ID/BG 8.12

Revision as of 17:16, 10 January 2018 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 12

sarva-dvārāṇi saḿyamya
mano hṛdi nirudhya ca
mūrdhny ādhāyātmanaḥ prāṇam
āsthito yoga-dhāraṇām

Sinonim

sarva-dvārāṇi—semua pintu gerbang pada badan; saḿyamya—mengendalikan; manaḥ—pikiran; hṛdi—di dalam jantung; nirudhya—mengurung; ca—juga; mūrdhni—pada kepala; ādhāya—memantapkan; ātmanāḥ—sang roh; prāṇam—udara kehidupan; āsthitāḥ—mantap dalam; yoga-dhāraṇām—keadaan yoga.

Terjemahan

Keadaan yoga ialah ketidak-terikatan terhadap segala kesibukan indria-indria. Dengan menutup segala pintu indria-indria dan memusatkan pikiran pada jantung dan udara kehidupan pada ubun-ubun, seseorang menjadi mantap dalam yoga.

Penjelasan

Untuk berlatih yoga sebagaimana dianjurkan di sini, lebih dahulu seseorang harus menutup gerbang segala kenikmatan indria-indria. Latihan ini disebut pratyāhāra, atau menarik indria-indria dari obyek indria. Indria-indria untuk mengumpulkan pengetahuan—mata, telinga, hidung, lidah dan peraba hendaknya dikendalikan sepenuhnya dan jangan dibiarkan menjadi sibuk dalam kepuasan sendiri. Dengan cara demikian, pikiran dipusatkan kepada Roh Yang Utama di dalam jantung, dan daya hidup diangkat sampai ubun-ubun. Dalam Bab Enam, proses ini diuraikan secara terperinci. Tetapi sebagaimana disebut dalam Bab Enam, latihan ini tidak praktis pada jaman ini. Proses terbaik ialah kesadaran Kṛṣṇa. Kalau seseorang selalu dapat memusatkan pikirannya kepada Kṛṣṇa dalam bhakti, mudah sekali berada dalam semadi rohani yang tidak terganggu, atau dalam samādhi.