ID/Prabhupada 0919 - Kṛṣṇa Tidak Memiliki Musuh, Kṛṣṇa Tidak Memiliki Teman - Beliau Bebas Sepenuhnya

Revision as of 03:50, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


730421 - Lecture SB 01.08.29 - Los Angeles

Prabhupāda : Jadi, bagi Kṛṣṇa tidak ada hal-hal sebagaimana yang kamu tuduhkan kepadaNya, bahwa diriNya itu penuh nafsu birahi, Tidak. Beliau hanya sedang menunjukkan kemurah-hatian kepada para penyembahNya. Ada begitu banyak penyembah Kṛṣṇa. Sejumlah penyembah memintaNya untuk menjadi suami mereka. Sejumlah penyembah lain memintaNya untuk menjadi teman mereka. Dan sejumlah penyembah lain memintaNya untuk menjadi anak mereka. Sementara sejumlah penyembah lain memintaNya untuk menjadi teman bermain mereka. Dengan demikian, ad jutaan dan milyaran penyembah di seluruh alam semesta ini. Dan Kṛṣṇa harus memuaskan mereka semua. Tetapi Beliau tidak memerlukan bantuan apapun dari para penyembah untuk memenuhi hal-hal sebagaimana yang diinginkan oleh para penyembah .... Jadi, ke 16.000 penyembah ini menginginkan Kṛṣṇa untuk menjadi suami mereka. Dan Kṛṣṇa menyetujui hal itu. Maka kemudian .... Segalanya berlangsung sebagaimana halnya seorang pria pada umumnya. Tetapi sebagai Tuhan, Beliau kemudian meluaskan diriNya menjadi 16.000 perwujudan.

Karena itulah Nārada datang untuk menyaksikan hal itu. "Kṛṣṇa sudah menikahi ke 16.000 istrinya. Bagaimana Beliau berurusan dengan mereka semua itu, aku ingin menyaksikannya." Jadi, saat Nārada datang ke sana, ia melihat ke dalam ke 16.000 istana itu dan ia menyaksikan Kṛṣṇa yang sedang bertindak secara berbeda-beda. Di suatu istana Beliau sedang berbicara dengan istriNya, dan di istana lainnya Beliau sedang bermain dengan anak-anakNya. Di istana yang lain lagi, Beliau sedang melaksanakan upacara pernikahan anak laki-laki dan anak perempuanNya. Ada begitu banyak, hingga 16.000 kegiatan yang sedang dilakukanNya. Itulah Kṛṣṇa. Kṛṣṇa, meskipun ... Beliau sedang bermain sebagaimana layaknya seorang anak kecil biasa. Tetapi ketika Ibu Yaśodā ingin melihat ke dalam mulutNya, untuk mengetahui apakah Kṛṣṇa telah makan tanah atau kotoran lagi, maka Beliau justru memperlihatkan seluruh alam semesta di dalam mulutNya. Jadi, inilah Kṛṣṇa. Meskipun Beliau sedang bermain sebagaimana layaknya seorang anak kecil, sebagaimana layaknya seorang manusia biasa, tetapi saat ada suatu kepentingan, maka Beliau memperlihatkan sifat keTuhananNya.

Sebagaimana yang terjadi dengan Arjuna. Kṛṣṇa sedang menjadi kusir keretanya, tetapi ketika Arjuna ingin melihat bentuk semestaNya, maka dengan segera Beliau menunjukkan bentuk tersebut kepadanya. Ada ribuan dan jutaan kepala serta senjata-senjata pada bentuk tersebut. Itulah Kṛṣṇa. Jadi, na yasya kaścit. Jika tidak, maka Kṛṣṇa tidak memiliki musuh. Kṛṣṇa tidak memiliki teman. Beliau bebas sepenuhnya. Beliau tidak bergantung kepada sang musuh. Tetapi Beliau berperan seperti itu demi kebaikan bagi mereka yang disebut sebagai teman serta bagi mereka yang disebut sebagai musuh. Itulah Kṛṣṇa. Dan itulah sifat mutlak dari Kṛṣṇa. Saat Kṛṣṇa memberikan kemurah-hatianNya entah dalam kedudukan sebagai musuh ataupun sebagai teman, tetap saja hasilnya adalah sama. Karena itu Kṛṣṇa selalu mutlak.

Terimakasih banyak.

Penyembah : Jaya Prabhupāda!