ID/Prabhupada 0795 - Di Dalam Dunia Modern Ini Mereka Sangatlah Aktif, Tetapi Mereka Aktif Secara Bodoh, Yaitu Di Dalam Sifat Kebodohan Dan Sifat Nafsu: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0795 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1972 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 9: Line 9:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0794 - Dan Sang Guru Bajingan Mereka Itu Akan Berkata, "Ya, Kamu Boleh Makan Apapun Dan Kamu Boleh Melakukan Apapun"|0794|ID/Prabhupada 1057 - Bhagavad-gītā Juga Dikenal Sebagai Gītopaniṣad, Intisari Dari Segala Pengetahuan Veda|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0794 - Dan Sang Guru Bajingan Mereka Itu Akan Berkata, "Ya, Kamu Boleh Makan Apapun Dan Kamu Boleh Melakukan Apapun"|0794|ID/Prabhupada 0796 - Jangan Berpikir Bahwa Akulah Yang Sedang Berbicara, Aku Ini Hanyalah Sebuah Alat Saja - Sang Pembicara Sebenarnya Adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa|0796}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 20: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|i4SL0_XPY0I|Di Dalam Dunia Modern Ini Mereka Sangatlah Aktif, Tetapi Mereka Aktif Secara Bodoh, Yaitu Di Dalam Sifat Kebodohan Dan Sifat Nafsu<br/>- Prabhupāda 0795}}
{{youtube_right|TdyS3ZhQME4|Di Dalam Dunia Modern Ini Mereka Sangatlah Aktif, Tetapi Mereka Aktif Secara Bodoh, Yaitu Di Dalam Sifat Kebodohan Dan Sifat Nafsu<br/>- Prabhupāda 0795}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->



Latest revision as of 03:40, 12 July 2019



Lecture on SB 1.2.24 -- Los Angeles, August 27, 1972

Contohnya adalah seperti halnya jika kamu ingin menyelesaikan tugasmu, maka kamu memerlukan api. Kayu merupakan suatu tahapan lain dari api, dan asap juga merupakan tahapan lain dari api. Tetapi karena yang diperlukan adalah api, maka sama halnya, untuk bisa sampai kepada tataran kebaikan, maka itulah yang merupakan hal yang diperlukan khususnya pada kehidupan di dalam badan manusia ini. Pada kehidupan di dalam wujud lainnya, hampir seluruhnya dari mereka semua berada di dalam kebodohan. Seperti halnya bumi ini. Bumi ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan kayu, pepohonan serta tumbuhan, tetapi ada beberapa bagian tanah di bumi yang tidak menghasilkan apapun, yaitu gurun pasir. Sebenarnya gurun pasir tersebut memiliki kemampuan. Jika kamu menyiraminya dengan air, maka gurun pasir itu menjadi memiliki kemampuan untuk menghasilkan kayu, dalam hal itu .....

Sama halnya, sifat kebodohan yang ada pada makhluk hidup, mereka yang berada di dalam sifat kebodohan, mereka tidak bisa memiliki pengetahuan mengenai Sang Kebenaran Mutlak. Itu mustahil. Karena itulah terdapat suatu evolusi yang bertahap, mulai dari sifat kebodohan menuju ke sifat nafsu. Dan kemudian di dalam sifat nafsu, ada sedikit kegiatan. Seperti halnya para binatang, mereka bisa berkegiatan. Seekor anjing, kita bisa melihat mereka di pantai atau di tempat-tempat lain, mereka berlari dengan sangat cepat ke sana dan kemari, tetapi semua itu tanpa ada artinya. Seekor monyet sangatlah aktif. Kamu belum pernah melihat monyet di negaramu ini? Di negaraku, ada banyak monyet. Dan mereka membuat gangguan yang tidak diperlukan. Mereka itu sangatlah aktif. Tetapi manusia, mereka tidaklah begitu aktif, namun mereka memiliki otak, sehingga mereka bekerja dengan menggunakan otak mereka.

Jadi, kegiatan yang bodoh sama sekali tidak berarti. Tanpa mempergunakan otak, semata-mata hanya sekedar aktif saja, maka hal seperti itu bisa sangat berbahaya. Diperlukan kegiatan yang bijaksana. Sebagaimana halnya seorang hakim pengadilan tinggi. Ia mendapatkan gaji yang sangat besar, tetapi pekerjaannya hanyalah duduk di kursi dan berpikir saja. Orang lain mungkin akan berpikir bahwa, "Kita bekerja dengan sangat keras, tetapi kita tidak mendapatkan gaji yang besar, sedangkan orang itu mendapatkan gaji yang begitu besar, padahal yang dilakukannya hanyalah duduk saja." Karena kegiatan yang bodoh sama sekali tidak bernilai. Dan itu bisa membahayakan.

Jadi, di dalam dunia modern ini mereka sangatlah aktif, tetapi mereka aktif secara bodoh, yaitu didalam sifat kebodohan dan sifat nafsu, rajas tamas. Karena itulah kegiatan mereka menjadi membingungkan. Karena adanya kegiatan yang bodoh, maka terjadilah kecelakaan. Maka diperlukan kegiatan yang bijaksana. Karena kecuali jika kamu sudah sampai ke tataran api tadi, maka kamu tidak bisa memanfaatkan hal-hal material. Apilah yang diperlukan. Maka sama halnya, untuk menjadikan hidupmu berhasil maka terdapat evolusi bertahap mulai dari makhluk air menuju kepada kehidupan tumbuhan, dari kehidupan tumbuhan menuju kehidupan serangga, dari kehidupan serangga menuju kehidupan reptil, dari kehidupan reptil menuju kehidupan burung, lalu kehidupan binatang dan kemudian kehidupan manusia, dan akhirnya sampai pada kehidupan manusia yang beradab. Dengan cara demikian, evolusi yang bertahap, kita sampai kepada tataran kehidupan manusia. Dan pengetahuan Veda dimaksudkan bagi manusia, bukan diperuntukkan bagi para binatang lainnya tersebut.