ID/BG 3.33: Difference between revisions
(Bhagavad-gita Compile Form edit) |
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
==== ŚLOKA 33 ==== | ==== ŚLOKA 33 ==== | ||
<div class="devanagari"> | |||
:सदृशं चेष्टते स्वस्याः प्रकृतेर्ज्ञानवानपि । | |||
:प्रकृतिं यान्ति भूतानि निग्रहः किं करिष्यति ॥३३॥ | |||
</div> | |||
<div class="verse"> | <div class="verse"> | ||
: | :sadṛśaḿ ceṣṭate svasyāḥ | ||
: | :prakṛter jñānavān api | ||
: | :prakṛtiḿ yānti bhūtāni | ||
: | :nigrahaḥ kiḿ kariṣyati | ||
</div> | </div> | ||
Line 17: | Line 21: | ||
<div class="synonyms"> | <div class="synonyms"> | ||
''sadṛśam''—sesuai dengan; ''ceṣṭate''—berusaha; ''svasyāḥ''—oleh milik dirinya; ''prakṛteḥ''—sifat-sifat alam; ''jñāna-vān''—bijaksana; ''api''—walaupun; ''prakṛtim''—alam; ''yānti''—menjalani; ''bhūtāni''—semua makhluk hidup; ''nigrahaḥ''—pengekangan; ''kim''—apa; ''kariṣyāti''—dapat mencapai. | |||
</div> | </div> | ||
Line 29: | Line 33: | ||
<div class="purport"> | <div class="purport"> | ||
Kalau seseorang belum mantap pada tingkat rohani kesadaran Kṛṣṇa, ia tidak dapat dibebaskan dari pengaruh sifat-sifat alam material, sebagaimana dibenarkan oleh Kṛṣṇa dalam Bab Tujuh (7.14). Karena itu, orang yang paling terdidik sekalipun di bidang material tidak mungkin keluar dari ikatan māyā hanya dengan pengetahuan teori, atau dengan memisahkan sang roh dari badan. Ada banyak orang yang hanya namanya saja rohaniwan yang secara lahiriah menyamar seolah-olah mereka sudah maju di bidang ilmu pengetahuan rohani, tetapi di dalam hati atau secara sembunyi-sembunyi mereka sepenuhnya di bawah sifat-sifat alam tertentu yang tidak dapat dilampauinya. Menurut perguruan tinggi, mungkin seseorang berpengetahuan tinggi, tetapi oleh karena pergaulannya dengan alam material sejak lama, dia berada dalam ikatan. Kesadaran Kṛṣṇa membantu seseorang untuk keluar dari ikatan material, walaupun barangkali dia sibuk dalam tugas-tugas yang sudah ditetapkan untuknya menurut kehidupan material. Karena itu, tanpa menjadi sadar akan Kṛṣṇa sepenuhnya, hendaknya orang jangan meninggalkan tugas-tugas kewajibannya. Hendaknya orang jangan tiba-tiba meninggalkan tugas-tugas kewajibannya dan menjadi apa yang hanya namanya saja yogī atau rohaniwan dengan cara yang tidak wajar. Lebih baik menjadi mantap dalam kedudukan sendiri dan berusaha mencapai kesadaran Kṛṣṇa di bawah latihan yang lebih tinggi. Dengan demikian, ia dapat menjadi bebas dari cengkraman māyā | Kalau seseorang belum mantap pada tingkat rohani kesadaran Kṛṣṇa, ia tidak dapat dibebaskan dari pengaruh sifat-sifat alam material, sebagaimana dibenarkan oleh Kṛṣṇa dalam Bab Tujuh (7.14). Karena itu, orang yang paling terdidik sekalipun di bidang material tidak mungkin keluar dari ikatan ''māyā'' hanya dengan pengetahuan teori, atau dengan memisahkan sang roh dari badan. Ada banyak orang yang hanya namanya saja rohaniwan yang secara lahiriah menyamar seolah-olah mereka sudah maju di bidang ilmu pengetahuan rohani, tetapi di dalam hati atau secara sembunyi-sembunyi mereka sepenuhnya di bawah sifat-sifat alam tertentu yang tidak dapat dilampauinya. Menurut perguruan tinggi, mungkin seseorang berpengetahuan tinggi, tetapi oleh karena pergaulannya dengan alam material sejak lama, dia berada dalam ikatan. Kesadaran Kṛṣṇa membantu seseorang untuk keluar dari ikatan material, walaupun barangkali dia sibuk dalam tugas-tugas yang sudah ditetapkan untuknya menurut kehidupan material. Karena itu, tanpa menjadi sadar akan Kṛṣṇa sepenuhnya, hendaknya orang jangan meninggalkan tugas-tugas kewajibannya. Hendaknya orang jangan tiba-tiba meninggalkan tugas-tugas kewajibannya dan menjadi apa yang hanya namanya saja ''yogī'' atau rohaniwan dengan cara yang tidak wajar. Lebih baik menjadi mantap dalam kedudukan sendiri dan berusaha mencapai kesadaran Kṛṣṇa di bawah latihan yang lebih tinggi. Dengan demikian, ia dapat menjadi bebas dari cengkraman ''māyā'' Kṛṣṇa. | ||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 02:05, 28 June 2018
ŚLOKA 33
- सदृशं चेष्टते स्वस्याः प्रकृतेर्ज्ञानवानपि ।
- प्रकृतिं यान्ति भूतानि निग्रहः किं करिष्यति ॥३३॥
- sadṛśaḿ ceṣṭate svasyāḥ
- prakṛter jñānavān api
- prakṛtiḿ yānti bhūtāni
- nigrahaḥ kiḿ kariṣyati
Sinonim
sadṛśam—sesuai dengan; ceṣṭate—berusaha; svasyāḥ—oleh milik dirinya; prakṛteḥ—sifat-sifat alam; jñāna-vān—bijaksana; api—walaupun; prakṛtim—alam; yānti—menjalani; bhūtāni—semua makhluk hidup; nigrahaḥ—pengekangan; kim—apa; kariṣyāti—dapat mencapai.
Terjemahan
Orang yang berpengetahuanpun bertindak menurut sifatnya sendiri, sebab semua orang mengikuti sifat yang telah diperolehnya dari tiga sifat alam. Karena itu apa yang dapat dicapai dengan pengekangan?
Penjelasan
Kalau seseorang belum mantap pada tingkat rohani kesadaran Kṛṣṇa, ia tidak dapat dibebaskan dari pengaruh sifat-sifat alam material, sebagaimana dibenarkan oleh Kṛṣṇa dalam Bab Tujuh (7.14). Karena itu, orang yang paling terdidik sekalipun di bidang material tidak mungkin keluar dari ikatan māyā hanya dengan pengetahuan teori, atau dengan memisahkan sang roh dari badan. Ada banyak orang yang hanya namanya saja rohaniwan yang secara lahiriah menyamar seolah-olah mereka sudah maju di bidang ilmu pengetahuan rohani, tetapi di dalam hati atau secara sembunyi-sembunyi mereka sepenuhnya di bawah sifat-sifat alam tertentu yang tidak dapat dilampauinya. Menurut perguruan tinggi, mungkin seseorang berpengetahuan tinggi, tetapi oleh karena pergaulannya dengan alam material sejak lama, dia berada dalam ikatan. Kesadaran Kṛṣṇa membantu seseorang untuk keluar dari ikatan material, walaupun barangkali dia sibuk dalam tugas-tugas yang sudah ditetapkan untuknya menurut kehidupan material. Karena itu, tanpa menjadi sadar akan Kṛṣṇa sepenuhnya, hendaknya orang jangan meninggalkan tugas-tugas kewajibannya. Hendaknya orang jangan tiba-tiba meninggalkan tugas-tugas kewajibannya dan menjadi apa yang hanya namanya saja yogī atau rohaniwan dengan cara yang tidak wajar. Lebih baik menjadi mantap dalam kedudukan sendiri dan berusaha mencapai kesadaran Kṛṣṇa di bawah latihan yang lebih tinggi. Dengan demikian, ia dapat menjadi bebas dari cengkraman māyā Kṛṣṇa.