ID/Prabhupada 1012 - Mendengar Dan Mengulangi, Mendengar Dan Mengulangi - Kamu Tidak Perlu Membuat Apapun: Difference between revisions

 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 10: Line 10:
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 1011 - Anda Harus Mempelajari Mengenai Apa Itu Agama Yang Berasal Dari Tuhan - Jangan Membuat Agama Anda Sendiri|1011|ID/Prabhupada 1057 - Bhagavad-gītā Juga Dikenal Sebagai Gītopaniṣad, Intisari Dari Segala Pengetahuan Veda|1057}}
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 1011 - Anda Harus Mempelajari Mengenai Apa Itu Agama Yang Berasal Dari Tuhan - Jangan Membuat Agama Anda Sendiri|1011|ID/Prabhupada 1013 - Hendaknya Kita Berusaha Dengan Secepat-cepatnya Sebelum Kematian Yang Berikutnya Datang|1013}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 21: Line 20:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|tOjJuKbMVXg|Mendengar Dan Mengulangi, Mendengar Dan Mengulangi - Kamu Tidak Perlu Membuat Apapun<br/>- Prabhupāda 1012}}
{{youtube_right|DrWbyccbXYw|Mendengar Dan Mengulangi, Mendengar Dan Mengulangi - Kamu Tidak Perlu Membuat Apapun<br/>- Prabhupāda 1012}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


Line 63: Line 62:
Jayādvaita : Kita akan menerbitkan ini.  
Jayādvaita : Kita akan menerbitkan ini.  


Prabhupāda: Ya. Dan orang-orang kita, semua orang-orang kita harus menulis. Jika tidak, lalu bagaimana kita akan tahu bahwa ia sudah memahami filsafat itu? Menulis itu artinya adalah śravaṇaṁ kīrtanam. Śravaṇam berarti mendengar dari pihak yang berwenang dan kemudian mengulanginya kembali. Itulah urusan kita, śravaṇaṁ kīrtanam viṣṇoḥ. ([[Vanisource:SB 7.5.23|SB 7.5.23]]), tentang Viṣṇu, bukan tentang para politikus atau para orang lainnya. Śravaṇaṁ kīrtanaṁ viṣṇoḥ, tentang Kṛṣṇa atau Viṣṇu.  
Prabhupāda: Ya. Dan orang-orang kita, semua orang-orang kita harus menulis. Jika tidak, lalu bagaimana kita akan tahu bahwa ia sudah memahami filsafat itu? Menulis itu artinya adalah śravaṇaṁ kīrtanam. Śravaṇam berarti mendengar dari pihak yang berwenang dan kemudian mengulanginya kembali. Itulah urusan kita, śravaṇaṁ kīrtanam viṣṇoḥ. ([[Vanisource:SB 7.5.23-24|SB 7.5.23]]), tentang Viṣṇu, bukan tentang para politikus atau para orang lainnya. Śravaṇaṁ kīrtanaṁ viṣṇoḥ, tentang Kṛṣṇa atau Viṣṇu.  


Jadi, itulah keberhasilan. Mendengar dan mengulangi, mendengar dan mengulangi. Kamu tidak perlu membuat apapun. Jika setiap orang dari kita masing-masing menuliskan kembali penjelasan yang sudah aku berikan di dalam Bhāgavata, maka kalian semua akan menjadi seorang pembicara yang handal. Lalu, apa yang sedang aku lakukan? Aku juga sedang melakukan hal yang sama, menuliskan hal yang sama, sehingga para manusia modern ini bisa memahami hal itu.  
Jadi, itulah keberhasilan. Mendengar dan mengulangi, mendengar dan mengulangi. Kamu tidak perlu membuat apapun. Jika setiap orang dari kita masing-masing menuliskan kembali penjelasan yang sudah aku berikan di dalam Bhāgavata, maka kalian semua akan menjadi seorang pembicara yang handal. Lalu, apa yang sedang aku lakukan? Aku juga sedang melakukan hal yang sama, menuliskan hal yang sama, sehingga para manusia modern ini bisa memahami hal itu.  

Latest revision as of 03:58, 12 July 2019



750620c - Arrival - Los Angeles

Prabhupāda : ..... kecenderungan itu ada Sewajarnya, aku ingin mencintai seseorang. Hal itu bukanlah sesuatu yang tidak wajar. Tetapi ketika cinta itu dialihkan kepada Kṛṣṇa, maka hal itu menjadi sempurna. Para Māyāvādī, mereka merasa frustrasi, karena itu mereka ingin membuat cinta ini menjadi nihil, menjadi kosong. Mereka tidak bisa memahami cinta Kṛṣṇa bersama dengan para gopī. Mereka berpikir bahwa hal itu adalah bentuk cinta yang lain dari yang bersifat material ini ...

Oh, bagaimana kabarmu, Hayagrīva prabhu? Bagaimana kabarmu? Kamu nampak lebih baik. Kamu terlihat lebih baik, lebih cerah dibandingkan dengan ketika aku melihatmu terakhir kalinya di New Vrindaban. Kamu memiliki sangat banyak bakat untuk melayani Kṛṣṇa. Setiap orang memiliki bakat. Itulah yang aku katakan. Dan kita harus mempergunakan bakat itu. Sejak dari awal aku bertemu denganmu, aku memberimu petunjuk untuk melakukan pengeditan. Itulah saat dimulainya majalah "Back to Godhead" kita. Ia juga seorang juru ketik yang baik. Tahukah kamu? (tertawa). Aku pikir ia adalah yang terbaik di di antara para orang-orang kita. Ia bisa mengetik dengan sangat cepat dan benar. Aku pikir, di dalam kelompok kita, Hayagrīva prabhu dan Satsvarūpa Mahārāja adalah para juru ketik yang sangat baik. Dan Jayādvaita, aku pikir kamu juga seperti itu, bukan?

Jayādvaita : Ya.

Prabhupāda : Kamu juga juru ketik yang baik? (tertawa). Jadi, mengapa kita belum menerbitkan artikel dari Bali-mardana?

Jayādvaita : Artikel dari Bali-mardana?

Prabhupāda : Ya.

Jayādvaita : Kami masih sedang menunggu. Kami tidak yakin apakah pantas untuk menerbitkan artikel itu.

Prabhupāda : Ia sudah berpikir, lalu merasa kecewa. Dan ia sudah menerbitkannya. Ia sudah menulisnya dengan sangat baik.

Jayādvaita : Ia sudah menulisnya dengan baik?

Prabhupāda: Ya.

Jayādvaita : Jadi, kita bisa menerbitkan artikel itu?

Prabhupāda : Jadi, kita harus menerbitkannya ... Ya, inilah ... Apa ini?

Brahmānanda : "Illusi dan Realitas," dua karangan ...

Prabhupāda : Ia sudah menyajikannya dengan sangat baik. Jadi, kita seharusnya menyemangati orang-orang kita.

Jayādvaita : Kita akan menerbitkan ini.

Prabhupāda: Ya. Dan orang-orang kita, semua orang-orang kita harus menulis. Jika tidak, lalu bagaimana kita akan tahu bahwa ia sudah memahami filsafat itu? Menulis itu artinya adalah śravaṇaṁ kīrtanam. Śravaṇam berarti mendengar dari pihak yang berwenang dan kemudian mengulanginya kembali. Itulah urusan kita, śravaṇaṁ kīrtanam viṣṇoḥ. (SB 7.5.23), tentang Viṣṇu, bukan tentang para politikus atau para orang lainnya. Śravaṇaṁ kīrtanaṁ viṣṇoḥ, tentang Kṛṣṇa atau Viṣṇu.

Jadi, itulah keberhasilan. Mendengar dan mengulangi, mendengar dan mengulangi. Kamu tidak perlu membuat apapun. Jika setiap orang dari kita masing-masing menuliskan kembali penjelasan yang sudah aku berikan di dalam Bhāgavata, maka kalian semua akan menjadi seorang pembicara yang handal. Lalu, apa yang sedang aku lakukan? Aku juga sedang melakukan hal yang sama, menuliskan hal yang sama, sehingga para manusia modern ini bisa memahami hal itu.

Jika tidak, maka kita hanya akan mengulangi sesuatu yang sama saja. Para orang-orang itu juga sedang mengulangi hal yang sama, yaitu pemuasan indria-indria. Punaḥ punaś carvita-carvaṇānām. (SB 7.5.30). Tetapi karena hal itu bersifat material, maka mereka tidak mendapatkan kebahagiaan. Namun berbeda halnya dengan hal-hal yang bersifat spiritual, seperti ketika kita berjapa Hare Kṛṣṇa yang sama itu, kita memang hanya mengulangi hal itu, tetapi kita mendapatkan kebahagiaan rohani. Apa sebenarnya yang sedang kita lakukan? Hal yang sama, "Hare Kṛṣṇa, Hare Kṛṣṇa." Jadi, prosesnya sama, tetapi isinya atau pokok bahasannya yang berbeda.

Jadi, mengapa kamu belum menerbitkan itu semua? Sekarang semua orang sudah di sini. Mengapa buku-buku kita belum diterbitkan? Mengapa? Para redaktur sudah ada di sini. Aku pikir tidak ada kekurangan atas apapun juga.

Rāmeśvara : Saat ini tidak ada kekurangan sama sekali.

Prabhupāda : Huh? Berarti sebelumnya ada kekurangan? (terputus).

Rāmeśvara : Jika kita menginginkan agar buku-buku kita bisa dicetak dengan sangat cepat, maka pencetakan bagi buku-buku baru itu harus dilakukan di Amerika.

Prabhupāda : Dan pencetakan ulang juga dilakukan di sana.

Rāmeśvara : Ya, kita bisa melakukan hal itu.

Prabhupāda : Lalu mengapa kita tidak memberikan mereka beberapa buku sebagaimana biasanya?

Rāmeśvara : Di Jepang, kita sudah memberikan mereka sangat banyak pekerjaan untuk tahun ini.

Prabhupāda : Ya, ya. Kita harus berurusan dengan mereka dengan sebaik-baiknya. Mereka sudah membantu kita pada saat-saat awal. Ya. Saat itu, aku hanya memberi mereka $ 5.000 pada awalnya sedanglan aku memberikan jumlah order pencetakan buku sebanyak 52.000 eksemplar, namun mereka mampu melaksanakan hal itu. Mereka punya uang. Mereka juga yakin bahwa kita tidak akan menipu mereka. Jadi, hubungan kita dengan mereka sangatlah baik. Karena itu, manfaatkanlah hal ini.

(terputus). ..... gadis itu, bahwa para orang Jepang sangat menyukai buku-buku kita.

Rāmeśvara : Seorang gadis. Mūla-prakṛti.

Prabhupāda : Huh?

Rāmeśvara : Ia adalah gadis yang bertemu dengan anda di Hawaii, Mūla-prakṛti.

Prabhupāda : Ya, ia sangat bersemangat, Mūla-prakṛti. Di mana Yadubara prabhu? Di mana dia?

Jayatīrtha : Ia ada di sini.

Prabhupāda : Oh. Kamu sudah merasa lebih baik sekarang?

Yadubara : Ya. Saya sudah jauh lebih baik sekarang.

Prabhupāda : Itu bagus. Jadi, semua orang baik-baik?

Para penyembah : Ya.

Prabhupāda : Kamu juga baik-baik saja?

Viśākhā : Saat ini saya baik-baik saja. Prabhupāda: Huh?

Viśākhā : Sekarang saya baik-baik saja.

Prabhupāda : (tertawa) Itu bagus.