan dirinya sendiri di dalam kegiatan-kegiatan berdosa itu. Jadi, untuk bisa keluar dari kebiasaan-kebiasaan ini, dibutuhkan tapasā, tapasya.  
Jadi, hal-hal seperti ini telah menjadi urusan yang sangat umum. Tetapi hal-hal itu justru sangatlah menakutkan bagi para penyembah. Karena itulah kita berkata, "Jangan mabuk-mabukan, jangan berhubungan seks yang terlarang, jangan makan daging." Hal itu sangatlah menakutkan. Tetapi mereka tidak memahaminya. Mūḍhaḥ nābhijānāti. Mereka tidak memahami hal itu. Mereka justru memuaskan diri mereka di dalam hal itu. Seluruh dunia sedang berputar dan dan berlangsung di atas tataran tersebut. Ia tidak memahami bahwa ia sedang menciptakan suatu keadaan yang sangat mengerikan dengan memuaskan dirinya sendiri di dalam kegiatan-kegiatan berdosa itu. Jadi, untuk bisa keluar dari kebiasaan-kebiasaan ini, dibutuhkan tapasā, tapasya.  
Line 42: Line 41:
:tyāgena śauca...
:tyāgena śauca...
:yamena niyamena vā
:yamena niyamena vā
:([[Vanisource:SB 6.1.13|SB 6.1.13]])  
:([[Vanisource:SB 6.1.13-14|SB 6.1.13]])  


Inilah yang disebut sebagai kemajuan dari kehidupan spiritual, tapasā. Hal yang utama ini adalah tapasya, yaitu secara suka rela menolak yang disebut sebagai keadaan yang nyaman dari dunia material. Inilah yang disebut sebagai tapasya Dan lalu untuk melaksanakan tapasya itu, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah brahmacarya. Brahmacarya artinya adalah menghindari pemuasan diri di dalam hubungan seks. Itulah yang disebut sebagai brahmacarya.  
Inilah yang disebut sebagai kemajuan dari kehidupan spiritual, tapasā. Hal yang utama ini adalah tapasya, yaitu secara suka rela menolak yang disebut sebagai keadaan yang nyaman dari dunia material. Inilah yang disebut sebagai tapasya Dan lalu untuk melaksanakan tapasya itu, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah brahmacarya. Brahmacarya artinya adalah menghindari pemuasan diri di dalam hubungan seks. Itulah yang disebut sebagai brahmacarya.  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 03:34, 12 July 2019



Lecture on SB 7.9.15 -- Mayapur, February 22, 1976

Dunia material ini sangatlah menakutkan bagi para penyembah. Para penyembah sangat takut pada dunia material ini. Inilah perbedaannya. Orang yang materialistis, mereka justru berpikir, "Dunia ini sangat menyenangkan. Kita sedang menikmati. Makan, minum dan menikmati." Namun para penyembah, mereka justru berpikir, "Dunia ini sangatlah menakutkan. Kapankah kita bisa segera keluar dari sini?" Guru Mahārājaku biasa berkata bahwa, "Dunia material ini bukanlah tempat tinggal yang tepat bagi orang-orang yang terhormat." Beliau juga biasa berkata, "Tidak ada satu orang terhormatpun yang bisa hidup di sini."

Jadi, hal ini tidaklah dipahami oleh mereka yang bukan penyembah, bahwa betapa dunia material ini sangatlah kuat menjepit kita. Duḥkhāla ... Kṛṣṇa berkata bahwa dunia material itu adalah duḥkhālayam aśāśvatam. (BG 8.15). Itulah perbedaan antara penyembah dan mereka yang bukan penyembah. Duḥkhālayam ini, mereka sedang berusaha untuk mengubahnya menjadi sukhālayam. Dan itu adalah suatu hal yang mustahil. Jadi, kecuali jika seseorang sudah menjadi merasa jijik terhadap dunia material ini, maka haruslah dipahami bahwa ia belum sampai masuk ke dalam pemahaman spiritual. Bhaktiḥ pareśānubhavo viraktir anyatra syāt. (SB 11.2.42). Inilah ujian bhakti. Jika seseorang telah masuk ke dalam wilayah pelayanan bhakti, maka dunia material ini akan membuatnya menjadi sangat tidak berselera. Virakti. Tidak lagi. Āra nāre bapa. Jagāi-Mādhāi, yang sangat materialistis, pemburu wanita, pemabuk serta pemakan daging ...

Jadi, hal-hal seperti ini telah menjadi urusan yang sangat umum. Tetapi hal-hal itu justru sangatlah menakutkan bagi para penyembah. Karena itulah kita berkata, "Jangan mabuk-mabukan, jangan berhubungan seks yang terlarang, jangan makan daging." Hal itu sangatlah menakutkan. Tetapi mereka tidak memahaminya. Mūḍhaḥ nābhijānāti. Mereka tidak memahami hal itu. Mereka justru memuaskan diri mereka di dalam hal itu. Seluruh dunia sedang berputar dan dan berlangsung di atas tataran tersebut. Ia tidak memahami bahwa ia sedang menciptakan suatu keadaan yang sangat mengerikan dengan memuaskan dirinya sendiri di dalam kegiatan-kegiatan berdosa itu. Jadi, untuk bisa keluar dari kebiasaan-kebiasaan ini, dibutuhkan tapasā, tapasya.

tapasā brahmacaryeṇa
śamena damena vā
tyāgena śauca...
yamena niyamena vā
(SB 6.1.13)

Inilah yang disebut sebagai kemajuan dari kehidupan spiritual, tapasā. Hal yang utama ini adalah tapasya, yaitu secara suka rela menolak yang disebut sebagai keadaan yang nyaman dari dunia material. Inilah yang disebut sebagai tapasya Dan lalu untuk melaksanakan tapasya itu, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah brahmacarya. Brahmacarya artinya adalah menghindari pemuasan diri di dalam hubungan seks. Itulah yang disebut sebagai brahmacarya.