ID/Prabhupada 0792 - Tanpa Adanya Kṛṣṇa Yang Menjadi Sahabat Dari Setiap Orang, Maka Tidak Ada Seorangpun Yang Bisa Hidup Bahkan Untuk Sesaatpun

Revision as of 03:40, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


Lecture on SB 1.2.17 -- Los Angeles, August 20, 1972

Pradyumna : (membaca) Terjemahan, "Śrī Kṛṣṇa, Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa, yang juga adalah Paramātmā di dalam hati setiap orang serta sang pemelihara para penyembah yang tulus, Beliaulah yang membersihkan keinginan material yang ada di dalam hati sang penyembah yang sudah mengembangkan keinginan untuk mendengar pesan-pesanNya (pesan dari Śrī Kṛṣṇa), yang penuh dengan keluhuran budi ketika didengarkan dan diucapkan dengan benar."

Prabhupāda : Jadi, Kṛṣṇa sangatlah egois. Beliau berkata ... Di sini dikatakan, sva-kathāḥ kṛṣṇaḥ. Siapapun yang disibukkan di dalam mendengarkan Kṛṣṇa kathā. Kathā berarti kata-kata, pesan-pesan. Jadi, di dalam Bhagavad-gītā, Kṛṣṇa juga berkata, mām ekam, "Hanya kepadaKu saja." Ekam. Itulah yang diperlukan. Meskipun segala sesuatu adalah Kṛṣṇa, tetapi menurut teori kaum pantheis, kita tidak bisa memuja segala sesuatu tersebut. Segala sesuatu adalah Kṛṣṇa, itu adalah kebenaran, namun tidaklah berarti bahwa kita harus memuja segala sesuatu. Yang harus kita puja adalah Kṛṣṇa. Para filsuf Māyāvādī berkata, "Jika segala sesuatu adalah Kṛṣṇa, maka apapun yang aku puja, itu berarti aku memuja Kṛṣṇa." Tetapi tidak seperti itu. Itu adalah sesuatu yang keliru.

Seperti halnya contoh yang sama yang dapat diberikan, bahwa pada badan ini - badan kita ini - semuanya adalah "Aku" atau "milikku," tetapi ketika makanan akan dimakan, maka makanan itu tidak lah dimasukkan ke dalam badan melalui anus, namun melalui mulut. Itulah salah satu contohnya. Kamu tidak bisa mengatakan bahwa, "Badan ini memiliki sembilan buah lubang yaitu dua buah mata, dua lubang hidung, dua lubang telinga, satu mulut, satu anus dan satu lubang kemaluan - ada sembilan lubang. Jadi, mengapa kita tidak memasukkan makanan melalui lubang yang mana saja? Seperti itulah teori para Māyāvādī. "Lagi pula," demikian mereka berkata, "makanan harus diberikan kepada badan, harus masuk ke dalam tubuh. Jadi aku bisa memasukannya melalui lubang yang manapun. Ada sembilan buah lubang di sana." Terkadang di dalam ilmu pengetahuan kedokteran, pada saat terjadi keadaan yang tidak memungkinkan untuk memasukkan makanan melalui mulut, maka para dokter memasukkan makanan tersebut melalui anus. Itu adalah sesuatu yang tidak wajar. Namun itu dilakukan hanya pada keadaan darurat saja, terkadang mereka melakukannya seperti itu. Tetapi sebenarnya, bukan seperti itulah caranya. Cara yang sebenarnya adalah bahwa makanan harus diberikan kepada badan, tetapi makanan tersebut harus diberikan melalui mulut, bukan melalui lubang lain manapun.

Maka sama halnya, jika kita benar-benar ingin terhubung dengan Sang Kebenaran Mutllak, maka kita harus melakukan hal itu melalui Kṛṣṇa. Kṛṣṇa memiliki banyak wujud. Advaitam acyutam anādim ananta-rūpam. (Bs. 5.33). Ananta-rūpam. Jadi ... Karena tidak ada sesuatupun yang bukan Kṛṣṇa, maka segala sesuatunya itu adalah energi Kṛṣṇa. Prosesnya adalah .... Untuk terhubung dengan Sang Kebenaran Mutlak yang adalah Kṛṣṇa, maka Kṛṣṇa berkata .... bukan Kṛṣṇa, tetapi Vyāsadeva berkata melalui Sūta Gosvāmī bahwa, "Kṛṣṇa sangatlah baik dan sangat bersahabat dengan para suhṛt satām." Satām. Satām artinya adalah penyembah. PersahabatanNya dengan para penyembah sangatlah akrabnya. Karena itu, kualifikasi Kṛṣṇa yang lainnya adalah bhakta-vatsala. Dinyatakan juga di sini bahwa, suhṛt-satām. Satām berarti penyembah. Beliau adalah sahabat bagi setiap orang. Suhṛdaṁ sarva-bhūtānām. (BG 5.29). Tanpa adanya Kṛṣṇa yang menjadi sahabat dari setiap orang, maka tidak ada seorangpun yang bisa hidup bahkan untuk sesaatpun. Karena kamu .... Kṛṣṇa sedang melindungi semuanya, dengan menyediakan makanan bagi setiap orang.