ID/Prabhupada 1024 - Jika Kamu Mengikuti Kedua Prinsip Ini, Maka Kṛṣṇa Akan Ada Di Dalam Genggamanmu

Revision as of 08:08, 25 November 2017 by Gusti (talk | contribs) (Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Indonesian Pages - 207 Live Videos Category:Prabhupada 1024 - in all Languages C...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)




730408 - Lecture SB 01.14.44 - New York

Prabhupāda : Jadi, terkadang penipuan diperlukan bagi mereka yang merupakan golongan manusia yang kurang cerdas. Tetapi kita tidak menipu. Kita menyajikan sesuatu yang sangat sederhana. Mengapa kita harus menipu? Kṛṣṇa berkata,

man-manā bhava mad-bhakto
mad-yājī māṁ namaskuru
(BG 18.65)

Jadi kita berkata, "Mohon datanglah kemari, inilah Kṛṣṇa, mohon berpikirlah tentang diriNya." Di mana letak kesulitannya? Inilah Rādhā-Kṛṣṇa dan jika kamu melihat Mereka setiap hari, maka sudah sewajarnya kamu akan memiliki suatu kesan di dalam pikiranmu tentang Mereka. Jadi, di tempat apapun, di manapun, kamu bisa memikirkan Rādhā-Kṛṣṇa. Apa kesulitannya? Man-manā. Berjapalah Hare Kṛṣṇa. Dan begitu kamu berjapa "Kṛṣṇa," maka dengan segera kamu akan mengingat wujud Kṛṣṇa di temple, nāma-rūpa. Maka kemudian kamu akan mendengar tentang Kṛṣṇa, kamu ingat akan sifat-sifatNya, kegiatanNya, nāma, guṇa, rūpa, līlā, parikara, vasiṣṭha. Dengan demikian, maka .... Kamu bisa berlatih melakukan hal itu. Di mana letak kesulitannya? Inilah awal dari praktek tersebut.

Sebenarnya Kṛṣṇa ada di sana, tetapi karena aku tidak memiliki mata untuk melihatNya, maka aku berpikir, "Ini adalah ... Di manakah Kṛṣṇa? Ini hanyalah suatu patung dari batu." Tetapi kamu tidak memahami bahwa batu itu juga adalah Kṛṣṇa Batu adalah juga Kṛṣṇa. Air adalah juga Kṛṣṇa. Tanah adalah juga Kṛṣṇa dan udara adalah juga Kṛṣṇa. Tanpa Kṛṣṇa tidak ada keberadaan lainnya. Itulah yang bisa dilihat oleh penyembah. Karena itu, setiap kali ia melihat batu sekalipun, maka ia melihat Kṛṣṇa. Para atheis akan berkata bahwa, "Kalian sedang memuja batu." Tetapi sebenarnya para penyembah tidak sedang memuja batu, mereka sedang memuja Kṛṣṇa, karena mereka memahami bahwa tidak ada sesuatupun selain Kṛṣṇa. Premāñjana-cchurita-bhakti-vilocanena. (Bs. 5.38). Tingkatan itulah yang harus kita capai. Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa batu ini bukanlah Kṛṣṇa? Kṛṣṇa berkata ... kamu harus memahami Kṛṣṇa sebagaimana yang dikatakan olehNya.

Jadi, Kṛṣṇa berkata dalam Bhagavad-gītā,

bhūmir āpo 'nalo vāyuḥ
khaṁ mano buddhir eva ca
bhinnā prakṛtir aṣṭadhā
(BG 7.4)

"Semuanya itu adalah milikKu." Seperti halnya ketika aku berbicara. Saat aku berbicara, suaraku direkam. Dan kemudian ketika kita memutar rekaman suara itu kembali, maka suara yang sama akan terdengar. Dan kamu memahami bahwa, "Ini adalah suara guru kerohanianku ..." Tetapi aku tidak sedang berada di situ. Jadi, sekarang suara itu berbeda dengan diriku. Bhinnā. Bhinnā berarti "terpisah." Tetapi, begitu rekaman itu diputar kembali, setiap orang akan memahami, "Ini adalah Bhakti .. Bhaktivedanta Swami." Jadi kamu bisa memahami hal ini. Perlu pendidikan untuk memahami hal ini. Bahwa Kṛṣṇa .... (terputus).

Jadi, ye yathā māṁ (BG 4.11) .... Jadi, semakin banyak kamu menyibukkan dirimu di dalam pelayanan kepada Kṛṣṇa maka kamu akan semakin menginsyafi Kṛṣṇa.

sevonmukhe hi jihvādau
svayam eva sphuraty adaḥ
(CC Madhya 17.136)

Jadi, proses kita sangatlah sederhana. Cukup hanya dengan menyibukkan lidahmu saja. Sisihkan saja dahulu indria-indria lainnya, karena lidah itu sangatlah perkasa. Lidah bisa menjadi musuh kita yang paling sengit, tetapi ia juga bisa menjadi kawan kita yang paling baik. Itulah lidah. Karena itu śāstra mengatakan, sevonmukhe hi jihvādau, sibukkanlah lidahmu di dalam pelayanan kepada Tuhan, maka kemudian Beliau akan mengungkapkan diriNya. Alangkah indahnya.

Sekarang, apa yang harus kita lakukan dengan lidah kita? Kita berbicara, maka kita membicarakan Kṛṣṇa. Kita menyanyi, maka kita berjapa Kṛṣṇa. Kita makan, kita mengecap, maka kita makan Kṛṣṇa prasāda. Dengan demikian maka kamu akan memahami Kṛṣṇa. Meskipun kamu adalah orang bodoh yang tidak berpendidikan dan berasal dari kedudukan apapun di dalam kehidupan, tetapi tetap saja kamu bisa mempergunakan lidahmu untuk melayani Kṛṣṇa. Jangan makan apapun yang tidak dimakan oleh Kṛṣṇa - dengan begitu maka lidahmu akan menjadi sahabatmu yang terbaik. Dan jangan membicarakan apapun kecuali membicarakan tentang Kṛṣṇa. Jika kamu mengikuti kedua prinsip ini, maka Kṛṣṇa akan ada di dalam genggamanmu.

Terimakasih banyak.

Para penyembah : Jaya! Haribol!