ID/Prabhupada 0780 - Kita Bisa Mendapatkan Sekilas Pengetahuan Mengenai Sang Kebenaran Mutlak: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0780 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1976 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 9: Line 9:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0779 - Kamu Tidak Bisa Menjadi Berbahagia Dengan Berada Di Suatu Tempat Yang Dimaksudkan Untuk Penderitaan|0779|ID/Prabhupada 1057 - Bhagavad-gītā Juga Dikenal Sebagai Gītopaniṣad, Intisari Dari Segala Pengetahuan Veda|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0779 - Kamu Tidak Bisa Menjadi Berbahagia Dengan Berada Di Suatu Tempat Yang Dimaksudkan Untuk Penderitaan|0779|ID/Prabhupada 0781 - Kesempurnaan Yoga Yang Sebenarnya Artinya Adalah Untuk Memantapkan Pikiranmu Agar Selalu Tertuju Kepada Kaki Padma Kṛṣṇa|0781}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 20: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|VLZDD6C9KbQ|Kita Bisa Mendapatkan Sekilas Pengetahuan Mengenai Sang Kebenaran Mutlak<br/>- Prabhupāda 0780}}
{{youtube_right|m3NaUSTkHPY|Kita Bisa Mendapatkan Sekilas Pengetahuan Mengenai Sang Kebenaran Mutlak<br/>- Prabhupāda 0780}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


Line 38: Line 37:
:hetunānena kaunteya
:hetunānena kaunteya
:jagad viparivartate
:jagad viparivartate
:([[Vanisource:BG 9.10|BG 9.10]])
:([[ID/BG 9.10|BG 9.10]])


Jadi dengan demikian, jika kita mempelajari melalui śāstra, maka segala sesuatunya ada di sana. Jika kamu ingin menemukan Sang Kebenaran Mutlak, maka bagaimanakah caranya? Śāstra cakṣuṣā. ([[Vanisource:SB 10.84.36|SB 10.84.36]]), melalui śāstra. Melalui pengetahuan Veda, kamu akan menemukan Sang Kebenaran Mutlak. Jika kita sepenuhnya menerima bahwa Veda adalah pengetahuan ... Vetthi veda vida jñāne. Veda adalah pengetahuan, jñāna.  
Jadi dengan demikian, jika kita mempelajari melalui śāstra, maka segala sesuatunya ada di sana. Jika kamu ingin menemukan Sang Kebenaran Mutlak, maka bagaimanakah caranya? Śāstra cakṣuṣā. ([[Vanisource:SB 10.84.36|SB 10.84.36]]), melalui śāstra. Melalui pengetahuan Veda, kamu akan menemukan Sang Kebenaran Mutlak. Jika kita sepenuhnya menerima bahwa Veda adalah pengetahuan ... Vetthi veda vida jñāne. Veda adalah pengetahuan, jñāna.  
Line 44: Line 43:
Jadi, Veda-anta adalah yang terakhir, bagian terakhir dari pengetahuan. Dan bagian terakhir dari pengetahuan adalah Sang Kebenaran Mutlak. Maka kamu harus mencariNya sampai ke sana. Karena itu, jika kamu hanya berangan-angan saja mengenai Sang Kebenaran Mutlak .... Panthās tu koṭi-śata-vatsara-sampragamyo. (Bs. 5.34), maka mustahil kamu akan bisa menemukanNya. Śata-vatsara-sampragamyo, hingga ratusan tahun, sekalipun kamu mencarinya dengan kecepatan .... Kecepatan seperti apakah itu? Panthās tu koṭi-śata-vatsara-sampragamyo vāyor athāpi. Pesawat terbang, vāyor athāpi. Dan seperti apakah kecepatannya? Vāyor athāpi. Panthās tu koṭi-śata-vatsara sampragamyo vāyor athāpi. Manaso vayu, dengan kecepatan angin serta kecepatan pikiran. Pikiran itu sangatlah cepat. Kamu sedang duduk di sini, tetapi dengan segera kamu bisa mengingat sesuatu yang berada ribuan mil jauhnya darimu. Jadi, pikiran itu sangatlah cepat. Tetapi dengan kecepatan pikiran sekalipun kamu tetap tidak bisa mencapaiNya, juga dengan cara pergi ke angkasa luar, koṭi-śata-vatsara, dan melakukan pencarian selama jutaan tahun, tetap saja Sang Kebenaran Mutlak itu tidak diketahui. Jadi, ini bukanlah cara untuk memahami Sang Kebenaran Mutlak, tetapi jika kita menerima melalui proses Veda, avaroha panthā, yaitu ketika pengetahuan tersebut datang dari Sang Kebenaran Mutlak itu sendiri, maka hal itu menjadi dimungkinkan.  
Jadi, Veda-anta adalah yang terakhir, bagian terakhir dari pengetahuan. Dan bagian terakhir dari pengetahuan adalah Sang Kebenaran Mutlak. Maka kamu harus mencariNya sampai ke sana. Karena itu, jika kamu hanya berangan-angan saja mengenai Sang Kebenaran Mutlak .... Panthās tu koṭi-śata-vatsara-sampragamyo. (Bs. 5.34), maka mustahil kamu akan bisa menemukanNya. Śata-vatsara-sampragamyo, hingga ratusan tahun, sekalipun kamu mencarinya dengan kecepatan .... Kecepatan seperti apakah itu? Panthās tu koṭi-śata-vatsara-sampragamyo vāyor athāpi. Pesawat terbang, vāyor athāpi. Dan seperti apakah kecepatannya? Vāyor athāpi. Panthās tu koṭi-śata-vatsara sampragamyo vāyor athāpi. Manaso vayu, dengan kecepatan angin serta kecepatan pikiran. Pikiran itu sangatlah cepat. Kamu sedang duduk di sini, tetapi dengan segera kamu bisa mengingat sesuatu yang berada ribuan mil jauhnya darimu. Jadi, pikiran itu sangatlah cepat. Tetapi dengan kecepatan pikiran sekalipun kamu tetap tidak bisa mencapaiNya, juga dengan cara pergi ke angkasa luar, koṭi-śata-vatsara, dan melakukan pencarian selama jutaan tahun, tetap saja Sang Kebenaran Mutlak itu tidak diketahui. Jadi, ini bukanlah cara untuk memahami Sang Kebenaran Mutlak, tetapi jika kita menerima melalui proses Veda, avaroha panthā, yaitu ketika pengetahuan tersebut datang dari Sang Kebenaran Mutlak itu sendiri, maka hal itu menjadi dimungkinkan.  


Jadi, kita yang sadar akan Kṛṣṇa, maksudku, para penyembah, kita berusaha untuk memahami Sang Kebenaran Mutlak atas karunia dari Sang Kebenaran Mutlak itu sendiri. Dan Sang Kebenaran Mutlak itu adalah Kṛṣṇa. Kṛṣṇa berkata, mattaḥ parataraṁ nānyat kiñcid asti dhanañjaya. ([[Vanisource:BG 7.7|BG 7.7]]), "Akulah Yang Maha Kuasa." Vedaiś ca sarvair aham eva vedyam. ([[Vanisource:BG 15.15|BG 15.15]]). Dengan cara demikian, jika kita memahami Kṛṣṇa sebagaimana yang disabdakan olehNya, sebagaimana hal itu dinyatakan di dalam śāstra, sebagaimana hal itu diterima oleh para ācārya. maka kita bisa memiliki sedikit jejak pemahaman mengenai Sang Kebenaran Mutlak. Seperti halnya yang dikatakan oleh Kṛṣṇa bahwa,  
Jadi, kita yang sadar akan Kṛṣṇa, maksudku, para penyembah, kita berusaha untuk memahami Sang Kebenaran Mutlak atas karunia dari Sang Kebenaran Mutlak itu sendiri. Dan Sang Kebenaran Mutlak itu adalah Kṛṣṇa. Kṛṣṇa berkata, mattaḥ parataraṁ nānyat kiñcid asti dhanañjaya. ([[ID/BG 7.7|BG 7.7]]), "Akulah Yang Maha Kuasa." Vedaiś ca sarvair aham eva vedyam. ([[ID/BG 15.15|BG 15.15]]). Dengan cara demikian, jika kita memahami Kṛṣṇa sebagaimana yang disabdakan olehNya, sebagaimana hal itu dinyatakan di dalam śāstra, sebagaimana hal itu diterima oleh para ācārya. maka kita bisa memiliki sedikit jejak pemahaman mengenai Sang Kebenaran Mutlak. Seperti halnya yang dikatakan oleh Kṛṣṇa bahwa,  


:athavā bahunaitena
:athavā bahunaitena
Line 50: Line 49:
:viṣṭabhyāham idaṁ kṛtsnam
:viṣṭabhyāham idaṁ kṛtsnam
:ekāṁśena sthito jagat
:ekāṁśena sthito jagat
:([[Vanisource:BG 10.42|BG 10.42]])
:([[ID/BG 10.42|BG 10.42]])


Perluasan dari Sang Kebenaran Mutlak, bagaimana hal itu berlangsung, maka Kṛṣṇa memberikan ringkasan di hadapan Arjuna, bahwa dunia material ini, dunia material ini .... Ekāṁśena sthito jagat, dunia material ini. Apakah sebenarnya dunia material ini? Dunia material ini, melalui pengelihatan kita, kita hanya melihat adanya satu alam semesta saja. Sebenarnya, ada berjuta-juta alam semesta. Yasya prabhā prabhavato jagad-aṇḍa koṭi. (Bs. 5.40). Jagad-aṇḍa artinya adalah satu alam semesta dan di dalam setiap alam semesta, koṭiṣu aśeṣa, yasya prabhā prabhavato jagad-aṇḍa-koṭi-koṭisv aśeṣu vibhūti-bhinnam, ada berjuta-juta planet dan setiap planet berbeda dengan planet kita di sini. Itulah ciptaan Tuhan. Jadi keseluruhannya ini, ekāṁśena sthito jagat, adalah bahwa dunia material ini merupakan seperempat bagian dari pertunjukan ciptaan Tuhan. Dan tiga perempat bagian lainnya merupakan Vaikuṇṭhaloka, dunia spiritual. Karena itulah dengan melalui angan-angan pikiran atau melalui penelitian, maka pencarian atas Sang Kebenaran Mutlak itu mustahil, tetapi kita bisa mendapatkan sekilas pengetahuan mengenai Sang Kebenaran Mutlak pada saat kita menerima hal tersebut melalui Sang Kebenaran Mutlak, Kṛṣṇa. Itulah gerakan kesadaran Kṛṣṇa.  
Perluasan dari Sang Kebenaran Mutlak, bagaimana hal itu berlangsung, maka Kṛṣṇa memberikan ringkasan di hadapan Arjuna, bahwa dunia material ini, dunia material ini .... Ekāṁśena sthito jagat, dunia material ini. Apakah sebenarnya dunia material ini? Dunia material ini, melalui pengelihatan kita, kita hanya melihat adanya satu alam semesta saja. Sebenarnya, ada berjuta-juta alam semesta. Yasya prabhā prabhavato jagad-aṇḍa koṭi. (Bs. 5.40). Jagad-aṇḍa artinya adalah satu alam semesta dan di dalam setiap alam semesta, koṭiṣu aśeṣa, yasya prabhā prabhavato jagad-aṇḍa-koṭi-koṭisv aśeṣu vibhūti-bhinnam, ada berjuta-juta planet dan setiap planet berbeda dengan planet kita di sini. Itulah ciptaan Tuhan. Jadi keseluruhannya ini, ekāṁśena sthito jagat, adalah bahwa dunia material ini merupakan seperempat bagian dari pertunjukan ciptaan Tuhan. Dan tiga perempat bagian lainnya merupakan Vaikuṇṭhaloka, dunia spiritual. Karena itulah dengan melalui angan-angan pikiran atau melalui penelitian, maka pencarian atas Sang Kebenaran Mutlak itu mustahil, tetapi kita bisa mendapatkan sekilas pengetahuan mengenai Sang Kebenaran Mutlak pada saat kita menerima hal tersebut melalui Sang Kebenaran Mutlak, Kṛṣṇa. Itulah gerakan kesadaran Kṛṣṇa.  

Latest revision as of 03:39, 12 July 2019



Lecture on SB 7.6.20-23 -- Washington D.C., July 3, 1976

Prabhupāda : Jadi, Devī-dhāma ini sedang dikendalikan oleh energi yang paling perkasa, Durga. Sṛṣṭi-sthiti-pralaya-sādhana-śaktir eka. (Bs 5.44). Namun ia bertindak sebagai chāyeva, sebagai suatu bayangan dari Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini juga diringkas di dalam Bhagavad-gītā,

mayādhyakṣeṇa prakṛtiḥ
sūyate sa-carācaram
hetunānena kaunteya
jagad viparivartate
(BG 9.10)

Jadi dengan demikian, jika kita mempelajari melalui śāstra, maka segala sesuatunya ada di sana. Jika kamu ingin menemukan Sang Kebenaran Mutlak, maka bagaimanakah caranya? Śāstra cakṣuṣā. (SB 10.84.36), melalui śāstra. Melalui pengetahuan Veda, kamu akan menemukan Sang Kebenaran Mutlak. Jika kita sepenuhnya menerima bahwa Veda adalah pengetahuan ... Vetthi veda vida jñāne. Veda adalah pengetahuan, jñāna.

Jadi, Veda-anta adalah yang terakhir, bagian terakhir dari pengetahuan. Dan bagian terakhir dari pengetahuan adalah Sang Kebenaran Mutlak. Maka kamu harus mencariNya sampai ke sana. Karena itu, jika kamu hanya berangan-angan saja mengenai Sang Kebenaran Mutlak .... Panthās tu koṭi-śata-vatsara-sampragamyo. (Bs. 5.34), maka mustahil kamu akan bisa menemukanNya. Śata-vatsara-sampragamyo, hingga ratusan tahun, sekalipun kamu mencarinya dengan kecepatan .... Kecepatan seperti apakah itu? Panthās tu koṭi-śata-vatsara-sampragamyo vāyor athāpi. Pesawat terbang, vāyor athāpi. Dan seperti apakah kecepatannya? Vāyor athāpi. Panthās tu koṭi-śata-vatsara sampragamyo vāyor athāpi. Manaso vayu, dengan kecepatan angin serta kecepatan pikiran. Pikiran itu sangatlah cepat. Kamu sedang duduk di sini, tetapi dengan segera kamu bisa mengingat sesuatu yang berada ribuan mil jauhnya darimu. Jadi, pikiran itu sangatlah cepat. Tetapi dengan kecepatan pikiran sekalipun kamu tetap tidak bisa mencapaiNya, juga dengan cara pergi ke angkasa luar, koṭi-śata-vatsara, dan melakukan pencarian selama jutaan tahun, tetap saja Sang Kebenaran Mutlak itu tidak diketahui. Jadi, ini bukanlah cara untuk memahami Sang Kebenaran Mutlak, tetapi jika kita menerima melalui proses Veda, avaroha panthā, yaitu ketika pengetahuan tersebut datang dari Sang Kebenaran Mutlak itu sendiri, maka hal itu menjadi dimungkinkan.

Jadi, kita yang sadar akan Kṛṣṇa, maksudku, para penyembah, kita berusaha untuk memahami Sang Kebenaran Mutlak atas karunia dari Sang Kebenaran Mutlak itu sendiri. Dan Sang Kebenaran Mutlak itu adalah Kṛṣṇa. Kṛṣṇa berkata, mattaḥ parataraṁ nānyat kiñcid asti dhanañjaya. (BG 7.7), "Akulah Yang Maha Kuasa." Vedaiś ca sarvair aham eva vedyam. (BG 15.15). Dengan cara demikian, jika kita memahami Kṛṣṇa sebagaimana yang disabdakan olehNya, sebagaimana hal itu dinyatakan di dalam śāstra, sebagaimana hal itu diterima oleh para ācārya. maka kita bisa memiliki sedikit jejak pemahaman mengenai Sang Kebenaran Mutlak. Seperti halnya yang dikatakan oleh Kṛṣṇa bahwa,

athavā bahunaitena
kiṁ jñātena tavārjuna
viṣṭabhyāham idaṁ kṛtsnam
ekāṁśena sthito jagat
(BG 10.42)

Perluasan dari Sang Kebenaran Mutlak, bagaimana hal itu berlangsung, maka Kṛṣṇa memberikan ringkasan di hadapan Arjuna, bahwa dunia material ini, dunia material ini .... Ekāṁśena sthito jagat, dunia material ini. Apakah sebenarnya dunia material ini? Dunia material ini, melalui pengelihatan kita, kita hanya melihat adanya satu alam semesta saja. Sebenarnya, ada berjuta-juta alam semesta. Yasya prabhā prabhavato jagad-aṇḍa koṭi. (Bs. 5.40). Jagad-aṇḍa artinya adalah satu alam semesta dan di dalam setiap alam semesta, koṭiṣu aśeṣa, yasya prabhā prabhavato jagad-aṇḍa-koṭi-koṭisv aśeṣu vibhūti-bhinnam, ada berjuta-juta planet dan setiap planet berbeda dengan planet kita di sini. Itulah ciptaan Tuhan. Jadi keseluruhannya ini, ekāṁśena sthito jagat, adalah bahwa dunia material ini merupakan seperempat bagian dari pertunjukan ciptaan Tuhan. Dan tiga perempat bagian lainnya merupakan Vaikuṇṭhaloka, dunia spiritual. Karena itulah dengan melalui angan-angan pikiran atau melalui penelitian, maka pencarian atas Sang Kebenaran Mutlak itu mustahil, tetapi kita bisa mendapatkan sekilas pengetahuan mengenai Sang Kebenaran Mutlak pada saat kita menerima hal tersebut melalui Sang Kebenaran Mutlak, Kṛṣṇa. Itulah gerakan kesadaran Kṛṣṇa.

Terimakasih banyak.

Penyembah : Jaya Śrīla Prabhupāda!