ID/BG 3.6: Difference between revisions

(Bhagavad-gita Compile Form edit)
 
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
 
Line 5: Line 5:


==== ŚLOKA 6 ====
==== ŚLOKA 6 ====
<div class="devanagari">
:कर्मेन्द्रियाणि संयम्य य आस्ते मनसा स्मरन् ।
:इन्द्रियार्थान्विमूढात्मा मिथ्याचारः स उच्यते ॥६॥
</div>


<div class="verse">
<div class="verse">
:''karmendriyāṇi saḿyamya''
:karmendriyāṇi saḿyamya
:''ya āste manasā smaran''
:ya āste manasā smaran
:''indriyārthān vimūḍhātmā''
:indriyārthān vimūḍhātmā
:''mithyācāraḥ sa ucyate''
:mithyācāraḥ sa ucyate
 
</div>
</div>


Line 17: Line 21:


<div class="synonyms">
<div class="synonyms">
karma-indriyāṇi—lima indera yang bekerja; saḿyamya—mengendalikan; yah—siapapun yang; aste—tetap; manasā—oleh pikiran; smaran—berpikir tentang; indriya-arthān—obyek-obyek indera; vimūḍha—bodoh; ātmā—roh; mithyā-ācāraḥ—orang yang berpura-pura; saḥ—dia; ucyate—disebut.
''karma-indriyāṇi''—lima indera yang bekerja; ''saḿyamya''—mengendalikan; ''yah''—siapapun yang; ''aste''—tetap; ''manasā''—oleh pikiran; ''smaran''—berpikir tentang; ''indriya-arthān''—obyek-obyek indera; ''vimūḍha''—bodoh; ''ātmā''—roh; ''mithyā-ācāraḥ''—orang yang berpura-pura; ''saḥ''—dia; ''ucyate''—disebut.
</div>
</div>


Line 29: Line 33:


<div class="purport">
<div class="purport">
Ada banyak orang yang berpura-pura yang menolak bekerja dalam kesadaran Kṛṣṇa tetapi membuat pertunjukkan meditasi, sambil sungguh-sungguh merenungkan kenikmatan indera-indera dalam pikiran. Orang yang berpura-pura seperti itu juga barangkali berbicara tentang filsafat yang hambar untuk menipu pengikut yang sudah pintar, tetapi menurut ayat ini, orang itu adalah penipu yang paling besar. Demi kenikmatan indera-indera, seseorang dapat bertindak sebagai apapun dalam susunan dalam masyarakat, tetapi kalau seseorang mengikuti aturan dan peraturan statusnya yang khusus, berangsur-angsur dia dapat maju dalam menyucikan kehidupannya. Tetapi kalau dia menyamar sebagai yogi sambil sebenarnya mencari obyek-obyek kepuasan indera-indera, maka dia harus disebut penipu yang paling besar, meskipun kadang-kadang dia membicarakan filsafat. Pengetahuan orang seperti itu tidak berharga, sebab efek pengetahuan orang yang berdosa seperti itu diambil oleh tenaga Tuhan yang mengkhayalkan. Pikiran orang yang berpura-pura seperti itu selalu tidak suci, karena itu, pertunjukkan meditasi yoganya tidak berharga sama sekali.
Ada banyak orang yang berpura-pura yang menolak bekerja dalam kesadaran Kṛṣṇa tetapi membuat pertunjukkan meditasi, sambil sungguh-sungguh merenungkan kenikmatan indria-indira dalam pikiran. Orang yang berpura-pura seperti itu juga barangkali berbicara tentang filsafat yang hambar untuk menipu pengikut yang sudah pintar, tetapi menurut ayat ini, orang itu adalah penipu yang paling besar. Demi kenikmatan indria-indria, seseorang dapat bertindak sebagai apapun dalam susunan dalam masyarakat, tetapi kalau seseorang mengikuti aturan dan peraturan statusnya yang khusus, berangsur-angsur dia dapat maju dalam menyucikan kehidupannya. Tetapi kalau dia menyamar sebagai ''yogī'' sambil sebenarnya mencari obyek-obyek kepuasan indria-indria, maka dia harus disebut penipu yang paling besar, meskipun kadang-kadang dia membicarakan filsafat. Pengetahuan orang seperti itu tidak berharga, sebab efek pengetahuan orang yang berdosa seperti itu diambil oleh tenaga Tuhan yang mengkhayalkan. Pikiran orang yang berpura-pura seperti itu selalu tidak suci, karena itu, pertunjukkan meditasi ''yoga''nya tidak berharga sama sekali.
</div>
</div>



Latest revision as of 02:12, 28 June 2018

Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 6

कर्मेन्द्रियाणि संयम्य य आस्ते मनसा स्मरन् ।
इन्द्रियार्थान्विमूढात्मा मिथ्याचारः स उच्यते ॥६॥
karmendriyāṇi saḿyamya
ya āste manasā smaran
indriyārthān vimūḍhātmā
mithyācāraḥ sa ucyate

Sinonim

karma-indriyāṇi—lima indera yang bekerja; saḿyamya—mengendalikan; yah—siapapun yang; aste—tetap; manasā—oleh pikiran; smaran—berpikir tentang; indriya-arthān—obyek-obyek indera; vimūḍha—bodoh; ātmā—roh; mithyā-ācāraḥ—orang yang berpura-pura; saḥ—dia; ucyate—disebut.

Terjemahan

Orang yang mengekang indera-indera yang bekerja tetapi pikirannya merenungkan obyek-obyek indera pasti menipu dirinya sendiri dan disebut orang yang berpura-pura

Penjelasan

Ada banyak orang yang berpura-pura yang menolak bekerja dalam kesadaran Kṛṣṇa tetapi membuat pertunjukkan meditasi, sambil sungguh-sungguh merenungkan kenikmatan indria-indira dalam pikiran. Orang yang berpura-pura seperti itu juga barangkali berbicara tentang filsafat yang hambar untuk menipu pengikut yang sudah pintar, tetapi menurut ayat ini, orang itu adalah penipu yang paling besar. Demi kenikmatan indria-indria, seseorang dapat bertindak sebagai apapun dalam susunan dalam masyarakat, tetapi kalau seseorang mengikuti aturan dan peraturan statusnya yang khusus, berangsur-angsur dia dapat maju dalam menyucikan kehidupannya. Tetapi kalau dia menyamar sebagai yogī sambil sebenarnya mencari obyek-obyek kepuasan indria-indria, maka dia harus disebut penipu yang paling besar, meskipun kadang-kadang dia membicarakan filsafat. Pengetahuan orang seperti itu tidak berharga, sebab efek pengetahuan orang yang berdosa seperti itu diambil oleh tenaga Tuhan yang mengkhayalkan. Pikiran orang yang berpura-pura seperti itu selalu tidak suci, karena itu, pertunjukkan meditasi yoganya tidak berharga sama sekali.