ID/BG 3.8: Difference between revisions

(Bhagavad-gita Compile Form edit)
 
(Vanibot #0019: LinkReviser - Revised links and redirected them to the de facto address when redirect exists)
 
Line 5: Line 5:


==== ŚLOKA 8 ====
==== ŚLOKA 8 ====
<div class="devanagari">
:नियतं कुरु कर्म त्वं कर्म ज्यायो ह्यकर्मणः ।
:शरीरयात्रापि च ते न प्रसिद्ध्येदकर्मणः ॥८॥
</div>


<div class="verse">
<div class="verse">
:''niyataḿ kuru karma tvaḿ''
:niyataḿ kuru karma tvaḿ
:''karma jyāyo hy akarmaṇaḥ''
:karma jyāyo hy akarmaṇaḥ
:''śarīra-yātrāpi ca te''
:śarīra-yātrāpi ca te
:''na prasiddhyed akarmaṇaḥ''
:na prasiddhyed akarmaṇaḥ
 
</div>
</div>


Line 17: Line 21:


<div class="synonyms">
<div class="synonyms">
niyatam—ditetapkan; kuru—lakukanlah; karma—tugas kewajiban; tvām—engkau; karma—pekerjaan; jyāyaḥ—lebih baik; hi—pasti; akarmaṇaḥ—daripada tidak bekerja; śarīra—jasmani; yātrā—pemeliharaan; api—walaupun; ca—juga; te—milik engkau; na—tidak pernah; prasiddhyet—dilaksanakan; akarmaṇaḥ—tanpa bekerja.
''niyatam''—ditetapkan; ''kuru''—lakukanlah; ''karma''—tugas kewajiban; ''tvām''—engkau; ''karma''—pekerjaan; ''jyāyaḥ''—lebih baik; ''hi''—pasti; ''akarmaṇaḥ''—daripada tidak bekerja; ''śarīra''—jasmani; ''yātrā''—pemeliharaan; ''api''—walaupun; ''ca''—juga; ''te''—milik engkau; ''na''—tidak pernah; ''prasiddhyet''—dilaksanakan; ''akarmaṇaḥ''—tanpa bekerja.
</div>
</div>


Line 29: Line 33:


<div class="purport">
<div class="purport">
Ada banyak juru semadi palsu yang menyamar sebagai orang keturunan bangsawan, dan banyak professional yang hebat yang menyamar secara palsu seolah-olah mereka sudah mengorbankan segala sesuatu demi kemajuan dalam kehidupan rohani. Śrī Kṛṣṇa tidak menginginkan Arjuna menjadi orang yang berpura-pura. Melainkan, Kṛṣṇa ingin agar Arjuna melakukan tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan sebagaimana ditentukan untuk para kṣatriya. Arjuna berumah tangga dan menjadi jendral di bidang militer. Karena itu, lebih baik Arjuna tetap demikian dan melaksanakan tugas kewajiban keagamaan sebagaimana dianjurkan bagi seorang ksatriya yang berumah tangga. Kegiatan seperti itu berangsur-angsur menyucikan hati orang duniawi dan membebaskan dirinya dari pencemaran material. Apa yang hanya namanya saja melepaskan ikatan dengan tujuan mencari rejeki tidak dibenarkan oleh Kṛṣṇa, ataupun dibenarkan oleh Kitab Suci manapun. Bagaimanapun, seseorang harus memelihara jiwa dan raganya dengan sejenis pekerjaan. Hendaknya pekerjaan jangan ditinggalkan secara bertingkah saja, tanpa penyucian kecenderungan-kecenderungan duniawi. Siapapun yang berada di dunia material tentu saja memiliki kecenderungan yang tidak suci untuk berkuasa di atas alam material, atau dengan kata lain, untuk kepuasan indera-indera. Kecenderungan-kecenderungan yang kotor seperti itu harus dihilangkan. Tanpa berbuat demikian, melalui tugas-tugas yang telah ditetapkan, hendaknya seseorang tidak berusaha menjadi apa yang hanya namanya saja rohaniwan, meninggalkan ikatan terhadap pekerjaan dan hidup dibiayai orang lain.
Ada banyak juru semadi palsu yang menyamar sebagai orang keturunan bangsawan, dan banyak profesional yang hebat yang menyamar secara palsu seolah-olah mereka sudah mengorbankan segala sesuatu demi kemajuan dalam kehidupan rohani. Śrī Kṛṣṇa tidak menginginkan Arjuna menjadi orang yang berpura-pura. Melainkan, Kṛṣṇa ingin agar Arjuna melakukan tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan sebagaimana ditentukan untuk para ''kṣatriya''. Arjuna berumah tangga dan menjadi jendral di bidang militer. Karena itu, lebih baik Arjuna tetap demikian dan melaksanakan tugas kewajiban keagamaan sebagaimana dianjurkan bagi seorang ''kṣatriya'' yang berumah tangga. Kegiatan seperti itu berangsur-angsur menyucikan hati orang duniawi dan membebaskan dirinya dari pencemaran material. Apa yang hanya namanya saja melepaskan ikatan dengan tujuan mencari rejeki tidak dibenarkan oleh Kṛṣṇa, ataupun dibenarkan oleh Kitab Suci manapun. Bagaimanapun, seseorang harus memelihara jiwa dan raganya dengan sejenis pekerjaan. Hendaknya pekerjaan jangan ditinggalkan secara bertingkah saja, tanpa penyucian kecenderungan-kecenderungan duniawi. Siapapun yang berada di dunia material tentu saja memiliki kecenderungan yang tidak suci untuk berkuasa di atas alam material, atau dengan kata lain, untuk kepuasan indera-indera. Kecenderungan-kecenderungan yang kotor seperti itu harus dihilangkan. Tanpa berbuat demikian, melalui tugas-tugas yang telah ditetapkan, hendaknya seseorang tidak berusaha menjadi apa yang hanya namanya saja rohaniwan, meninggalkan ikatan terhadap pekerjaan dan hidup dibiayai orang lain.
</div>
</div>



Latest revision as of 02:13, 28 June 2018

Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 8

नियतं कुरु कर्म त्वं कर्म ज्यायो ह्यकर्मणः ।
शरीरयात्रापि च ते न प्रसिद्ध्येदकर्मणः ॥८॥
niyataḿ kuru karma tvaḿ
karma jyāyo hy akarmaṇaḥ
śarīra-yātrāpi ca te
na prasiddhyed akarmaṇaḥ

Sinonim

niyatam—ditetapkan; kuru—lakukanlah; karma—tugas kewajiban; tvām—engkau; karma—pekerjaan; jyāyaḥ—lebih baik; hi—pasti; akarmaṇaḥ—daripada tidak bekerja; śarīra—jasmani; yātrā—pemeliharaan; api—walaupun; ca—juga; te—milik engkau; na—tidak pernah; prasiddhyet—dilaksanakan; akarmaṇaḥ—tanpa bekerja.

Terjemahan

Lakukanlah tugas kewajibanmu yang telah ditetapkan, sebab melakukan hal demikian lebih baik daripada tidak bekerja. Seseorang bahkan tidak dapat memelihara badan jasmaninya tanpa bekerja.

Penjelasan

Ada banyak juru semadi palsu yang menyamar sebagai orang keturunan bangsawan, dan banyak profesional yang hebat yang menyamar secara palsu seolah-olah mereka sudah mengorbankan segala sesuatu demi kemajuan dalam kehidupan rohani. Śrī Kṛṣṇa tidak menginginkan Arjuna menjadi orang yang berpura-pura. Melainkan, Kṛṣṇa ingin agar Arjuna melakukan tugas-tugas kewajiban yang telah ditetapkan sebagaimana ditentukan untuk para kṣatriya. Arjuna berumah tangga dan menjadi jendral di bidang militer. Karena itu, lebih baik Arjuna tetap demikian dan melaksanakan tugas kewajiban keagamaan sebagaimana dianjurkan bagi seorang kṣatriya yang berumah tangga. Kegiatan seperti itu berangsur-angsur menyucikan hati orang duniawi dan membebaskan dirinya dari pencemaran material. Apa yang hanya namanya saja melepaskan ikatan dengan tujuan mencari rejeki tidak dibenarkan oleh Kṛṣṇa, ataupun dibenarkan oleh Kitab Suci manapun. Bagaimanapun, seseorang harus memelihara jiwa dan raganya dengan sejenis pekerjaan. Hendaknya pekerjaan jangan ditinggalkan secara bertingkah saja, tanpa penyucian kecenderungan-kecenderungan duniawi. Siapapun yang berada di dunia material tentu saja memiliki kecenderungan yang tidak suci untuk berkuasa di atas alam material, atau dengan kata lain, untuk kepuasan indera-indera. Kecenderungan-kecenderungan yang kotor seperti itu harus dihilangkan. Tanpa berbuat demikian, melalui tugas-tugas yang telah ditetapkan, hendaknya seseorang tidak berusaha menjadi apa yang hanya namanya saja rohaniwan, meninggalkan ikatan terhadap pekerjaan dan hidup dibiayai orang lain.