Jadi, keadaan kehidupan material ini merupakan suatu keadaan sakit. Kita tidak memahami hal itu. Tetapi kita justru berusaha untuk menikmati dalam keadaan sakit ini. Maka itu berarti kita sedang memperburuk penyakit tersebut — kita menjadi harus terus berada dalam keadaan sakit. Kita tidak sedang menyembuhkan penyakitnya. Sama halnya seperti sang dokter yang memberikan larangan, “Wahai pasienku, jangan makan yang seperti ini. Jangan minum yang seperti ini. Minumlah pil ini.” Jadi, ada beberapa larangan serta tata cara dan peraturan — hal-hal itu disebut sebagai tapasya. Tetapi jika sang pasien berpikir bahwa, “Mengapa saya harus mengikuti semua larangan ini? Saya akan makan apapun yang saya suka. Saya akan melakukan apapun yang saya suka. Saya ini bebas,” maka ia tidak akan sembuh. Ia tidak akan sembuh.
|