ID/Prabhupada 1072 - Tinggalkan Dunia Material Ini Dan Dapatkan Kehidupan Kekal Kita Di Kerajaan Yang Abadi: Difference between revisions

(Created page with "<!-- BEGIN CATEGORY LIST --> Category:1080 Indonesian Pages with Videos Category:Prabhupada 1072 - in all Languages Category:ID-Quotes - 1966 Category:ID-Quotes...")
 
(Vanibot #0023: VideoLocalizer - changed YouTube player to show hard-coded subtitles version)
 
Line 10: Line 10:
[[Category:Indonesian Language]]
[[Category:Indonesian Language]]
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- END CATEGORY LIST -->
<!-- BEGIN NAVIGATION BAR -- DO NOT EDIT OR REMOVE -->
{{1080 videos navigation - All Languages|Indonesian|ID/Prabhupada 1071 - Jika Kita Bergaul Dengan Tuhan, Bekerja Sama DenganNya, Maka Kita Juga Akan Berbahagia|1071|ID/Prabhupada 1073 - Sudah Begitu Lama Kita Tidak Menghentikan Kecenderungan Untuk Menguasai Alam Material|1073}}
<!-- END NAVIGATION BAR -->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<!-- BEGIN ORIGINAL VANIQUOTES PAGE LINK-->
<div class="center">
<div class="center">
Line 18: Line 21:


<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
<!-- BEGIN VIDEO LINK -->
{{youtube_right|4qABEkWNbuQ|Tinggalkan Dunia Material Ini Dan Dapatkan Kehidupan Kekal Kita Di Kerajaan Yang Abadi<br/>- Prabhupāda 1072}}
{{youtube_right|-kUYyydK52g|Tinggalkan Dunia Material Ini Dan Dapatkan Kehidupan Kekal Kita Di Kerajaan Yang Abadi<br/>- Prabhupāda 1072}}
<!-- END VIDEO LINK -->
<!-- END VIDEO LINK -->


<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<!-- BEGIN AUDIO LINK -->
<mp3player>File:660220BG-NEW_YORK_clip16.mp3</mp3player>
<mp3player>https://s3.amazonaws.com/vanipedia/clip/660220BG-NEW_YORK_clip16.mp3</mp3player>
<!-- END AUDIO LINK -->
<!-- END AUDIO LINK -->


Line 30: Line 33:


<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT -->
<!-- BEGIN TRANSLATED TEXT -->
Tuhan hadir, dan karena belas kasihNya yang tanpa sebab Beliau memunculkan diriNya di dalam wujud Śyāmasundara-rūpaNya. Malangnya, orang-orang yang kurang cerdas mencemoohkanNya. Avajānanti māṁ mūḍhā ([[Vanisource:BG 9.11|BG 9.11]]). Karena Tuhan datang sebagai salah satu di antara kita dan Beliau sangat senang bermain dengan kita sebagai seorang manusia, maka tidaklah berarti bahwa kita harus menganggap Beliau sebagai salah satu dari kita. Adalah karena kemaha-kuasaanNya sajalah maka Beliau memunculkan diriNya di dalam wujud sejatiNya di hadapan kita dan kemudian menampilkan kegiatan-kegiatanNya, yang memperlihatkan bentuk asli dari tempat tinggalNya. Jadi pada tempat kediaman Tuhan itu, terdapat juga planet-planet yang tak terhitung jumlahnya di dalam brahma-jyotir tersebut. Seperti halnya kita memiliki planet-planet yang tak terhitung jumlahnya yang mengapung pada cahaya matahari, sama seperti itulah halnya, di dalam brahma-jyotir, yang memancar dari tempat tinggal Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa, Kṛṣṇaloka, Goloka, ānanda-cinmaya-rasa-pratibhāvitābhis (BS 5.37), semua planet tersebut merupakan planet spiritual. Mereka adalah ānanda-cinmaya ; mereka bukanlah planet-planet material. Jadi Tuhan berkata :  
Tuhan hadir, dan karena belas kasihNya yang tanpa sebab Beliau memunculkan diriNya di dalam wujud Śyāmasundara-rūpaNya. Malangnya, orang-orang yang kurang cerdas mencemoohkanNya. Avajānanti māṁ mūḍhā ([[ID/BG 9.11|BG 9.11]]). Karena Tuhan datang sebagai salah satu di antara kita dan Beliau sangat senang bermain dengan kita sebagai seorang manusia, maka tidaklah berarti bahwa kita harus menganggap Beliau sebagai salah satu dari kita. Adalah karena kemaha-kuasaanNya sajalah maka Beliau memunculkan diriNya di dalam wujud sejatiNya di hadapan kita dan kemudian menampilkan kegiatan-kegiatanNya, yang memperlihatkan bentuk asli dari tempat tinggalNya. Jadi pada tempat kediaman Tuhan itu, terdapat juga planet-planet yang tak terhitung jumlahnya di dalam brahma-jyotir tersebut. Seperti halnya kita memiliki planet-planet yang tak terhitung jumlahnya yang mengapung pada cahaya matahari, sama seperti itulah halnya, di dalam brahma-jyotir, yang memancar dari tempat tinggal Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa, Kṛṣṇaloka, Goloka, ānanda-cinmaya-rasa-pratibhāvitābhis (BS 5.37), semua planet tersebut merupakan planet spiritual. Mereka adalah ānanda-cinmaya ; mereka bukanlah planet-planet material. Jadi Tuhan berkata :  


<div class="quote_verse">
<div class="quote_verse">
Line 37: Line 40:
:yad gatvā na nivartante
:yad gatvā na nivartante
:tad dhāma paramaṁ mama
:tad dhāma paramaṁ mama
:([[Vanisource:BG 15.6|BG 15.6]])
:([[ID/BG 15.6|BG 15.6]])
</div>
</div>


Sekarang seseorang yang dapat mencapai angkasa spiritual itu tidak perlu kembali lagi ke angkasa material ini. Kita saja telah berada begitu lama di angkasa material ini, jadi apa lagi yang bisa kita katakan mengenai upaya pencapaian ke planet bulan..... Planet bulan, tentu saja, adalah planet yang terdekat, tetapi bahkan jikapun kita mencapai planet yang tertinggi, yang disebut dengan Brahmaloka, di sanapun kita tetap memiliki penderitaan hidup material yang sama, maksudku, penderitaan yang diakibatkan oleh kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit. Tidak satupun dari planet-planet yang berada di alam semesta material ini terbebas dari empat prinsip keberadaan material. Karenanya Tuhan berkata di dalam Bhagavad-gītā, ābrahma-bhuvanāl lokāḥ punar āvartino 'rjuna ([[Vanisource:BG 8.16|BG 8.16]]). Para makhluk hidup berkelana dari satu planet ke planet lainnya. Bukan berarti bahwa kita dapat dengan begitu saja pergi ke planet lainnya dengan menggunakan rancangan mekanis seperti yang ada pada sputnik. Setiap orang yang ingin pergi ke planet lain, ada prosesnya untuk itu. Yānti deva-vratā devān pitṟn yānti pitṛ-vratāḥ ([[Vanisource:BG 9.25|BG 9.25]]). Jika seseorang ingin pergi ke planet lain, katakan saja ke planet bulan, kita tidak perlu pergi ke sana dengan menggunakan sputnik. Bhagavad-gītā memberi petunjuk kepada kita, yānti deva-vratā devān. Planet-planet bulan atau planet-planet matahari yang berada di atas Bhūloka ini, itu semua disebut sebagai Svargaloka. Svargaloka. Bhūloka, Bhuvarloka, Svargaloka. Ada kedudukan-kedudukan yang berbeda dari planet-planet. Jadi Devaloka, planet-planet itu dikenal seperti itu. Bhagavad-gītā memberikan sebuah rumusan yang sangat sederhana sehingga kamu bisa pergi ke planet yang lebih tinggi, Devaloka. Yānti deva-vratā devān. Yānti deva-vratā devān. Deva-vratā, jika kita melakukan proses pemujaan pada suatu dewa tertentu, maka kita dapat pergi ke planet tertentu itu juga. Kita bisa pergi ke planet matahari, kita bisa pergi ke planet bulan, kita bisa pergi ke planet-planet surga, namun Bhagavad-gītā tidak menyarankan kita untuk pergi menuju ke salah satu planet yang berada di dunia material, karena bahkan jikapun kita pergi ke Brahmaloka, planet yang tertinggi, yang diperhitungkan oleh para ilmuwan modern bahwa kita dapat mencapai planet tertinggi tersebut dengan mengendarai sputnik selama 40.000 tahun. Sekarang tidaklah mungkin untuk hidup selama 40.000 tahun dan mencapai planet tertinggi di alam semesta material. Namun jika seseorang membhaktikan hidupnya dalam pemujaan kepada dewa tertentu maka ia dapat mencapai planet tertentu itu, sebagaimana dinyatakan di dalam Bhagavad-gītā: yānti deva-vratā devān pitṟn yānti pitṛ-vratāḥ ([[Vanisource:BG 9.25|BG 9.25]]). Sama halnya, terdapat juga Pitṛloka. Dan sama halnya juga, seseorang yang ingin mencapai planet yang utama, planet yang utama... Yang dimaksud dengan planet yang utama adalah Kṛṣṇaloka. Di angkasa spiritual terdapat planet-planet yang tak terhitung jumlahnya, planet-planet yang bersifat sanātana, planet-planet yang kekal, yang tidak pernah dileburkan, tidak pernah dihancurkan. Tetapi dari semua planet spiritual itu terdapat sebuah planet, planet yang sejati, yang disebut sebagai Goloka Vṛndāvana. Semua informasi ini ada di dalam Bhagavad-gītā dan kita diberikan kesempatan untuk meninggalkan dunia material ini serta mendapatkan kehidupan kekal kita di kerajaan yang abadi.  
Sekarang seseorang yang dapat mencapai angkasa spiritual itu tidak perlu kembali lagi ke angkasa material ini. Kita saja telah berada begitu lama di angkasa material ini, jadi apa lagi yang bisa kita katakan mengenai upaya pencapaian ke planet bulan..... Planet bulan, tentu saja, adalah planet yang terdekat, tetapi bahkan jikapun kita mencapai planet yang tertinggi, yang disebut dengan Brahmaloka, di sanapun kita tetap memiliki penderitaan hidup material yang sama, maksudku, penderitaan yang diakibatkan oleh kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit. Tidak satupun dari planet-planet yang berada di alam semesta material ini terbebas dari empat prinsip keberadaan material. Karenanya Tuhan berkata di dalam Bhagavad-gītā, ābrahma-bhuvanāl lokāḥ punar āvartino 'rjuna ([[ID/BG 8.16|BG 8.16]]). Para makhluk hidup berkelana dari satu planet ke planet lainnya. Bukan berarti bahwa kita dapat dengan begitu saja pergi ke planet lainnya dengan menggunakan rancangan mekanis seperti yang ada pada sputnik. Setiap orang yang ingin pergi ke planet lain, ada prosesnya untuk itu. Yānti deva-vratā devān pitṟn yānti pitṛ-vratāḥ ([[ID/BG 9.25|BG 9.25]]). Jika seseorang ingin pergi ke planet lain, katakan saja ke planet bulan, kita tidak perlu pergi ke sana dengan menggunakan sputnik. Bhagavad-gītā memberi petunjuk kepada kita, yānti deva-vratā devān. Planet-planet bulan atau planet-planet matahari yang berada di atas Bhūloka ini, itu semua disebut sebagai Svargaloka. Svargaloka. Bhūloka, Bhuvarloka, Svargaloka. Ada kedudukan-kedudukan yang berbeda dari planet-planet. Jadi Devaloka, planet-planet itu dikenal seperti itu. Bhagavad-gītā memberikan sebuah rumusan yang sangat sederhana sehingga kamu bisa pergi ke planet yang lebih tinggi, Devaloka. Yānti deva-vratā devān. Yānti deva-vratā devān. Deva-vratā, jika kita melakukan proses pemujaan pada suatu dewa tertentu, maka kita dapat pergi ke planet tertentu itu juga. Kita bisa pergi ke planet matahari, kita bisa pergi ke planet bulan, kita bisa pergi ke planet-planet surga, namun Bhagavad-gītā tidak menyarankan kita untuk pergi menuju ke salah satu planet yang berada di dunia material, karena bahkan jikapun kita pergi ke Brahmaloka, planet yang tertinggi, yang diperhitungkan oleh para ilmuwan modern bahwa kita dapat mencapai planet tertinggi tersebut dengan mengendarai sputnik selama 40.000 tahun. Sekarang tidaklah mungkin untuk hidup selama 40.000 tahun dan mencapai planet tertinggi di alam semesta material. Namun jika seseorang membhaktikan hidupnya dalam pemujaan kepada dewa tertentu maka ia dapat mencapai planet tertentu itu, sebagaimana dinyatakan di dalam Bhagavad-gītā: yānti deva-vratā devān pitṟn yānti pitṛ-vratāḥ ([[ID/BG 9.25|BG 9.25]]). Sama halnya, terdapat juga Pitṛloka. Dan sama halnya juga, seseorang yang ingin mencapai planet yang utama, planet yang utama... Yang dimaksud dengan planet yang utama adalah Kṛṣṇaloka. Di angkasa spiritual terdapat planet-planet yang tak terhitung jumlahnya, planet-planet yang bersifat sanātana, planet-planet yang kekal, yang tidak pernah dileburkan, tidak pernah dihancurkan. Tetapi dari semua planet spiritual itu terdapat sebuah planet, planet yang sejati, yang disebut sebagai Goloka Vṛndāvana. Semua informasi ini ada di dalam Bhagavad-gītā dan kita diberikan kesempatan untuk meninggalkan dunia material ini serta mendapatkan kehidupan kekal kita di kerajaan yang abadi.  
<!-- END TRANSLATED TEXT -->
<!-- END TRANSLATED TEXT -->

Latest revision as of 04:03, 12 July 2019



660219-20 - Lecture BG Introduction - New York

Tuhan hadir, dan karena belas kasihNya yang tanpa sebab Beliau memunculkan diriNya di dalam wujud Śyāmasundara-rūpaNya. Malangnya, orang-orang yang kurang cerdas mencemoohkanNya. Avajānanti māṁ mūḍhā (BG 9.11). Karena Tuhan datang sebagai salah satu di antara kita dan Beliau sangat senang bermain dengan kita sebagai seorang manusia, maka tidaklah berarti bahwa kita harus menganggap Beliau sebagai salah satu dari kita. Adalah karena kemaha-kuasaanNya sajalah maka Beliau memunculkan diriNya di dalam wujud sejatiNya di hadapan kita dan kemudian menampilkan kegiatan-kegiatanNya, yang memperlihatkan bentuk asli dari tempat tinggalNya. Jadi pada tempat kediaman Tuhan itu, terdapat juga planet-planet yang tak terhitung jumlahnya di dalam brahma-jyotir tersebut. Seperti halnya kita memiliki planet-planet yang tak terhitung jumlahnya yang mengapung pada cahaya matahari, sama seperti itulah halnya, di dalam brahma-jyotir, yang memancar dari tempat tinggal Kepribadian Tuhan Yang Maha Kuasa, Kṛṣṇaloka, Goloka, ānanda-cinmaya-rasa-pratibhāvitābhis (BS 5.37), semua planet tersebut merupakan planet spiritual. Mereka adalah ānanda-cinmaya ; mereka bukanlah planet-planet material. Jadi Tuhan berkata :

na tad bhāsayate sūryo
na śaśāṅko na pāvakaḥ
yad gatvā na nivartante
tad dhāma paramaṁ mama
(BG 15.6)

Sekarang seseorang yang dapat mencapai angkasa spiritual itu tidak perlu kembali lagi ke angkasa material ini. Kita saja telah berada begitu lama di angkasa material ini, jadi apa lagi yang bisa kita katakan mengenai upaya pencapaian ke planet bulan..... Planet bulan, tentu saja, adalah planet yang terdekat, tetapi bahkan jikapun kita mencapai planet yang tertinggi, yang disebut dengan Brahmaloka, di sanapun kita tetap memiliki penderitaan hidup material yang sama, maksudku, penderitaan yang diakibatkan oleh kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit. Tidak satupun dari planet-planet yang berada di alam semesta material ini terbebas dari empat prinsip keberadaan material. Karenanya Tuhan berkata di dalam Bhagavad-gītā, ābrahma-bhuvanāl lokāḥ punar āvartino 'rjuna (BG 8.16). Para makhluk hidup berkelana dari satu planet ke planet lainnya. Bukan berarti bahwa kita dapat dengan begitu saja pergi ke planet lainnya dengan menggunakan rancangan mekanis seperti yang ada pada sputnik. Setiap orang yang ingin pergi ke planet lain, ada prosesnya untuk itu. Yānti deva-vratā devān pitṟn yānti pitṛ-vratāḥ (BG 9.25). Jika seseorang ingin pergi ke planet lain, katakan saja ke planet bulan, kita tidak perlu pergi ke sana dengan menggunakan sputnik. Bhagavad-gītā memberi petunjuk kepada kita, yānti deva-vratā devān. Planet-planet bulan atau planet-planet matahari yang berada di atas Bhūloka ini, itu semua disebut sebagai Svargaloka. Svargaloka. Bhūloka, Bhuvarloka, Svargaloka. Ada kedudukan-kedudukan yang berbeda dari planet-planet. Jadi Devaloka, planet-planet itu dikenal seperti itu. Bhagavad-gītā memberikan sebuah rumusan yang sangat sederhana sehingga kamu bisa pergi ke planet yang lebih tinggi, Devaloka. Yānti deva-vratā devān. Yānti deva-vratā devān. Deva-vratā, jika kita melakukan proses pemujaan pada suatu dewa tertentu, maka kita dapat pergi ke planet tertentu itu juga. Kita bisa pergi ke planet matahari, kita bisa pergi ke planet bulan, kita bisa pergi ke planet-planet surga, namun Bhagavad-gītā tidak menyarankan kita untuk pergi menuju ke salah satu planet yang berada di dunia material, karena bahkan jikapun kita pergi ke Brahmaloka, planet yang tertinggi, yang diperhitungkan oleh para ilmuwan modern bahwa kita dapat mencapai planet tertinggi tersebut dengan mengendarai sputnik selama 40.000 tahun. Sekarang tidaklah mungkin untuk hidup selama 40.000 tahun dan mencapai planet tertinggi di alam semesta material. Namun jika seseorang membhaktikan hidupnya dalam pemujaan kepada dewa tertentu maka ia dapat mencapai planet tertentu itu, sebagaimana dinyatakan di dalam Bhagavad-gītā: yānti deva-vratā devān pitṟn yānti pitṛ-vratāḥ (BG 9.25). Sama halnya, terdapat juga Pitṛloka. Dan sama halnya juga, seseorang yang ingin mencapai planet yang utama, planet yang utama... Yang dimaksud dengan planet yang utama adalah Kṛṣṇaloka. Di angkasa spiritual terdapat planet-planet yang tak terhitung jumlahnya, planet-planet yang bersifat sanātana, planet-planet yang kekal, yang tidak pernah dileburkan, tidak pernah dihancurkan. Tetapi dari semua planet spiritual itu terdapat sebuah planet, planet yang sejati, yang disebut sebagai Goloka Vṛndāvana. Semua informasi ini ada di dalam Bhagavad-gītā dan kita diberikan kesempatan untuk meninggalkan dunia material ini serta mendapatkan kehidupan kekal kita di kerajaan yang abadi.