ID/BG 7.4

Revision as of 10:00, 5 January 2018 by Gusti (talk | contribs) (Bhagavad-gita Compile Form edit)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Śrī Śrīmad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupāda


ŚLOKA 4

bhūmir āpo 'nalo vāyuḥ
khaḿ mano buddhir eva ca
ahańkāra itīyaḿ me
bhinnā prakṛtir aṣṭadhā

Sinonim

bhūmiḥ—tanah; āpaḥ—air; analaḥ—api; vāyuḥ—udara; kham—angkasa; manaḥ—pikiran; buddhiḥ—kecerdasan; evā—pasti; ca—dan; ahańkāraḥ—keakuan yang palsu; iti—demikian; iyam—semua ini; me—milik-Ku; bhinnā—terpisah; prakṛtiḥ—tenaga-tenaga; aṣṭadhā—delapan jenis.

Terjemahan

Tanah, air, api, udara, angkasa, pikiran, kecerdasan dan keakuan yang palsu—secara keseluruhan delapan unsur ini merupakan tenaga-tenaga material yang terpisah dari DiriKu.

Penjelasan

Ilmu pengetahuan Ketuhanan menganalisis kedudukan dasar Tuhan dan berbagai tenaga Beliau. Alam material disebut prakṛti, atau tenaga Tuhan dalam berbagai titisan puruṣa Beliau (penjelmaan-penjelmaan) sebagaimana diuraikan dalam Sātvata-tantra:

viṣṇos tu trīṇi rūpāṇi
puruṣākhyāny atho viduḥ
ekaḿ tu mahatāḥ sraṣṭṛ
dvitīyaḿ tv aṇḍa-saḿsthitam
tṛtīyaḿ sarva-bhūta-sthaḿ
tāni jñātvā vimucyate

"Untuk ciptaan material, penjelmaan yang berkuasa penuh dari Śrī Kṛṣṇa berwujud sebagai tiga Viṣṇu. Yang pertama adalah, Mahā-Viṣṇu, menciptakan seluruh tenaga material, yang bernama mahat-tattva. Yang kedua, Garbhodakaśāyī Viṣṇu, memasuki seluruh alam semesta untuk menciptakan keaneka-warnaan di dalam tiap-tiap alam semesta itu. Yang ketiga, Kṣīrodakaśāyī Viṣṇu, tersebar sebagai Roh Yang Utama yang berada di mana-mana di seluruh alam semesta dan juga bernama Paramātmā. Beliau berada di mana-mana bahkan di dalam atom-atom sekalipun. Siapapun yang mengenal ketiga Viṣṇu tersebut dapat dibebaskan dari ikatan material".

Dunia material ini adalah perwujudan sementara dari salah satu di antara tenaga-tenaga Tuhan. Segala kegiatan dunia material diatur oleh tiga penjelmaan Viṣṇu tersebut dari Śrī Kṛṣṇa. Puruṣa-puruṣa ini disebut penjelmaan-penjelmaan. Pada umumnya orang yang tidak mengenal ilmu pengetahuan Ketuhanan (Kṛṣṇa) menduga bahwa dunia material ini dimaksudkan untuk dinikmati oleh para makhluk hidup dan bahwa para makhluk hidup adalah puruṣa-puruṣa—tujuan-tujuan yang menyebabkan, mengendalikan dan menikmati tenaga material. Menurut Bhagavad-gītā, kesimpulan tersebut yang tidak mengakui Tuhan adalah kesimpulan yang salah. Dalam ayat yang sedang dibicarakan, dinyatakan bahwa Kṛṣṇa adalah sebab asli manifestasi material. Kenyataan ini juga dibenarkan dalam Śrīmad-Bhāgavatam. Unsur-unsur manifestasi material adalah tenaga-tenaga yang dipisahkan dari Tuhan. Brahmajyoti, yang merupakan tujuan utama bagi orang yang tidak mengakui bentuk pribadi Tuhan, adalah tenaga rohani yang diwujudkan di angkasa rohani. Tidak ada keaneka-warnaan rohani di dalam brahmajyoti seperti keaneka-warnaan rohani yang ada di planet-planet Vaikuṇṭhaloka, dan orang yang tidak mengakui bentuk pribadi Tuhan menganggap bahwa brahmajyoti tersebut sebagai tujuan kekal yang paling tinggi. Manifestasi Paramātmā juga merupakan aspek Kṣīrodakaśāyī Viṣṇu yang bersifat sementara dan berada di mana-mana. Manifestasi Paramātmā tidak kekal di dunia rohani. Karena itu, Kebenaran Mutlak yang nyata adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Kṛṣṇa. Kṛṣṇa adalah kepribadian lengkap sumber tenaga, dan Beliau memiliki berbagai tenaga dalam dan tenaga yang terpisah dari DiriNya.

Di dalam tenaga material, ada delapan perwujudan utama, sebagaimana disebut di atas. Di antara delapan perwujudan tersebut, lima perwujudan pertama, yaitu; tanah, air, api, udara dan angkasa, disebut lima ciptaan besar atau ciptaan kasar, dan lima obyek indria termasuk di dalam lima ciptaan itu. Lima obyek indria tersebut adalah manifestasi-manifestasi suara, rabaan, bentuk, rasa dan bau alamiah. Ilmu pengetahuan material terdiri dari sepuluh unsur tersebut dan tidak lebih daripada itu. Tetapi tiga unsur lainnya, yaitu pikiran, kecerdasan dan keakuan yang palsu, dialpakan oleh orang duniawi. Filosof-filosof yang menangani kegiatan pikiran juga belum memiliki pengetahuan yang sempurna karena mereka belum mengenal sumber yang paling utama, yaitu Kṛṣṇa. Keakuan yang palsu—"Aku berada," dan "Itu milikku," yang merupakan prinsip dasar kehidupan material—termasuk sepuluh indria untuk kegiatan material. Kecerdasan menunjukkan seluruh ciptaan alam, yang disebut mahat-tattva. Karena itu, dari delapan tenaga yang dipisahkan dari Tuhan terwujudlah duapuluh empat unsur dunia material yang merupakan mata pelajaran filsafat Sāńkhya yang tidak percaya kepada Tuhan. Unsur-unsur tersebut semula berasal dari tenaga-tenaga Kṛṣṇa dan dipisahkan dari Kṛṣṇa, tetapi para filosof Sāńkhya yang tidak percaya kepada Tuhan dan kurang memiliki pengetahuan tidak mengenal Kṛṣṇa sebagai sebab segala sebab. Mata pelajaran yang dibicarakan dalam filsafat Sāńkhya hanyalah perwujudan tenaga luar Kṛṣṇa, sebagaimana diuraikan dalam Bhagavad-gītā.