ID/Prabhupada 0163 - Agama Merupakan Tanda-tanda Dan Hukum-hukum Yang Diberikan Oleh Tuhan: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 0163 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1974 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 8: Line 8:
[[Category:Indonesian Language]]
[[Category:Indonesian Language]]
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 0162 - Cukup Hanya Dengan Membawa Pesan Dari Bhagavad-gītā|0162|ID/Prabhupada 0164 - Varṇāśrama-dharma Haruslah Didirikan Untuk Memudahkan Jalannya|0164}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 16: Line 19:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|Lcnd4Vz4wCo|Agama Merupakan Tanda-tanda Dan Hukum-hukum Yang Diberikan Oleh Tuhan<br />- Prabhupāda 0163}}
{{youtube_right|1gFeQcPNr74|Agama Merupakan Tanda-tanda Dan Hukum-hukum Yang Diberikan Oleh Tuhan<br />- Prabhupāda 0163}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<mp3player>http://vaniquotes.org/w/images/740323BG.BOM_clip.mp3</mp3player>
<mp3player>https://s3.amazonaws.com/vanipedia/clip/740323BG.BOM_clip.mp3</mp3player>
<!-- END AUDIO LINK -->
<!-- END AUDIO LINK -->


Line 28: Line 31:


<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT -->
<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT -->
Tujuan hidup adalah untuk pulang ke rumah, kembali kepada Tuhan. Itulah tujuan hidup. Kita sudah jatuh ke dalam kehidupan material yang terikat ini. Kita sedang menderita. Tetapi kita tidak memahaminya. Kita benar-benar sangat bodoh. Sama seperti binatang saja. Kita tidak mengetahui apa tujuan hidup itu. Tujuan hidup, itu juga diuraikan di dalam Bhagavad-gītā : janma-mṛtyu-jarā-vyādhi-duḥkha-doṣānudarśanam. ([[Vanisource:BG 13.9|BG 13.9]]). Yaitu ketika kita memahami bahwa, "Proses pengulangan dari kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit ini tidaklah aku inginkan...." Tidak seorangpun ingin mati, tetapi kematian tetap dipaksakan kepadanya. Ia tidak berpikir bahwa, "Inilah masalahku. Aku tidak ingin mati, tetap kematian itu benar-benar merupakan suatu kepastian." Jadi inilah masalahnya. Tidak seorangpun yang mau menyelidiki bagaimana caranya untuk memecahkan masalah ini. Mereka hanya disibukkan di dalam, maksudku, masalah-masalah yang sifatnya sementara saja. Masalah-masalah yang sifatnya hanya sementara itu bukanlah masalah. Masalah yang sebenarnya adalah bagaimana caranya untuk menghentikan kematian, bagaimana caranya untuk menghentikan kelahiran, bagaimana caranya untuk menghentikan usia tua dan bagaimana caranya untuk menghentikan penyakit. Itulah masalah yang sebenarnya. Hal itu bisa dilakukan ketika kamu dibebaskan dari dunia material ini. Itulah masalah kita.
Tujuan hidup adalah untuk pulang ke rumah, kembali kepada Tuhan. Itulah tujuan hidup. Kita sudah jatuh ke dalam kehidupan material yang terikat ini. Kita sedang menderita. Tetapi kita tidak memahaminya. Kita benar-benar sangat bodoh. Sama seperti binatang saja. Kita tidak mengetahui apa tujuan hidup itu. Tujuan hidup, itu juga diuraikan di dalam Bhagavad-gītā : janma-mṛtyu-jarā-vyādhi-duḥkha-doṣānudarśanam. ([[ID/BG 13.8-12|BG 13.9]]). Yaitu ketika kita memahami bahwa, "Proses pengulangan dari kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit ini tidaklah aku inginkan...." Tidak seorangpun ingin mati, tetapi kematian tetap dipaksakan kepadanya. Ia tidak berpikir bahwa, "Inilah masalahku. Aku tidak ingin mati, tetap kematian itu benar-benar merupakan suatu kepastian." Jadi inilah masalahnya. Tidak seorangpun yang mau menyelidiki bagaimana caranya untuk memecahkan masalah ini. Mereka hanya disibukkan di dalam, maksudku, masalah-masalah yang sifatnya sementara saja. Masalah-masalah yang sifatnya hanya sementara itu bukanlah masalah. Masalah yang sebenarnya adalah bagaimana caranya untuk menghentikan kematian, bagaimana caranya untuk menghentikan kelahiran, bagaimana caranya untuk menghentikan usia tua dan bagaimana caranya untuk menghentikan penyakit. Itulah masalah yang sebenarnya. Hal itu bisa dilakukan ketika kamu dibebaskan dari dunia material ini. Itulah masalah kita.


Jadi, Kṛṣṇa datang lagi ke sini ..... Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata. ([[Vanisource:BG 4.7|BG 4.7]]). Dharmasya glāniḥ. Glāniḥ berarti ketika terjadi penyimpangan. Orang-orang sedang membuat, dengan mengatas-namakan yang disebut sebagai agama, bahwa "Ini agama kami." "Ini agama Hindu." "Ini agama Islam." "Ini agama Kristen." Atau "Ini agama Buddha." Dan juga "Ini agama Sikh." "Agama ini, agama itu ...." Mereka telah membuat begitu banyak agama, sangat banyak agama. Tetapi agama yang sebenarnya adalah :  dharmaṁ tu sākṣād bhagavat-praṇītam. ([[Vanisource:SB 6.3.19|SB 6.3.19]]). Agama merupakan tanda-tanda dan hukum-hukum yang diberikan oleh Tuhan, diberikan olehNya. Itulah agama. Definisi sederhana dari agama adalah : dharmaṁ tu sākṣād bhagavat-praṇītam. ([[Vanisource:SB 6.3.19|SB 6.3.19]]). Seperti halnya hukum yang diberikan oleh negara, oleh pemerintah. Kamu tidak bisa membuat hukum sendiri. Aku sudah berulang-ulang mengatakannya. Hukum dibuat oleh pemerintah. Sama halnya, agama dibuat oleh Tuhan. Jika kamu menerima agama milik Tuhan, maka itulah agama yang sebenarnya. Lalu, apa itu agama milik Tuhan? Jika kamu berdiri, kamu berdirilah di sini. Orang lain akan melihat. Agama milik Tuhan adalah .... Kamu akan menemukannya di dalam Bhagavad-gītā, sarva-dharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇaṁ vraja. ([[Vanisource:BG 18.66|BG 18.66]]). Inilah agama milik Tuhan. "Hentikanlah semua agama yang omong kosong ini. Jadilah penyembahKu dan berserah dirilah kepadaKu." Itulah yang disebut sebagai agama.  
Jadi, Kṛṣṇa datang lagi ke sini ..... Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata. ([[ID/BG 4.7|BG 4.7]]). Dharmasya glāniḥ. Glāniḥ berarti ketika terjadi penyimpangan. Orang-orang sedang membuat, dengan mengatas-namakan yang disebut sebagai agama, bahwa "Ini agama kami." "Ini agama Hindu." "Ini agama Islam." "Ini agama Kristen." Atau "Ini agama Buddha." Dan juga "Ini agama Sikh." "Agama ini, agama itu ...." Mereka telah membuat begitu banyak agama, sangat banyak agama. Tetapi agama yang sebenarnya adalah :  dharmaṁ tu sākṣād bhagavat-praṇītam. ([[Vanisource:SB 6.3.19|SB 6.3.19]]). Agama merupakan tanda-tanda dan hukum-hukum yang diberikan oleh Tuhan, diberikan olehNya. Itulah agama. Definisi sederhana dari agama adalah : dharmaṁ tu sākṣād bhagavat-praṇītam. ([[Vanisource:SB 6.3.19|SB 6.3.19]]). Seperti halnya hukum yang diberikan oleh negara, oleh pemerintah. Kamu tidak bisa membuat hukum sendiri. Aku sudah berulang kali mengatakannya. Hukum dibuat oleh pemerintah. Sama halnya, agama dibuat oleh Tuhan. Jika kamu menerima agama milik Tuhan, maka itulah agama yang sebenarnya. Lalu, apa itu agama milik Tuhan? Jika kamu berdiri, kamu berdirilah di sini. Orang lain akan melihat. Agama milik Tuhan adalah .... Kamu akan menemukannya di dalam Bhagavad-gītā, sarva-dharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇaṁ vraja. ([[ID/BG 18.66|BG 18.66]]). Inilah agama milik Tuhan. "Hentikanlah semua agama yang omong kosong ini. Jadilah penyembahKu dan berserah dirilah kepadaKu." Itulah yang disebut sebagai agama.  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 02:44, 12 July 2019



Lecture on BG 4.3 -- Bombay, March 23, 1974

Tujuan hidup adalah untuk pulang ke rumah, kembali kepada Tuhan. Itulah tujuan hidup. Kita sudah jatuh ke dalam kehidupan material yang terikat ini. Kita sedang menderita. Tetapi kita tidak memahaminya. Kita benar-benar sangat bodoh. Sama seperti binatang saja. Kita tidak mengetahui apa tujuan hidup itu. Tujuan hidup, itu juga diuraikan di dalam Bhagavad-gītā : janma-mṛtyu-jarā-vyādhi-duḥkha-doṣānudarśanam. (BG 13.9). Yaitu ketika kita memahami bahwa, "Proses pengulangan dari kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit ini tidaklah aku inginkan...." Tidak seorangpun ingin mati, tetapi kematian tetap dipaksakan kepadanya. Ia tidak berpikir bahwa, "Inilah masalahku. Aku tidak ingin mati, tetap kematian itu benar-benar merupakan suatu kepastian." Jadi inilah masalahnya. Tidak seorangpun yang mau menyelidiki bagaimana caranya untuk memecahkan masalah ini. Mereka hanya disibukkan di dalam, maksudku, masalah-masalah yang sifatnya sementara saja. Masalah-masalah yang sifatnya hanya sementara itu bukanlah masalah. Masalah yang sebenarnya adalah bagaimana caranya untuk menghentikan kematian, bagaimana caranya untuk menghentikan kelahiran, bagaimana caranya untuk menghentikan usia tua dan bagaimana caranya untuk menghentikan penyakit. Itulah masalah yang sebenarnya. Hal itu bisa dilakukan ketika kamu dibebaskan dari dunia material ini. Itulah masalah kita.

Jadi, Kṛṣṇa datang lagi ke sini ..... Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata. (BG 4.7). Dharmasya glāniḥ. Glāniḥ berarti ketika terjadi penyimpangan. Orang-orang sedang membuat, dengan mengatas-namakan yang disebut sebagai agama, bahwa "Ini agama kami." "Ini agama Hindu." "Ini agama Islam." "Ini agama Kristen." Atau "Ini agama Buddha." Dan juga "Ini agama Sikh." "Agama ini, agama itu ...." Mereka telah membuat begitu banyak agama, sangat banyak agama. Tetapi agama yang sebenarnya adalah : dharmaṁ tu sākṣād bhagavat-praṇītam. (SB 6.3.19). Agama merupakan tanda-tanda dan hukum-hukum yang diberikan oleh Tuhan, diberikan olehNya. Itulah agama. Definisi sederhana dari agama adalah : dharmaṁ tu sākṣād bhagavat-praṇītam. (SB 6.3.19). Seperti halnya hukum yang diberikan oleh negara, oleh pemerintah. Kamu tidak bisa membuat hukum sendiri. Aku sudah berulang kali mengatakannya. Hukum dibuat oleh pemerintah. Sama halnya, agama dibuat oleh Tuhan. Jika kamu menerima agama milik Tuhan, maka itulah agama yang sebenarnya. Lalu, apa itu agama milik Tuhan? Jika kamu berdiri, kamu berdirilah di sini. Orang lain akan melihat. Agama milik Tuhan adalah .... Kamu akan menemukannya di dalam Bhagavad-gītā, sarva-dharmān parityajya mām ekaṁ śaraṇaṁ vraja. (BG 18.66). Inilah agama milik Tuhan. "Hentikanlah semua agama yang omong kosong ini. Jadilah penyembahKu dan berserah dirilah kepadaKu." Itulah yang disebut sebagai agama.