ID/Prabhupada 0739 - Kita Akan Berusaha Untuk Mendirikan Sebuah Temple Yang Sangat Indah Untuk Śrī Caitanya Mahāprabhu

Revision as of 15:53, 28 August 2017 by Gusti (talk | contribs) (Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0739 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1975 Category:ID-Quotes...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)




Lecture on CC Adi-lila 1.6 -- Mayapur, March 30, 1975

Jadi, penulis buku Caitanya-caritāmṛta ini, Kṛṣṇadāsa Kavirāja Gosvāmī, sedang menguraikan mengenai penyebab dari kemunculan Śrī Caitanya Mahāprabhu. Penyebabnya adalah karena Kṛṣṇa ingin mengetahui, "Apa sebenarnya yang ada di dalam diri Rādhārāṇī?" Kṛṣṇa adalah Madana-mohana. Itulah nama lainNya ... karena Beliau sangatlah menarik. Kṛṣṇa sangatlah menarik bagi setiap orang, sehingga bahkan Beliau sangat menarik bagi Dewa Cinta, Madana. Di dalam dunia material Madana sangatlah menarik, namun Kṛṣṇa adalah Madana-mohana. Dan Rādhārāṇī adalah Madana-mohana-mohinī, yang artinya adalah bahwa Rādhārāṇī bahkan menyebabkan Madana-mohana tertarik kepadaNya. Karena itulah Kṛṣṇa berusaha untuk memahami hal ini, "Apa sebenarnya yang ada di dalam diri Rādhārāṇī sehingga diriNya bisa begitu menarik? Aku menarik bagi seluruh alam semesta, tetapi diriNya justru menarik bagi diriKu."

Jadi, dengan suasana serta rasa hati yang seperti inilah, Śrī Caitanya Mahāprabhu, tad-bhāvāḍhyaḥ lobhāt. Ini semua merupakan urusan percintaan yang bersifat rohani. Lobhāt artinya adalah adanya "ketamakan" untuk memahami. Tad-bhāvādhyaḥ samajani, "Beliau muncul di dalam kandungan dari Ibu Śacī." Samajani śacī-garbha-sindhau harīnduḥ. (CC Antya Adi 1.6). Hari, Sang Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa, Beliau itu bagaikan rembulan. Jadi, kita telah mendirikan temple ini, Māyāpur-candrodaya. Dan inilah yang merupakan gagasannya, bahwa Śrī Caitanya Mahāprabhu itu bagaikan rembulan. Śrī Caitanya Mahāprabhu, Beliau muncul di tanah Māyāpur ini, karena itulah Beliau digambarkan di sini sebagai "sang rembulan." Itulah sebabnya juga maka kita menamakan candra, Māyāpur-candra. Sekarang, karena Śrī Māyāpur-candra sudah terbit ... Terbit. Terbit di sini artinya adalah bahwa Beliau sedang membagikan cahaya rembulan ke seluruh penjuru dunia. Inilah gagasannya, cahaya rembulan. Śreyaḥ-kairava candrikā-vitaraṇam. (CC Antya 20.12). Śreyaḥ-kairava. Caitanya Mahāprabhu sendiri yang mengatakan hal itu. Jangan membiarkan Śrī Caitanya Mahāprabhu hanya tersimpan rapat di dalam kamarmu, lalu kamu mengambil keuntungan berupa uang dari hal itu. Bukan itu yang diperlukan. Itu sama sekali tidak diperlukan.

Kamu harus selalu membiarkan Śrī Caitanya Mahāprabhu terbit dan terbit lagi, sehingga sang matahari ini, sang rembulan beserta cahayanya ini, bisa dibagikan ke seluruh penjuru dunia. Itulah yang dimaksudkan. Karena itulah maka temple ini berada di sini. Tentu saja, kita akan berusaha untuk mendirikan sebuah temple yang sangat indah untuk Śrī Caitanya Mahāprabhu. Kita sedang memikirkan hal ini tadi pagi. Jadi, dari tempat ini, sang rembulan, Śrī Kṛṣṇa Caitanya Mahāprabhu, akan membagikan cahayaNya. Śreyaḥ-kairava-candrikā-vitaraṇaṁ vidyā-vadhū-jīvanam. Dan cahaya itu adalah gerakan Hare Kṛṣṇa yang diprakarsai oleh Śrī Caitanya Mahāprabhu. Paraṁ vijāyate śrī-kṛṣṇa-saṅkīrtanam. Hal ini disampaikan sendiri oleh Śrī Caitanya Mahāprabhu.

ceto-darpaṇa-mārjanam
bhava-mahā-dāvāgni-nirvāpaṇaṁ
śreyaḥ-kairava-candrikā-vitaraṇaṁ
vidyā-vadhū-jīvanam

(CC Antya 20.12).

Vidyā-vadhū-jīvanam. Ini adalah suatu pencerahan yang sebenarnya. Orang-orang di seluruh penjuru dunia sedang berada di dalam kegelapan. Maka cahaya rembulan ini akan menerangi mereka. Mereka semua itu adalah para orang bodoh, mūḍha. Ini juga diuraikan di dalam Bhagavad-gītā.

na māṁ duṣkṛtino mūḍhāḥ
prapadyante narādhamāḥ
māyayāpahṛta-jñānā
āsuri-bhāvam āśritaḥ
(BG 7.15)

Inilah para orang bodoh yang ada pada masa sekarang ini ... Sangatlah disesalkan bahwa mereka sangat terkenal sebagai para sarjana yang sangat terpelajar, filsuf, politikus, ekonom dan sebagainya. Namun menurut pernyataan Kṛṣṇa di dalam Bhagavad-gītā, mereka itu semua hanyalah merupakan para orang bodoh dan para bajingan. Mengapa? Na māṁ duṣkṛtino mūḍhāḥ pra ... Karena mereka tidak berserah diri kepada Kṛṣṇa. Kṛṣṇa. datang serta muncul dalam planet di alam semesta ini hanya untuk menawarkan agar, "Berserah dirilah." Sarva-dharmān parityajya mām ekam. (BG 18.66). Tetapi mereka tidak mau melakukan hal itu. Karena itulah Śrī Caitanya Mahāprabhu datang, dengan menjadi seorang penyembah Kṛṣṇa .... Beliau itu adalah Kṛṣṇa,

namo mahā-vadānyāya
kṛṣṇa-prema-pradāya te
kṛṣṇāya kṛṣṇa-caitanya-
nāmne...
(CC Madhya 19.53)

Beliau itu adalah Kṛṣṇa sendiri. Kṛṣṇa itu sangatlah baik hati. Pertama-tama Beliau datang sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa dan Beliau menyampaikan permintaan yang merupakan perintah Tuhan, "Berserah dirilah." Tetapi orang-orang tidak melakukan hal itu. Karena itu, Kṛṣṇa telah datang kembali di dalam wujud seorang penyembah, kṛṣṇa-caitanya-nāmne, dan sekarang Beliau sudah siap untuk memberimu bukan hanya Kṛṣṇa, tetapi cinta Kṛṣṇa, secara cuma-cuma. Karenanya, terimalah cinta itu dan bagikanlah cinta itu ke seluruh penjuru dunia. Itulah yang dimaksudkan.

Terimakasih banyak.

Penyembah : Jaya Śrīla Prabhupāda!