ID/Prabhupada 1030 - Kehidupan Manusia Ini Dimaksudkan Untuk Memahami Tuhan - Itulah Satu-satunya Urusan Dalam Kehidupan Manusia

Revision as of 03:39, 27 November 2017 by Gusti (talk | contribs) (Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Indonesian Pages - 207 Live Videos Category:Prabhupada 1030 - in all Languages C...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)




740628 - Lecture at St. Pascal's Franciscan Seminary - Melbourne

Di dalam kesusastraan Veda dikatakan bahwa, ataḥ śrī-kṛṣṇa-nāmādi. Kṛṣṇa adalah nama Tuhan. Jadi, dikatakan bahwa nama Kṛṣṇa, bentuk Kṛṣṇa, perlengkapan Kṛṣṇa, kegiatan Kṛṣṇa ... Ataḥ śrī-kṛṣṇa-nāmādi, dimulai dari nama. Jadi, ataḥ śrī-kṛṣṇa-nāmādi na bhaved grāhyam indriyaiḥ. (CC Madhya 17.136). Indriya berari indria-indria. Kita tdak bisa memahami siapakah Kṛṣṇa atau Tuhan itu - namaNya, bentukNya, perlengkapanNya, kegiatanNya ... Kita tidak bisa memahami semua itu melalui indria-indria material kita yang tumpul ini. Lalu bagaimana caranya agar hal-hal itu bisa dipahami? Lagipula, kehidupan manusia ini dimaksudkan untuk memahami Tuhan Itulah satu-satunya urusan dalam kehidupan manusia.

Alam, alam material, sudah memberi kita kesempatan untuk memiliki kehidupan dalam wujud manusia ini. Fasilitas dari kehidupan ini, atau yang ada pada kehidupan dalam wujud manusia ini, diberikan hanya untuk memahami Tuhan. Kehidupan di dalam wujud lainnya - seperti para kucing dan anjing, pepohonan serta sangat banyak wujud kehidupan lainnya, ada 8.400.000 macam wujud kehidupan - jadi, di dalam wujud kehidupan lainnya itu, mustahil untuk bisa memahami siapakah Tuhan itu. Jika kita memanggil seekor anjing yang ada di negara anda, "Datanglah kemari. Kita akan membicarakan tentang Tuhan," maka, tidak, mustahil akan ada pemahaman akan hal itu. Tetapi pada kehidupan di dalam wujud manusia, ada kemungkinan untuk itu. Tidak menjadi masalah apakah itu di India, di Amerika ataupun di Australia. Setiap manusia, jika ia berusaha dan jika ia membaca kitab suci - apapun itu, Injil, Bhagavad-gītā ataukah Bhāgavata - maka ia akan memahami Tuhan.