ID/Prabhupada 0987 - Jangan Berpikir Bahwa Kamu Akan Menjadi Kelaparan Di Dalam Kesadaran Tuhan - Kamu Tidak Akan Pernah Menjadi Kelaparan

Revision as of 03:56, 12 July 2019 by Vanibot (talk | contribs) (Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


720905 - Lecture SB 01.02.07 - New Vrindaban, USA

Tuhan sudah menciptakan alam semesta ini. Tuhan sudah menciptakan perwujudan alam semesta ini, suatu alam semesta yang jumlahnya tidak terhitung, namun Beliau tidak tertarik pada hal ini. Beliau memang tertarik dan sudah menciptakan hal ini. Beliau sudah memberi kita fasilitas untuk tinggal di sini, tetapi Beliau tidak datang ke sini untuk menikmati hal ini. Beliau memiliki yang jauh lebih baik dari ini, atau mungkin Beliau tidak perduli pada semua kemewahan ini. Itulah yang merupakan kualifikasi Tuhan. Jadi, kehidupan dalam wujud manusia ini dimaksudkan untuk memahami Tuhan, dengan cara yang ilmiah dan dengan pengetahuan yang lengkap. Hal ini diuraikan di dalam Śrīmad-Bhāgavatam. Karena itulah kita mengajarkan pendidikan Bhāgavata ini.

Pada awal dari Śrīmad-Bhāgavatam, apa yang dijelaskan sebagai sifat dari Tuhan? Sudah dijelaskan bahwa, janmādy asya yataḥ anvayād itarataś ca artheṣu abhijñaḥ svarāṭ. (SB 1.1.1). Tuhan .... Tuhan itu makhluk yang sadar, Beliau mengetahui segalanya. Beliau juga merupakan makhluk hidup, bukannya hanya sekedar batu yang mati saja. Jika Tuhan bukan makhluk hidup, jika Tuhan bukan suatu pribadi, lalu bagaimana bisa ada begitu banyak makhluk hidup lain yang merupakan pribadi-pribadi yang perkasa, yang muncul dari diriNya? Jika sang ayah tidak cerdas, lalu bagaimana sang putera dan sang puteri bisa menjadi cerdas? Seekor anjing tidak bisa melahirkan seorang manusia yang cerdas, tetapi seorang manusia yang cerdas bisa melahirkan anak-anak yang cerdas. Itulah pengalaman nyata yang kita alami.

Karena itu uraian mengenai Tuhan adalah, aiśvaryasya samagrasya vīryasya yaśasaḥ śriyaḥ. Dan hendaknya kita berusaha untuk memahami siapakah Tuhan itu. Jika kamu bisa menemukan seseorang yang unggul dalam segala sesuatunya, dalam hal kekayaan, dalam hal kekuatan, dalam hal kecantikan atau ketampanan, dalam hal kemasyhuran, dalam hal pengetahuan dan dalam hal penolakan, maka Beliau adalah Tuhan. Janganlah mencari Tuhan yang berkualitas kelas empat. Jika kamu cukup cerdas, maka berusahalah untuk memahami apa arti dari Tuhan dan .... berusahalah untuk memahami hal itu. Jadi, di sini di dalam Śrīmad-Bhāgavatam, dikatakan bahwa inilah agama yang berkualitas kelas satu. Apakah itu? Agama yang demikian adalah agama yang memberikan kesempatan kepada pengikutnya untuk memahami bagaimana caranya mencintai Tuhan. Mengapa kita tidak mencintaiNya? Jika Tuhan Maha Besar, jika ayah kita itu maha besar. lalu mengapa kita tidak mencintaiNya?

Kita seringkali memuji-muji seseorang d sini .... hanya sekedar, katakan saja, untuk bisa mendapatkan beberapa juta dolar saja, maka kita lalu memuji-muji dirinya, tetapi siapakah yang paling kaya di antara semuanya, lalu mengapa kita tidak mencintai diriNya? Mengapa? Apa alasannya? Dan sebenarnya Tuhan jugalah yang menyediakan segala sesuatunya bagi kita, eko bahūnāṁ vidadhāti kāmān. Beliau menyediakan semua keperluan hidup bagi semua makhluk hidup, mulai dari seekor semut hingga seekor gajah. Lalu, mengapa Beliau harus tidak menyediakan keperluan kita? Kita sudah mempersembahkan seluruh hidup kita bagi pelayanan kepada Tuhan, jadi jika kepada para semut dan para gajah saja Tuhan memberikan makanan, lalu mengapa Beliau tidak memberikan makanan kepada kita?

Karena itu, jangan berpikir bahwa kamu akan menjadi kelaparan di dalam kesadaran Tuhan. Kamu tidak akan pernah menjadi kelaparan. Teruslah melaksanakan kewajibanmu, yaitu mencintai Tuhan serta mengajarkan untuk mencintai Tuhan. Maka kamu akan selalu berkelimpahan, yakinlah akan hal itu. Orang biasa, jika kamu bekerja untuknya, maka ia memberimu gaji yang baik. Lalu bagaimana mungkin kita yang bekerja untuk Tuhan, kita kemudian tidak mendapatkan gaji sama sekali? Bagaimana mungkin? (tertawa). Kita pasti mendapatkannya. Jika kita benar-benar merupakan pencinta Tuhan dan kita benar-benar bekerja untuk Tuhan, Tidak perlu memikirkan keadaan ekonomimu. Hal ini akan didukung.

Di dalam Bhagavad-gītā dikatakan, yoga-kṣemaṁ vahāmy aham. (BG 9.22). Beliau sendiri yang menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan. Seperti halnya seorang ayah. Seorang anak kecil yang sepenuhnya bergantung kepada orang tuanya, maka orang tuanya itu akan memeliharanya. Sang anak tidak meminta kepada orang tuanya, karena ia juga bahkan belum bisa berbicara. Jadi, ia sepenuhnya bergantung kepada Tuhan, sepenuhnya bergantung kepada orang tuanya. Jika kamu benar-benar bergantung kepada Tuhan, maka masalah ekonomimu tidak akan pernah ada. Yakinlah. Ini adalah masalah yang masuk akal.

Jadi, saat ini ada kekurangan akan adanya penyembah Tuhan. Orang-orang sudah menolak kehadiran Tuhan. Seseorang berkata, "Tuhan sudah mati." Orang lainnya menerima seorang bajingan sebagai Tuhan, dan yang lainnya lagi bahkan menyatakan dirinya sendiri sebagai Tuhan. Tidak, berusahalah untuk memahami Tuhan secara ilmiah dan jadilah seorang penyembah, jadilah seorang pencinta Tuhan, maka kemudian hidupmu akan menjadi berhasil. Itulah gerakan kesadaran Kṛṣṇa. Dan bukannya dengan mengatakan, "Ini Tuhanku," "Ini Tuhanmu," "Agama ini," "Agama itu." Hanya ada satu Tuhan dan hanya ada satu agama. Apakah agama itu? Mencintai Tuhan. Itu saja. Tidak ada agama lain yang kedua. Inilah agama. Karena itu, Tuhan sudah datang dan berkata, sarva-dharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇaṁ vraja. (BG 18.66). Inilah agama.