ID/Prabhupada 0104 - Hentikan Perputaran Kelahiran Dan Kematian: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0104 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1976 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 7: Line 7:
[[Category:Indonesian Language]]
[[Category:Indonesian Language]]
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0103 - Jangan Pernah Mencoba Meninggalkan Masyarakat Penyembah|0103|ID/Prabhupada 0105 - Ilmu Pengetahuan Ini Dipahami Melalui Garis Perguruan Paramparā|0105}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 15: Line 18:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|M2Bpp23YnzQ|Hentikan Perputaran Kelahiran Dan Kematian - Prabhupāda 0104}}
{{youtube_right|dlBZTN7pKHg|Hentikan Perputaran Kelahiran Dan Kematian - Prabhupāda 0104}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<mp3player>http://vaniquotes.org/w/images/760419BG.MEL_clip.mp3</mp3player>
<mp3player>https://s3.amazonaws.com/vanipedia/clip/760419BG.MEL_clip.mp3</mp3player>
<!-- END AUDIO LINK -->
<!-- END AUDIO LINK -->


Line 29: Line 32:
Puṣṭa Kṛṣṇa : Bagaimana jiwa rohani dari seekor binatang masuk ke dalam bentuk badan seorang manusia?
Puṣṭa Kṛṣṇa : Bagaimana jiwa rohani dari seekor binatang masuk ke dalam bentuk badan seorang manusia?


Prabhupāda : Seperti halnya seorang pencuri yang ada di dalam penjara. Bagaimana ia menjadi bebas? Ketika masa hukumannya di dalam penjara telah selesai, maka ia kembali menjadi manuisa yang bebas. Dan jika ia kembali menjadi seorang kriminal, maka ia dimasukkan kembali ke dalam penjara. Jadi kehidupan dalam badan manusia dimaksudkan untuk pemahaman, seperti yang telah aku jelaskan, mengenai apa sajakah masalah kehidupanku itu. Aku tidak ingin mati ; aku dihukum mati. Aku tidak ingin menjadi orang yang tua ; aku terpaksa menjadi tua. Janma-mṛtyu-jarā-vyādhi-duḥkha-doṣānudarśanam. ([[Vanisource:BG 13.9|BG 13.9]]). Jadi ia....Seperti contoh yang sama tadi, sang pencuri. Ketika ia sudah bebas, jika ia berpikir, merenung bahwa, Mengapa aku dihukum penjara selama enam bulan dengan kondisi yang sangat menyedihkan ini? Aku ini benar-benar menyusahkan saja," maka dengan memahami seperti itu, ia kembali menjadi manusia Jadi sama halnya, manusia memiliki daya kekuatan yang lebih maju untuk melakukan pertimbangan. Jika ia berpikir bahwa, "Mengapa aku ditempatkan di dalam kondisi yang menyedihkan ini?" Setiap orang harus mengakui bahwa ia sedang berada di dalam kondisi yang menyedihkan. Ia sedang mencoba untuk menjadi bahagia, tetapi tidak ada kebahagiaan. Jadi bagaimana caranya supaya kebahagiaan itu bisa dicapai? Kesempatan itu ada pada manusia. Tetapi jika atas belas kasih dari alam material, kita telah menerima kehidupan dalam badan manusia dan kita tidak memanfaatkannya dengan baik, jika kita menyalah-gunakan karunia ini hanya seperti layaknya kucing, anjing serta binatang lainnya, maka kita harus menerima kembali bentuk badan binatang, sampai waktunya selesai...... Itu akan memerlukan waktu yang sangat, sangat lama karena terdapat proses evolusi. Jadi kembali lagi kamu akan mendapatkan badan manusia, ketika waktumu selesai. Contoh yang persis sama : Seorang pencuri, ketika ia telah menyelesaikan masa hukumannya, maka ia kembali menjadi manusia bebas. Tetapi begitu ia kembali melakukan kejahatan, maka segera ia kembali masuk ke dalam penjara. Jadi ada perputaran kelahiran dan kematian. Jika kita memanfaatkan kehidupan dalam badan manusia dengan benar, maka kita akan menghentikan perputaran kelahiran dan kematian tersebut. Dan jika kita tidak mempergunakan kehidupan dalam badan manusia ini dengan benar, maka kita masuk kembali ke dalam perputaran kelahiran dan kematian.  
Prabhupāda : Seperti halnya seorang pencuri yang ada di dalam penjara. Bagaimana ia menjadi bebas? Ketika masa hukumannya di dalam penjara telah selesai, maka ia kembali menjadi manuisa yang bebas. Dan jika ia kembali menjadi seorang kriminal, maka ia dimasukkan kembali ke dalam penjara. Jadi kehidupan dalam badan manusia dimaksudkan untuk pemahaman, seperti yang telah aku jelaskan, mengenai apa sajakah masalah kehidupanku itu. Aku tidak ingin mati ; aku dihukum mati. Aku tidak ingin menjadi orang yang tua ; aku terpaksa menjadi tua. Janma-mṛtyu-jarā-vyādhi-duḥkha-doṣānudarśanam. ([[ID/BG 13.8-12|BG 13.9]]). Jadi ia....Seperti contoh yang sama tadi, sang pencuri. Ketika ia sudah bebas, jika ia berpikir, merenung bahwa, Mengapa aku dihukum penjara selama enam bulan dengan kondisi yang sangat menyedihkan ini? Aku ini benar-benar menyusahkan saja," maka dengan memahami seperti itu, ia kembali menjadi manusia Jadi sama halnya, manusia memiliki daya kekuatan yang lebih maju untuk melakukan pertimbangan. Jika ia berpikir bahwa, "Mengapa aku ditempatkan di dalam kondisi yang menyedihkan ini?" Setiap orang harus mengakui bahwa ia sedang berada di dalam kondisi yang menyedihkan. Ia sedang mencoba untuk menjadi bahagia, tetapi tidak ada kebahagiaan. Jadi bagaimana caranya supaya kebahagiaan itu bisa dicapai? Kesempatan itu ada pada manusia. Tetapi jika atas belas kasih dari alam material, kita telah menerima kehidupan dalam badan manusia dan kita tidak memanfaatkannya dengan baik, jika kita menyalah-gunakan karunia ini hanya seperti layaknya kucing, anjing serta binatang lainnya, maka kita harus menerima kembali bentuk badan binatang, sampai waktunya selesai...... Itu akan memerlukan waktu yang sangat, sangat lama karena terdapat proses evolusi. Jadi kembali lagi kamu akan mendapatkan badan manusia, ketika waktumu selesai. Contoh yang persis sama : Seorang pencuri, ketika ia telah menyelesaikan masa hukumannya, maka ia kembali menjadi manusia bebas. Tetapi begitu ia kembali melakukan kejahatan, maka segera ia kembali masuk ke dalam penjara. Jadi ada perputaran kelahiran dan kematian. Jika kita memanfaatkan kehidupan dalam badan manusia dengan benar, maka kita akan menghentikan perputaran kelahiran dan kematian tersebut. Dan jika kita tidak mempergunakan kehidupan dalam badan manusia ini dengan benar, maka kita masuk kembali ke dalam perputaran kelahiran dan kematian.  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 16:29, 12 October 2018



Lecture on BG 9.1 -- Melbourne, April 19, 1976

Puṣṭa Kṛṣṇa : Bagaimana jiwa rohani dari seekor binatang masuk ke dalam bentuk badan seorang manusia?

Prabhupāda : Seperti halnya seorang pencuri yang ada di dalam penjara. Bagaimana ia menjadi bebas? Ketika masa hukumannya di dalam penjara telah selesai, maka ia kembali menjadi manuisa yang bebas. Dan jika ia kembali menjadi seorang kriminal, maka ia dimasukkan kembali ke dalam penjara. Jadi kehidupan dalam badan manusia dimaksudkan untuk pemahaman, seperti yang telah aku jelaskan, mengenai apa sajakah masalah kehidupanku itu. Aku tidak ingin mati ; aku dihukum mati. Aku tidak ingin menjadi orang yang tua ; aku terpaksa menjadi tua. Janma-mṛtyu-jarā-vyādhi-duḥkha-doṣānudarśanam. (BG 13.9). Jadi ia....Seperti contoh yang sama tadi, sang pencuri. Ketika ia sudah bebas, jika ia berpikir, merenung bahwa, Mengapa aku dihukum penjara selama enam bulan dengan kondisi yang sangat menyedihkan ini? Aku ini benar-benar menyusahkan saja," maka dengan memahami seperti itu, ia kembali menjadi manusia Jadi sama halnya, manusia memiliki daya kekuatan yang lebih maju untuk melakukan pertimbangan. Jika ia berpikir bahwa, "Mengapa aku ditempatkan di dalam kondisi yang menyedihkan ini?" Setiap orang harus mengakui bahwa ia sedang berada di dalam kondisi yang menyedihkan. Ia sedang mencoba untuk menjadi bahagia, tetapi tidak ada kebahagiaan. Jadi bagaimana caranya supaya kebahagiaan itu bisa dicapai? Kesempatan itu ada pada manusia. Tetapi jika atas belas kasih dari alam material, kita telah menerima kehidupan dalam badan manusia dan kita tidak memanfaatkannya dengan baik, jika kita menyalah-gunakan karunia ini hanya seperti layaknya kucing, anjing serta binatang lainnya, maka kita harus menerima kembali bentuk badan binatang, sampai waktunya selesai...... Itu akan memerlukan waktu yang sangat, sangat lama karena terdapat proses evolusi. Jadi kembali lagi kamu akan mendapatkan badan manusia, ketika waktumu selesai. Contoh yang persis sama : Seorang pencuri, ketika ia telah menyelesaikan masa hukumannya, maka ia kembali menjadi manusia bebas. Tetapi begitu ia kembali melakukan kejahatan, maka segera ia kembali masuk ke dalam penjara. Jadi ada perputaran kelahiran dan kematian. Jika kita memanfaatkan kehidupan dalam badan manusia dengan benar, maka kita akan menghentikan perputaran kelahiran dan kematian tersebut. Dan jika kita tidak mempergunakan kehidupan dalam badan manusia ini dengan benar, maka kita masuk kembali ke dalam perputaran kelahiran dan kematian.