ID/Prabhupada 0793 - Tidak Ada Petunjuk Yang Berbeda - Karena Itu Hanya Ada Satu Guru: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0793 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1973 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 8: Line 8:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0792 - Tanpa Adanya Kṛṣṇa Yang Menjadi Sahabat Dari Setiap Orang, Maka Tidak Ada Seorangpun Yang Bisa Hidup Bahkan Untuk Sesaatpun|0792|ID/Prabhupada 1057 - Bhagavad-gītā Juga Dikenal Sebagai Gītopaniṣad, Intisari Dari Segala Pengetahuan Veda"|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0792 - Tanpa Adanya Kṛṣṇa Yang Menjadi Sahabat Dari Setiap Orang, Maka Tidak Ada Seorangpun Yang Bisa Hidup Bahkan Untuk Sesaatpun|0792|ID/Prabhupada 0794 - Dan Sang Guru Bajingan Mereka Itu Akan Berkata, "Ya, Kamu Boleh Makan Apapun Dan Kamu Boleh Melakukan Apapun"|0794}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 19: Line 18:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|v-Uv2N_FsWk|Tidak Ada Petunjuk Yang Berbeda - Karena Itu Hanya Ada Satu Guru<br/>- Prabhupāda 0793}}
{{youtube_right|mCv-maqXCd0|Tidak Ada Petunjuk Yang Berbeda - Karena Itu Hanya Ada Satu Guru<br/>- Prabhupāda 0793}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->



Latest revision as of 03:40, 12 July 2019



Lecture What is a Guru? -- London, August 22, 1973

Jadi, urusan guru adalah untuk membawa obor pengetahuan lalu menghadirkannya di hadapan si orang bodoh, atau sang murid yang sedang berada di dalam kegelapan, dan hal itu memberi sang murid pembebasan dari penderitaan akibat kegelapan atau kebodohan tersebut. Itulah urusan guru.

Kemudian ada sloka lainnya yang mengatakan,

tad-vijñānārthaṁ sa gurum evābhigacchet
samit-pāṇiḥ śrotriyaṁ brahma-niṣṭham
(MU 1.2.12)

Ini adalah perintah Veda. Seseorang bertanya apakah guru itu benar-benar diperlukan. Ya, guru itu benar-benar diperlukan. Itulah perintah Veda. Veda menyatakan, tad-vijñānārtham. Tad-vijñāna berarti pengetahuan spiritual. Pengetahuan spiritual, untuk mendapatkan pengetahuan spiritual. Tad-vijñānārtham. Sa—seseorang ; gurum eva — eva berarti harus ; gurum — kepada guru. Harus mendatangi guru. Bukan "seorang guru," tetapi "guru." Guru itu hanya satu. Karena sebagaimana telah dijelaskan oleh Revatīnandana Mahārāja kita bahwa, guru berasal dari garis perguruan. Apa yang diperintahkan oleh Vyāsadeva lima ribu tahun yang lalu, atau apa yang diperintahkan oleh Kṛṣṇa, maka hal yang sama itu pulalah yang diperintahkan kepada kita. Karena itu tidak ada petunjuk yang berbeda. Dan karena itu hanya ada satu guru. Meskipun ada ratusan dan ribuan ācārya yang telah datang dan pergi, namun pesan yang hendak disampaikan itu tetap satu. Karena itu tidak mungkin ada dua guru.

Guru yang sejati tidak akan berbicara secara berbeda. Beberapa guru berkata bahwa, "Menurut pendapatku, kamu seharusnya seperti ini," dan beberapa guru lainnya akan berkata, "Menurut pendapatku, lakukanlah hal ini" - maka jika demikian mereka itu bukanlah guru, mereka semua itu hanyalah para bajingan saja. Guru tidak memiliki "pendapatnya" sendiri. Guru hanya memiliki satu pendapat saja, yaitu pendapat yang sama dengan apa yang telah dinyatakan oleh Kṛṣṇa, Vyāsadeva, Nārada, atau oleh Arjuna, Śrī Caitanya Mahāprabhu atau para Gosvāmī. Kamu akan menemukan bahwa hal itu merupakan sesuatu yang sama.

Lima ribu tahun yang lalu, Tuhan Śrī Kṛṣṇa mensabdakan Bhagavad-gītā dan Vyāsadeva menulisnya, mencatat hal tersebut. Vyāsadeva tidaklah mengatakan bahwa, "Ini adalah pendapatku." Vyāsadeva menulis, śrī bhagavān uvāca, yaitu bahwa, "Apa yang hamba tulis, itu adalah yang disabdakan oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa." Ia tidak memberikan pendapatnya sendiri. Śrī bhagavān uvāca. Karena itu ia adalah seorang guru. Ia tidak menyalah-artikan kata-kata Kṛṣṇa. Ia menyampaikan hal itu menurut aslinya. Seperti yang dilakukan seorang pembawa pesan, seorang pesuruh. Seseorang telah menulis sebuah surat untukmu, dan sang pesuruh membawa surat itu. Bukanlah berarti bahwa ia harus memperbaiki atau merubah atau menambah isi surat itu ... Bukan. Ia bertugas untuk menyampaikan surat itu. Itulah tugasnya. Dengan demikian, maka ia adalah seorang guru. Karena ia jujur. Maka sama halnya, tidak mungkin ada dua guru. Camkanlah itu. Orangnya mungkin berbeda, tetapi pesan yang hendak disampaikan tetap sama. Karena itulah, hanya ada satu guru.