ID/Prabhupada 0920 - Karena Adanya Daya Hidup Atau Sang Jiwa Itu, Maka Seluruh Badan Menjadi Bisa Berfungsi

Revision as of 03:50, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


730422 - Lecture SB 01.08.30 - Los Angeles

(membaca) Terjemahan, "Tentu saja hal itu membingungkan, O Sang Jiwa Alam Semesta, karena Anda tetap bekerja meskipun Anda tidak bertindak, dan Anda juga menerima kelahiran, meskipun Anda andalah daya hidup yang tidak dilahirkan. Anda sendiri turun di antara para binatang, manusia, resi dan para makhluk air. Sungguh hal ini sangatlah membingungkan."

Prabhupāda : Jadi, Kṛṣṇa disebut disini sebagai Viśvātman, sang daya hidup alam semesta. Sebagaimana di dalam badanku serta di dalam badanmu terdapat suatu daya hidup. Dan daya hidup itu adalah sang ātmā, sang makhluk hidup atau sang jiwa. Karena adanya daya hidup atau sang jiwa itu, maka seluruh badan menjadi berfungsi.

Jadi sama halnya, ada daya hidup yang utama. Daya hidup yang utama itu adalah Kṛṣṇa atau Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena itu mana mungkin ada yang disebut sebagai kelahiranNya, kemunculanNya serta kepulanganNya? Di dalam Bhagavad-gītā dikatakan, janma karma ca me divyam. (BG 4.9). Divyam berarti sesuatu yang spiritual. Ajo 'pi sann avyayātmā. Aja berarti yang tidak dilahirkan. Avyayātmā, tanpa adanya penghancuran Jadi Kṛṣṇa itu ada, sebagaimana diuraikan pada awal dari stotra ini ..... Kuntī menyebut Kṛṣṇa sebagai, "Anda ada di dalam, anda ada di luar - namun Anda tetap tidak bisa dilihat." Kṛṣṇa ada di dalam dan juga di luar. Hal itu sudah aku jelaskan. Īśvaraḥ sarva-bhūtānāṁ hṛd-deśe 'rjuna tiṣṭhati. (BG 18.61). Sarvasya cāhaṁ hṛdi sanniviṣṭaḥ (BG 15.15). Kṛṣṇa ada di dalam hati setiap orang. Karena itulah Beliau ada di dalam segala sesuatunya. Aṇḍāntara-stha-paramāṇu-cayāntara-stham. (BS 5.35). Beliau bahkan juga ada di dalam atom. Dan Beliau juga berada di luarnya.

Viśvarūpa, sebagaimana yang sudah diperlihatkan oleh Kṛṣṇa, sang Viśvarūpa, sang perwujudan luar. Perwujudan alam semesta yang maha besar ini, itulah yang merupakan badan luar Kṛṣṇa. Hal ini diuraikan di dalam Śrīmad-Bhāgavatam. Bukit-bukit, gunung-gunung, semuanya itu diuraikan sebagai tuang-tulangNya. Sebagaimana halnya badan yang kita miliki itu ditegakkan oleh tulang-tulang, maka sama halnya, gunung-gunung besar serta bukit-bukit ini, semuanya itu diuraikan sebagai tulang-tulangNya. Dan lautan-lautan yang luas, semuanya itu diuraikan sebagai lubang-lubang yang berbeda yang ada pada badanNya, baik pada bagian atas maupun pada bagian bawah. Dan sama halnya, Brahmaloka diuraikan sebagai kepalaNya. Jadi, orang-orang yang tidak bisa melihat Tuhan, mereka telah disarankan untuk melihat Tuhan melalui berbagai macam cara. Itulah petunjuk dari kesusastraan Veda. Karena kamu bisa benar-benar melihat Tuhan Yang Maha Agung .... Kamu bisa melihat kebesaranNya .... Tetapi kamu juga tidak bisa memahami betapa agungnya diriNya.

Jadi, untuk itu, hal ini bisa dijadikan sebagai konsep keagungan yang bisa kamu pergunakan .... Seperti halnya gunung-gunung yang sangat tinggi, langit serta planet-planet yang sangat besar Uraiannya ada di sana. Kamu bisa memikirkan tentang hal itu. Karena hal itu juga merupakan kesadaran Kṛṣṇa. Jika kamu berpikir bahwa, "Gunung-gunung ini adalah tulang Kṛṣṇa," maka itu juga adalah kesadaran Kṛṣṇa. Karena memang demikianlah adanya. Kamu bisa berpikir bahwa lautan Pacifik yang besar ini adalah pusar Kṛṣṇa. Pohon-pohon besar serta tumbuh-tumbuhan ini semua adalah rambut pada badan Kṛṣṇa. Dan kepala Kṛṣṇa adalah Brahmaloka, sedangkan telapak kakiNya adalah Pātālaloka. Maka sama halnya ... Ini adalah mahato mahīyān. Ketika kamu berpikir mengenai Kṛṣṇa sebagai yang lebih besar dari yang terbesar, maka kamu bisa berpikir dengan mempergunakan cara itu. Dan jika kamu berpikir bahwa Kṛṣṇa adalah keduanya, yaitu juga yang terkecil dari yang paling kecil, maka itu juga merupakan suatu keagunganNya. Itu juga menunjukkan keagunganNya.

Kṛṣṇa bisa menciptakan perwujudan alam semesta yang maha besar ini tetapi Beliau juga bisa menciptakan suatu serangga yang sangat kecil, yang lebih kecil dari suatu titik. Kamu mungkin pernah melihat di dalam buku, ada seekor serangga yang bergerak di dalamnya. Bentuk serangga itu lebih kecil dari tanda titik. Inilah keahlian Kṛṣṇa. Aṇor aṇīyān mahato mahīyān. Beliau bisa menciptakan sesuatu yang lebih besar dari yang paling besar dan Beliau juga bisa menciptakan sesuatu yang lebih kecil dari yang paling kecil. Sekarang umat manusia, menurut pemahaman mereka, mereka telah menciptakan pesawat terbang 747 yang dianggap sebagai sesuatu yang sangat besar. Boleh saja, sesuai kesadaranmu, kamu menganggap bahwa kamu telah membuat sesuatu yang besar. Tetapi bisakah kamu menciptakan sebuah pesawat kecil yang besarnya hanya seukuran seekor serangga? Itu mustahil. Karena itu arti dari keagungan adalah ia yang bisa menjadi lebih besar dari yang terbesar dan menjadi lebih kecil dari yang terkecil. Itulah yang dimaksudkan dengan keagungan.