ID/Prabhupada 1053 - Karena Anda Harus Mengatur Masyarakat, Maka Bukan Berarti Bahwa Anda Melupakan Hal Yang Sebenarnya

Revision as of 08:13, 30 November 2017 by Gusti (talk | contribs) (Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Indonesian Pages - 207 Live Videos Category:Prabhupada 1053 - in all Languages C...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)


750522 - Conversation B - Melbourne

Prabhupāda : Badan anda, diri anda, segala sesuatunya adalah milik Tuhan. Badan ini adalah badan material. Semua energi material itu, yaitu tanah, air, udara, api - segala sesuatunya adalah milik Tuhan. Lautan ini, samudera yang luas ini, adalah juga milik Tuhan. Anda tidak bisa menciptakan hal itu dan nenek moyang anda juga tidak bisa menciptakan hal itu. Jadi, badan ini terbuat dari tanah, air, udara, api, ada lima unsur. Jadi .... badan ini adalah juga milik Tuhan. Dan aku adalah sang jiwa, aku adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Tuhan. Karena itu segala sesuatunya adalah milik Tuhan. Inilah kesadaran Kṛṣṇa. Secara keliru kita sudah menyatakan bahwa, "Ini adalah milik kita." Jika demikian, maka itu adalah māyā. Māyā berarti "bukan yang sebenarnya". Itulah arti dari māyā.

Madhudviṣa : Śrīla Prabhupāda, konsep mengenai segala sesuatunya adalah milik Tuhan ini, konsep ini tidak bisa berfungsi kecuali jika setiap orang percaya bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan.

Prabhupāda : Jika demikian, maka semua orang mungkin sudah gila. Dan itu tidak akan mengubah kenyataannya. Jika sejumlah orang gila datang ke ruangan ini dan berseru, "Aku adalah sang pemilik. Kalian semua keluar," maka hal itu bukanlah merupakan kenyataannya. Raymond Lopez : Saya bisa memahami bahwa anda sedang membicarakan tentang lautan dan sebagainya, tetapi lautan digunakan oleh orang-orang.

Prabhupāda : Digunakan. Anda boleh menggunakannya. Tena tyaktena bhuñjīthāḥ. (ISO 1). Itulah petunjuk Veda. Apa yang sudah diberikan kepadamu, gunakanlah itu. Seperti halnya seorang ayah yang memiliki lima orang anak. Ia memberikan kepada anaknya, "Ini milikmu. Ini milikmu, kamu boleh menggunakannya." Tetapi para anak itu harus mengakui bahwa, "Ini adalah milik ayah kami. Ia sudah memberikannya kepada kami." Maka sama halnya, di dalam śāstra Veda dikatakan bahwa, "Segala sesuatu adalah milik Tuhan," dan apapun yang sudah diberikanNya kepadamu, kamu boleh menggunakannya. Jangan melanggar batas milik yang lainnya."

Raymond Lopez : Tetapi Beliau sudah memberikan .... Anda baru saja mengatakan bahwa jika Beliau sudah memberikan sesuatu kepada anda dan jangan melanggar batas milik yang lainnya, tetapi ada hal-hal tertentu yang dimiliki oleh seseorang atau yang dimiliki oleh suatu kelompok, yang, saya pikir, benar-benar bisa dikatakan bahwa ....

Prabhupāda : Dan sesuai dengan awalnya, kita harus menerima bahwa segala sesuatunya adalah milik Tuhan. Seperti halnya sang ayah dan sang anak. Sang anak harus memahami bahwa, "Ini adalah milik ayah." Itulah pengetahuan yang sebenarnya. Lalu, "Apapun yang sudah diberikan oleh ayah kepadaku, aku akan menggunakannya. Mengapa aku harus menjadi melanggar batas milik yang lainnya, milik para saudaraku, yang mereka dapatkan dari ayah?" Inilah pemahaman yang waras, "Mengapa aku harus bertengkar dengan saudara-saudaraku? Ayahku sudah memberi kepemilikan atas hal ini kepadanya, jadi biarlah ia menggunakan hal itu, dan apapun yang sudah diberikannya kepadaku, biarlah aku menggunakan hal itu. Mengapa aku harus melanggar batas miliknya?" Ini adalah pemikiran yang waras.

Raymond Lopez : Saya bisa memahami saat anda mengatakan, "Jangan melanggar batas milik orang lain." Dan saya yakin, jika saya memahami anda dengan benar, apa yang anda katakan adalah bahwa jika anda memiliki sesuatu, jika seseorang memberi anda sesuatu dan ada seseorang yang lain ingin menggunakannya, maka biarkanlah ia menggunakannya. Saya bisa memahami hal itu. Tetapi tidakkah dengan demikian anda menjadi berada dalam permasalahan dan tidak bisakah anda menghindari permasalahan seperti itu, di mana untuk beberapa alasan, anda tidak ingin ia menggunakannya?

Prabhupāda : Aku tidak mau menggunakan milikku?

Madhudviṣa : Ia berkata bahwa jika seseorang tidak ingin ... Jika anda tidak ingin seseorang menggunakan apa yang anda miliki. Jika seseorang berusaha memaksa untuk menggunakan ...

Prabhupāda : Bukan, itu adalah hal lain.

Raymond Lopez : Permasalahannya bisa muncul saat anda tidak menginginkan seseorang menggunakan apa yang sudah anda pergunakan untuk alasan-alasan tertentu. Anda mungkin sedang menggunakan hal itu sendiri saat itu. Bisa muncul permasalahan yang tidak anda inginkan ...

Madhudviṣa : Kita meyakini bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan. Jika seseorang lainnya tidak meyakini konsep itu dan lalu berusaha mempergunakan apa yang ....

Prabhupāda : Maka aku katakan, itu adalah suatu kekeliruan. Bahwa ia memiliki konsep yang keliru.

Wally Strobes : Baiklah, jadi bagaimana anda menyelesaikan, atau bagaimana anda mengatasi suatu keadaan ... Jika segala sesuatu adalah milik Tuhan, maka kita harus mengatur masyarakat dan .... 

Prabhupāda : Tetapi anda tidak boleh melupakan bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan. Karena anda harus mengatur masyarakat, maka bukan berarti bahwa anda melupakan hal yang sebenarnya.

Raymond Lopez : Jadi, saya sama sekali tidak berkeberatan terhadap gagasan itu. Tetapi itu adalah konsep yang ada pada kita, sedangkan sistem di mana kita bekerja di dalamnya saat ini memiliki konsep-konsep yang berbeda.

Prabhupāda : Maka sistem itu harus diperbaiki. sistem itu harus diperbaiki. Raymond Lopez : Sistem itu harus ... maaf?

Prabhupāda : Diperbaiki.

Madhudviṣa : Diperbaiki.