ID/Prabhupada 0962 - Kita Menganggap Tuhan Sebagai Suatu Wujud Yang Nyata: Difference between revisions

 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 10: Line 10:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0961 - Unsere Position ist es beherrscht zu werden und Gott ist der Herrscher|0961|ID/Prabhupada 1057 - Nur ein Geweihter Krischnas, welcher eng mit ihm vertraut ist, kann Bhagavad-gītā verstehen|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0961 - Kedudukan Kita Adalah Sebagai Yang Dikuasai, Sedangkan Tuhan Adalah Sang Penguasa|0961|ID/Prabhupada 0963 - Hanya Seorang Penyembah Kṛṣṇa Yang Terhubung Dengan Sangat Dekat DenganNya Saja Yang Bisa Memahami Bhagavad-gītā|0963}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 21: Line 20:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|_jlegKgJcTE|Kita Menganggap Tuhan Sebagai Suatu Wujud Yang Nyata<br/>- Prabhupāda 0962}}
{{youtube_right|x-7IticAuLQ|Kita Menganggap Tuhan Sebagai Suatu Wujud Yang Nyata<br/>- Prabhupāda 0962}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


Line 43: Line 42:
Jadi, Bhagavad-gītā ini disabdakan limaribu tahun yang lalu kepada Arjuna di medan pertempuran Kurukṣetra. Ilmu pengetahuan mengenai pemahaman atas Tuhan ada di dalam Bhagavad-gītā ini. Bhagavad-gītā adalah ilmu pengetahuan mengenai Tuhan. Untuk memahami suatu pokok bahasan tertentu, maka segala sesuatu memiliki ilmu pengetahuannya masing-masing serta juga bukunya masing-masing. Maka sama halnya, ada banyak jenis konsep yang berbeda-beda mengenai Tuhan. Pada umumnya, mereka menganggap hal itu sebgai suatu gagasan, tetapi kita tidak menganggap hal itu sebagai suatu gagasan. Kita menganggap Tuhan sebagai suatu wujud yang nyata. Sebagaimana halnya jika kamu melihatku dan aku melihatmu. Inilah perwujudan yang nyata. Sama halnya, Tuhan bisa dilihat olehmu dan Tuhan juga melihat dirimu. Tidak ada keragu-raguan mengenai hal itu.  
Jadi, Bhagavad-gītā ini disabdakan limaribu tahun yang lalu kepada Arjuna di medan pertempuran Kurukṣetra. Ilmu pengetahuan mengenai pemahaman atas Tuhan ada di dalam Bhagavad-gītā ini. Bhagavad-gītā adalah ilmu pengetahuan mengenai Tuhan. Untuk memahami suatu pokok bahasan tertentu, maka segala sesuatu memiliki ilmu pengetahuannya masing-masing serta juga bukunya masing-masing. Maka sama halnya, ada banyak jenis konsep yang berbeda-beda mengenai Tuhan. Pada umumnya, mereka menganggap hal itu sebgai suatu gagasan, tetapi kita tidak menganggap hal itu sebagai suatu gagasan. Kita menganggap Tuhan sebagai suatu wujud yang nyata. Sebagaimana halnya jika kamu melihatku dan aku melihatmu. Inilah perwujudan yang nyata. Sama halnya, Tuhan bisa dilihat olehmu dan Tuhan juga melihat dirimu. Tidak ada keragu-raguan mengenai hal itu.  


Tetapi saat ini kamu tidak bisa melihat Tuhan. Jadi, proses itulah yang hendaknya kita pahami, yaitu bagaimana caranya melihat Tuhan. Proses tersebut disebutkan di dalam semua kesusastraan Veda. Dan proses itu disebut sebagai bhakti-yoga. Kṛṣṇa juga mengatakan di dalam Bhagavad-gītā, bhaktyā mām abhijānāti yāvān yaś cāsmi tattvataḥ. ([[Vanisource:BG 18.55|BG 18.55]]). Jika seseorang ingin mengetahui tentang siapakah Kṛṣṇa itu, maka ia harus menerima proses bhakti-yoga. Ada jenis-jenis yoga yang berbeda-beda. Yoga artinya adalah menghubungkan diri seseorang dengan Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi, yoga yang hanya sekedar angan-angan belaka tidak akan bisa membantu kita. Kamu harus menerima yoga yang nyata. Dan yoga yang nyata itu adalah kesadaran Kṛṣṇa.   
Tetapi saat ini kamu tidak bisa melihat Tuhan. Jadi, proses itulah yang hendaknya kita pahami, yaitu bagaimana caranya melihat Tuhan. Proses tersebut disebutkan di dalam semua kesusastraan Veda. Dan proses itu disebut sebagai bhakti-yoga. Kṛṣṇa juga mengatakan di dalam Bhagavad-gītā, bhaktyā mām abhijānāti yāvān yaś cāsmi tattvataḥ. ([[ID/BG 18.55|BG 18.55]]). Jika seseorang ingin mengetahui tentang siapakah Kṛṣṇa itu, maka ia harus menerima proses bhakti-yoga. Ada jenis-jenis yoga yang berbeda-beda. Yoga artinya adalah menghubungkan diri seseorang dengan Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi, yoga yang hanya sekedar angan-angan belaka tidak akan bisa membantu kita. Kamu harus menerima yoga yang nyata. Dan yoga yang nyata itu adalah kesadaran Kṛṣṇa.   
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 03:54, 12 July 2019



720000 - Lecture BG Introduction - Los Angeles

Jadi, aku akan berbicara mengenai Bhagavad-gītā Menurut Aslinya. Tujuan dari diterbitkannya serta dijelaskannya Bhagavad-gītā Menurut Aslinya ini adalah karena ada sangat banyak terbitan mengenai Bhagavad-gītā. Dan para pengarangnya menafsirkan hal itu menurut pemahaman mereka sendiri, dengan menghilangkan semangat dari Bhagavad-gītā. Jadi judul yang khusus ini, "Menurut Aslinya," sangat nyata, di mana mungkin tidak ada terbitan Bhagavad-gītā lainnya yang diberi tambahan keterangan sebagai "menurut aslinya."

Dalam kaitan dengan itu, Profesor Dimmock dari Universitas Chicago sudah menulis sebuah kata pengantar, dan ia sangat menghargai pokok bahasan ini. Ia berkata, "Swami Bhaktivedanta sudah memberikan penjelasan mengenai Gita dari sudut pandang ini, dan hal itu sangat absah serta masuk akal." Ia menerima bahwa Bhagavad-gītā Menurut Aslinya ini merupakan penyajian yang sah dan masuk akal dari ilmu pengetahuan yang agung. Ia juga berkata, "Lebih dari itu, dengan adanya terjemahan ini, maka para pembaca dari negara-negara Barat memiliki kesempatan yang unik untuk bisa memahami bagaimana seorang penyembah Kṛṣṇa menafsirkan sloka-slokanya sendiri."

Jadi, mengenai Kṛṣṇa ... Para penyembah sebenarnya bisa menafsirkan tentang Kṛṣṇa melalui buku-bukuNya. Tetapi orang yang lainnya, jika mereka bukanlah penyembah, bagaimana mereka bisa menafsirkan tentang Kṛṣṇa? Sama seperti seorang anggota keluarga yang bisa menceritakan tentang kepala keluarganya dengan sangat baik, tetapi bagaimana orang luar bisa menceritakan tentang keluarga itu? Itu mustahil. Maka sama halnya dengan Kṛṣṇa, seorang penyembah Kṛṣṇa bias menceritakan tentang diriNya dengan sangat baik. Dan bukan orang yang lainnya. Orang lain tidak memiliki hak untuk berbicara tentang Kṛṣṇa, sementara Kṛṣṇa sendiri juga mengakui Arjuna sebagai murid yang tepat untuk mendapatkan pengajaran mengenai Bhagavad-gītā. Pada awalnya Kṛṣṇa berkata, "Aku sudah memilihmu sebagai muridKu, karena engkau adalah sahabatKu dan engkau adalah penyembahKu."

Jadi, dengan kata lain, kita bisa memahami bahwa Bhagavad-gītā hanya bisa dipahami oleh mereka yang memiliki hubungan yang dekat dengan Kṛṣṇa. Seperti ketika Kṛṣṇa berkata, "Engkau adalah teman dekatKu." Maka itu berarti bahwa Arjuna memiliki hubungan yang dekat dengan Kṛṣṇa. Tanpa menjadi seorang penyembah, maka tidak seorangpun yang bisa terhubung secara dekat dengan Kṛṣṇa. Inilah faktor-faktor yang harus dipahami.

Jadi, Bhagavad-gītā ini disabdakan limaribu tahun yang lalu kepada Arjuna di medan pertempuran Kurukṣetra. Ilmu pengetahuan mengenai pemahaman atas Tuhan ada di dalam Bhagavad-gītā ini. Bhagavad-gītā adalah ilmu pengetahuan mengenai Tuhan. Untuk memahami suatu pokok bahasan tertentu, maka segala sesuatu memiliki ilmu pengetahuannya masing-masing serta juga bukunya masing-masing. Maka sama halnya, ada banyak jenis konsep yang berbeda-beda mengenai Tuhan. Pada umumnya, mereka menganggap hal itu sebgai suatu gagasan, tetapi kita tidak menganggap hal itu sebagai suatu gagasan. Kita menganggap Tuhan sebagai suatu wujud yang nyata. Sebagaimana halnya jika kamu melihatku dan aku melihatmu. Inilah perwujudan yang nyata. Sama halnya, Tuhan bisa dilihat olehmu dan Tuhan juga melihat dirimu. Tidak ada keragu-raguan mengenai hal itu.

Tetapi saat ini kamu tidak bisa melihat Tuhan. Jadi, proses itulah yang hendaknya kita pahami, yaitu bagaimana caranya melihat Tuhan. Proses tersebut disebutkan di dalam semua kesusastraan Veda. Dan proses itu disebut sebagai bhakti-yoga. Kṛṣṇa juga mengatakan di dalam Bhagavad-gītā, bhaktyā mām abhijānāti yāvān yaś cāsmi tattvataḥ. (BG 18.55). Jika seseorang ingin mengetahui tentang siapakah Kṛṣṇa itu, maka ia harus menerima proses bhakti-yoga. Ada jenis-jenis yoga yang berbeda-beda. Yoga artinya adalah menghubungkan diri seseorang dengan Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi, yoga yang hanya sekedar angan-angan belaka tidak akan bisa membantu kita. Kamu harus menerima yoga yang nyata. Dan yoga yang nyata itu adalah kesadaran Kṛṣṇa.