ID/Prabhupada 0990 - Cinta Itu Bukanlah Berarti Bahwa "Aku Mencintai Diriku Sendiri," Dan Kemudian Aku Bermeditasi Pada Cinta Tersebut - Bukan: Difference between revisions
(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Indonesian Pages - 207 Live Videos Category:Prabhupada 0990 - in all Languages C...") |
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version) |
||
Line 10: | Line 10: | ||
<!-- END CATEGORY LIST --> | <!-- END CATEGORY LIST --> | ||
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE --> | <!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE --> | ||
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0989 - Atas Karunia Guru, Maka Seseorang Mendapatkan Kṛṣṇa - Inilah Bhagavad-bhakti-yoga|0989|ID/Prabhupada | {{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0989 - Atas Karunia Guru, Maka Seseorang Mendapatkan Kṛṣṇa - Inilah Bhagavad-bhakti-yoga|0989|ID/Prabhupada 0991 - Jugala-pīriti, Urusan Percintaan Antara Rādhā Dan Kṛṣṇa|0991}} | ||
<!-- END NAVIGATION BAR --> | <!-- END NAVIGATION BAR --> | ||
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK--> | <!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK--> | ||
<div class="center"> | <div class="center"> | ||
Line 21: | Line 20: | ||
<!-- BEGIN VIDEO LINK --> | <!-- BEGIN VIDEO LINK --> | ||
{{youtube_right| | {{youtube_right|88qBlOSM6Kg|Cinta Itu Bukanlah Berarti Bahwa "Aku Mencintai Diriku Sendiri," Dan Kemudian Aku Bermeditasi Pada Cinta Tersebut - Bukan<br/>- Prabhupāda 0990}} | ||
<!-- END VIDEO LINK --> | <!-- END VIDEO LINK --> | ||
Line 38: | Line 37: | ||
:tad viddhi praṇipātena | :tad viddhi praṇipātena | ||
:paripraśnena sevayā | :paripraśnena sevayā | ||
:([[ | :([[ID/BG 4.34|BG 4.34]]) | ||
</div> | </div> | ||
Line 68: | Line 67: | ||
:brahma-bhūtaḥ prasannātmā | :brahma-bhūtaḥ prasannātmā | ||
:na śocati na kāṅkṣati | :na śocati na kāṅkṣati | ||
:([[ | :([[ID/BG 18.54|BG 18.54]]) | ||
</div> | </div> | ||
Latest revision as of 03:56, 12 July 2019
740724 - Lecture SB 01.02.20 - New York
Bhagavad-bhakti-yoga. Itu adalah satu jenis yoga yang merupakan yoga yang sebenarnya. Sistem yoga yang tertinggi adalah bhagavad-bhakti dan bhagavad-bhakti-yoga dimulai dengan, ādau gurv-āśrayaḥ. Yang pertama-tama harus dilakukan adalah berserah diri kepada guru.
- tad viddhi praṇipātena
- paripraśnena sevayā
- (BG 4.34)
Inisiasi secara resmi tidaklah ada artinya. Seseorang harus berserah diri sepenuhnya kepada guru dan jika hal itu tidak dilakukan, maka inisiasi tidak ada artinya. Divya jñāna hṛde prokāśito. Divya-jñāna artinya adalah, "pengetahuan rohani." Jadi, jika kamu ingin mengelabui guru dengan menjadi seorang diplomat atau seorang penipu, maka kekurang-ajaran seperti ini tidak akan membantu dalam pelaksanaan bhagavad-bhakti-yoga. Kamu mungkin bisa mendapatkan sesuatu yang lain, sejumlah keuntungan material, namun kehidupan spiritualmu akan menjadi rusak.
Jadi, gerakan kesadaran Kṛṣṇa ini dimaksudkan bagi pencerahan spiritual, bukan bagi bagaimana caranya untuk mendapatkan uang, bagaimana caranya untuk mengumpulkan uang. Yang seperti itu bukanlah kesadaran Kṛṣṇa. Caitanya Mahāprabhu mengajarkan,
- na dhanaṁ na janaṁ na sundarīṁ
- kavitāṁ vā jagad-īśa kāmaye
- (CC Antya 20.29, Śikṣāṣṭaka 4)
Na dhanaṁ. Para orang-orang materialistis, apa yang mereka inginkan? Mereka menginginkan uang. Mereka juga menginginkan adanya pengikut serta bawahan yang banyak, dan juga istri yang baik serta cantik. Ini adalah sifat-sifat materialistik. Tetapi Caitanya Mahāprabhu menolak hal ini. Na dhanaṁ, "Tidak, tidak. Aku tidak menginginkan uang." Inilah ajaranNya. Na dhanaṁna na janaṁ, "Aku tidak ingin menguasai orang lain." Tidak. Na … Na dhanaṁ na janaṁ na sundarīṁ kavitāṁ, suatu khayalan puitis tentang istri yang baik dan cantik. Tetapi, "Aku juga tidak menginginkan hal itu." Lalu apa yang diinginkan? Bhagavad-bhakti-yoga,
- mama janmani janmanīśvare
- bhavatād bhaktir ahaitukī tvayi
- (CC Antya 20.29, Śikṣāṣṭaka 4)
Bhagavad-bhakti-yoga bahkan tidak menginginkan pembebasan sekalipun. Mengapa Kṛṣṇa, yang adalah Caitanya Mahāprabhu, mengatakan, janmani janmani, "kelahiran demi kelahiran ....?" Seseorang yang sudah terbebaskan, ia tidak lagi menerima kelahiran di dunia material ini. Mereka yang adalah kaum impersonalis, mereka menyatu ke dalam cahaya, ke dalam sinar dari tubuh Kṛṣṇa, dan mereka yang adalah para penyembah, mereka mendapatkan ijin untuk memasuki Vaikuṇṭha atau Goloka Vṛndāvana.
(berbisik) Jangan ribut.
Jadi, jika kita menginginkan prasnanna mana, kegembiraan yang kekal - maka itu adalah kehidupan spiritual. Dan bukannya menjadi selalu murung, sambil terus membuat sejumlah rencana. Itu bukanlah kehidupan spiritual. Kamu tidak akan menemukan satupun orang materialistis yang penuh dengan kegembiraan. Ia selalu murung, selalu berpikir, sambil merokok serta minum-minum, lalu membuat rencana-rencana yang besar. Itu adalah sifat-sifat yang materialistik. Dan, bhagavad-bhakti-yogataḥ, prasanna-manaso. Di dalam Bhagavad-gītā dinyatakan,
- brahma-bhūtaḥ prasannātmā
- na śocati na kāṅkṣati
- (BG 18.54)
Prasannātmā. Inilah kehidupan spiritual. Begitu kamu benar-benar berada di dalam kehidupan spiritual, maka tidak menjadi masalah apakah kamu berada dalam filsafat impersonal maupun di dalam filsafat personal, karena keduanya merupakan para spiritualis. Perbedaannya hanyalah bahwa kaum impersonalis berpikir bahwa, "Aku adalah sang jiwa, Tuhan juga adalah sang jiwa. Karena itu kita adalah satu dan kita akan menyatu ke dalam hal itu." Sāyujya-mukti. Kṛṣṇa memberi mereka sāyujya-mukti. Tetapi hal itu tidaklah terlalu aman, karena ānandamayo 'bhyāsāt. (Vedānta-sūtra 1.1.12).
Ānanda, ānanda yang sebenarnya, tidak bisa diinsyafi hanya oleh satu orang saja. Harus selalu ada dua orang. Cinta itu bukanlah berarti bahwa "aku mencintai diriku sendiri," dan kemudian aku bermeditasi pada cinta tersebut. Bukan Harus ada orang yang lain, orang yang dicintai. Karena itu, dvaitavāda. Begitu kamu sampai pada pendidikan bhakti, maka hal itu pasti merupakan dvaitavāda, dua pihak - Kṛṣṇa dan penyembah Kṛṣṇa. Dan pertukaran cinta kasih antara Kṛṣṇa dengan pelayan Kṛṣṇa tersebut disebut sebagai bhakti. Semua urusan, kegiatan dan hal yang terkait dengan itu disebut sebagai bhakti. Karena itu dikatakan, bhagavad-bhakti-yoga. Bukan monisme, bukan penyatuan. Selalu ada seorang bhakta ... selalu ada sang penyembah yang berusaha untuk memuaskan Kṛṣṇa.